Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mooqyAvatar border
TS
mooqy
Menurut kalian penting gak seh sertifikasi GURU?
Menurut kalian penting gak seh sertifikasi GURU?


Pengertian Sertifikasi Guru Telah Menyimpang

Pengertian sertifikasi guru sebenarnya sudah jelas diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tapi dalam prakteknya, pengertian sertifikasi guru ini sudah boleh dikatakan menyimpang.Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi guru. Syarat yang dimaksud yakni memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana atau Diploma IV (S1/D-IV) yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran.Sebagai imbasnya, guru yang bersertifikat pendidik menerima tunjangan profesinya (lebih populer disebut tunjangan sertifikasi) sebesar satu kali gaji pokok yang diterima guru sebagai PNS. Tunjangan tersebut tentu saja berfungsi untuk meningkatkan kualitas guru.Secara tertulis, pengertian sertifikasi guru sudah ideal yakni bersertifikat dan berfungsi sebagai agen pembelajaran. Kenyataannya banyak guru masih resah setelah mendapatkan sertifikat pendidik.Lalu dimana letak penyimpangannya? Penyimpangan pengertian sertifikasi guru lebih terasa dikalangan guru sendiri dan penentu kebijakan sertifikasi.Bagi GuruGuru berjuang ingin mendapat sertifikat pendidik karena “iming-iming” dan melihat teman-temannya sudah mendapatkan tunjangan profesi, bukan lagi karena ingin meningkatkan kualitas diri.Di kalangan guru, sertifikasi guru lebih lekat dengan tugas mengajar 24 jam tatap muka tiap minggu. Jika tidak memenuhi, maka guru tersebut tidak berhak mendapatkan tunjangannya. Bisa dianggap bahwa sertifikat yang didapatkan oleh guru tidak lantas menghasilkan tunjangan sertifikasi jika jam mengajarnya tidak memenuhi 24 jam tatap muka per minggu.Efek sampingnya terjadi ketika guru mengecekdata sertifikasi guru secara online dan menemukan bahwa ternyata mereka tidak memenuhi atau tidak diakui jam mengajarnya. Kalau sudah seperti itu, otomatis guru tidak akan mendapat tunjangan sertifikasinya.Bagi penentu kebijakan sertifikasiPenentu kebijakan lebih fokus pada urusan apakah guru tersertifikasi bekerja atau tidak. Mereka terfokus memperbaiki cara mengetahui apakah guru sudah memenuhi jam kerjanya atau tidak.Penentu kebijakan melakukan pendataan guru secara online dengan memusatkan perhatian pada 24 jam tatap muka yang harus dipenuhi guru, bukan pada kualitas yang dimiliki guru.Mereka akan merekomendasikan siapa yang berhak menerima atau tidak menerima tunjangan sertifikasi berdasarkan data guru yang memenuhi jam kerja 24 jam tatap muka.Dari kenyataan yang terjadi, sangat jelas bahwa pengertian sertifikasi guru sudah menyimpang. Tidak terlihat dimana intisari sertifikasi guru sebenarnya. Pertanyaan yang bisa dijadikan renungan seputar sertifikasi guru ialah “apakah sertifikasi guru bernilai uang atau bernilai kualitas? emoticon-Bingung (S)

Jujur disini ane bukan benci ataupun iri dengan sertifikasi ganemoticon-Kiss
Tapi ane miris liat nya guru2 sekarang yang cuma mengejar sertifikasiemoticon-Cape d... (S)
Dan melupakan kualitas pendidikan itu sendiri
Liat tu guru2 sekarang yang punya istri banyak, jujur ditempat ane banyak guru yang ketauan beristri lebih dari 1 gan
Daripada buat sertifikasi alangkah baiknya jika untuk mensejahtetakan guru guru wiyata atau honorer yang sebulan cuma 200rbemoticon-Berduka (S)
Yang mungkin beban kerjanya lebih banyak.

Gak menolakemoticon-Blue Guy Cendol (L) gan

0
3.6K
35
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan