KLATEN - Penyerahan Bantuan Langsung Masyarakat dari APBD dan bantuan dana sosial Bank Jateng untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) , diwarnai aksi saling sindir antara Gubernur Jateng Bibit Waluyo dan Bupati Klaten Sunarna. Sunarna menyidir Bibit sebagai cagub incumbent. Sementara sindiran Bibit terkait ketidakberhasilan Sunarna memperoleh rekomendasi cagub dari PDI Perjuangan.
“Memilih itu urusan pribadi masing-masing warga. Mau memilih saya silahkan, kalau mau memilih Pak Narno juga tidak masalah. Tapi tidak laku,” kata Bibit dalam sambutannya dihadapan warga Klaten saat menyerahkan bantuan di Desa Banyuageng Kecamatan Karangnongko.
Meski berasal dari Klaten, imbuh Bibit, dirinya tidak meminta orang Klaten untuk memilihnya. Hanya saja, Bibit meminta supaya warga memilih cagub yang baik. Dalam hal ini, cagub yang pro dengan rakyat dan tidak melakukan tindakan yang mengarah pada korupsi. “Tidak dipilihpun saya ikhlas. Saya juga bukan orang yang suka memotong anggaran pembangunan. Selama ini saaya bekerja untuk rakyat,” urai Bibit.
Bibit menegaskan, kedatangannya ke Klaten bukan dalam rangka kampanye. Tetapi, menyerahkan bantuan untuk 260 RTHL dan beberapa bantuan lain senilai Rp2,7 miliar. “Saya hanya menyerahkan bantuan, jangan iri. Saya kan bagian incumbent,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Sunarna menyatakan, sulitnya mengalahkan incumbent. “Incumbent di mana mana memang sulit dikalahkan. Semoga kali ini dapat terpilih kembali,” kata Sunarna dalam sambutannya. (Indra)