- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gapkindo Tolak Pabrik Karet Baru di Jambi


TS
semuattgcinta
Gapkindo Tolak Pabrik Karet Baru di Jambi
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Jambi berharap tidak ada pendirian pabrik karet atau crumb rubber baru di Provinsi Jambi. Gapkindo meminta pemerintah tidak memberikan izin untuk pendiriannya.
Gapkindo mengatakan, saat ini jumlah bahan baku dibaku dibanding kapasitas pabrik tidak seimbang. Perbandingannya, kata Sekretaris Gapkindo Jambi Hatta Arifin, satu berbanding dua. “Artinya lebih banyak kapasitas crumb rubber dibanding bahan baku,” tegasnya.
"Jangan sampai pesaing kita Malasyia dan Thailand mendirikan crumb rubber di negara kita,” katanya kepada Tribun, Senin (13/5).
Ia mencontohkan di Bungo. Dengan produksi karet 67 ton per tahun, sedangkan kapasitas terpasang atau daya tampung pabrik 180 ribu ton. “Ini kan sudah tidak seimbang. Jadi kita meminta pemda tidak (memberi izin) pendirian crumb rubber," ujarnya.
Jumlah itu memperlihatkan ketimpangan. Dengan pabrik karet yang ada di Jambi saat ini masih mampu menyerap produksi yang minim. Gapkindo mencatat, saat ini kapasitas terpasang pabrik kareet di Jambi sekitar 427 ribu ton. Sedangkan produksi hanya 290 ribu ton.
Untuk diketahui, di tingkat internasional Indonesia merupakan negara dengan areal karet paling luas di dunia. Ironisnya, itu berbanding terbalik dengan produksi lateksnya. “Tetapi produksi ekspor karet Indonesia masih nomor dua. Vietnam menjadi acaman bagi Indonesia. Produksi karet mereka sudah membaik karena dibantu langsung pemerintah," katanya.
Gapkindo mengatakan, saat ini jumlah bahan baku dibaku dibanding kapasitas pabrik tidak seimbang. Perbandingannya, kata Sekretaris Gapkindo Jambi Hatta Arifin, satu berbanding dua. “Artinya lebih banyak kapasitas crumb rubber dibanding bahan baku,” tegasnya.
"Jangan sampai pesaing kita Malasyia dan Thailand mendirikan crumb rubber di negara kita,” katanya kepada Tribun, Senin (13/5).
Ia mencontohkan di Bungo. Dengan produksi karet 67 ton per tahun, sedangkan kapasitas terpasang atau daya tampung pabrik 180 ribu ton. “Ini kan sudah tidak seimbang. Jadi kita meminta pemda tidak (memberi izin) pendirian crumb rubber," ujarnya.
Jumlah itu memperlihatkan ketimpangan. Dengan pabrik karet yang ada di Jambi saat ini masih mampu menyerap produksi yang minim. Gapkindo mencatat, saat ini kapasitas terpasang pabrik kareet di Jambi sekitar 427 ribu ton. Sedangkan produksi hanya 290 ribu ton.
Untuk diketahui, di tingkat internasional Indonesia merupakan negara dengan areal karet paling luas di dunia. Ironisnya, itu berbanding terbalik dengan produksi lateksnya. “Tetapi produksi ekspor karet Indonesia masih nomor dua. Vietnam menjadi acaman bagi Indonesia. Produksi karet mereka sudah membaik karena dibantu langsung pemerintah," katanya.
0
833
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan