- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Festival Angkringan Grebek Gajah Wong


TS
VoiceOFAngeL
Festival Angkringan Grebek Gajah Wong
Quote:



Quote:
Budayakan Membaca dan Menghargai TS dengan Cara








Quote:


Quote:




Spoiler for Check Repsol:

Quote:
Original Posted By VoiceOFAngeL


SLEMAN: Pejualan makanan dan minuman atau biasa disebut angkringan sudah umum bagi masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Hampir di setiap sudut keramain hingga perkampungan, gerobak penyedia menu tradisional itu terlihat. Menunya beragam. Ada nasi kucing, tempe, tahu, telor puyuh, kopi, atau teh.
Quote:

Angkringan memang sangat lekat dengan Yogyakarta dan Surakarta. Di Depok saja, ada sekitar 28.000 penjual makanan angkringan. Sebanyak 15 ribu dari penjual berada di Desa Caturtunggal. Sisanya tersebar di Desa Condongcatur dan Maguwoharjo. Tidak sedikit pedagang angkringan bisa dilihat berada di mal dan hotel kelas bintang. Banyaknya angkringan memunculkan ide untuk menampilkannya dalam sebuah festival.
Quote:

Maka pada Grebeg Gajah Wong dimunculkanlah Festival Angkringan di Taman Kuliner Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu 11 Mei 2013 ini. “Festival akan diikuti oleh sekitar 50 gerobak angkringan,” kata Camat Depok, Sleman Krido Suprayitno, Kamis , 9 Mei 2013.
Ada 10 pengusaha angkringan yang ikut serta dalam festival. Penyelenggaraan beralasan festival ini akan menjadi edukasi bagi pelaku usaha mikro kecil semacam angkringan, sekaligus meramaikan Taman Kuliner yang masih dirasa sepi pengunjung.
Festival akan dimulai pukul 16.00 WIB. Para akademisi akan menjadi dewan juri yang menilai angkingan dari peserta. “Nanti ada lima pemenang yang berhak menempati kios di Taman Kuliner sebagai hadiah,” kata Krido.
Mereka kemudian akan menggelar bakar ikan lele pukul 19.30 WIB. Para pengunjung taman dihidangi makanan dan minuman secara gratis hingga pukul 22.00 WIB. “Kami memberi subsidi kepada peserta festival Rp 400 ribu, setelah pukul 22.00 WIB, mereka bisa berjualan seperti biasa sampai pagi,” kata Krido.
Selain pesta makanan khas angkringan, pengunjung disuguhi berbagai acara, semacam atraksi kesenian yang dikemas dalam Akulturasi Gelar Budaya Nusantara. Para peserta pentas seni didatangkan dari berbagai daerah, termasuk Timor Leste, Gorontalo, Jawa Barat, dan Papua.
Penggemar wayang pun bisa menikmati pergelaran wayang kulit dengan dalang Ki Bambang Harjanto dan Ki Wisnu Gito Saputro.
Festival ini disambut antusias oleh para pedagang. Pedagang Taman Kuliner, Supriyani, 51 tahun, mengatakan terbantu oleh keramaian dari festival ini. Sejak dibuka tujuh tahun lalu, taman yang menjajakan berbagai macam makanan itu sepi pengunjung. “Kalau ada acara serti itu akan menambah ramai9 lokasi ini,” kata dia.
Bagi warga, festival ini merupakan saat tepat untuk menghabiskan malam minggu dengan makanan dan hiburan tradisional. Apalagi taman itu sangat luas dan pada malam itu ada banyak makanan gratis untuk dinikmati. Mau?
Ada 10 pengusaha angkringan yang ikut serta dalam festival. Penyelenggaraan beralasan festival ini akan menjadi edukasi bagi pelaku usaha mikro kecil semacam angkringan, sekaligus meramaikan Taman Kuliner yang masih dirasa sepi pengunjung.
Festival akan dimulai pukul 16.00 WIB. Para akademisi akan menjadi dewan juri yang menilai angkingan dari peserta. “Nanti ada lima pemenang yang berhak menempati kios di Taman Kuliner sebagai hadiah,” kata Krido.
Mereka kemudian akan menggelar bakar ikan lele pukul 19.30 WIB. Para pengunjung taman dihidangi makanan dan minuman secara gratis hingga pukul 22.00 WIB. “Kami memberi subsidi kepada peserta festival Rp 400 ribu, setelah pukul 22.00 WIB, mereka bisa berjualan seperti biasa sampai pagi,” kata Krido.
Selain pesta makanan khas angkringan, pengunjung disuguhi berbagai acara, semacam atraksi kesenian yang dikemas dalam Akulturasi Gelar Budaya Nusantara. Para peserta pentas seni didatangkan dari berbagai daerah, termasuk Timor Leste, Gorontalo, Jawa Barat, dan Papua.
Penggemar wayang pun bisa menikmati pergelaran wayang kulit dengan dalang Ki Bambang Harjanto dan Ki Wisnu Gito Saputro.
Festival ini disambut antusias oleh para pedagang. Pedagang Taman Kuliner, Supriyani, 51 tahun, mengatakan terbantu oleh keramaian dari festival ini. Sejak dibuka tujuh tahun lalu, taman yang menjajakan berbagai macam makanan itu sepi pengunjung. “Kalau ada acara serti itu akan menambah ramai9 lokasi ini,” kata dia.
Bagi warga, festival ini merupakan saat tepat untuk menghabiskan malam minggu dengan makanan dan hiburan tradisional. Apalagi taman itu sangat luas dan pada malam itu ada banyak makanan gratis untuk dinikmati. Mau?
Quote:
kalo agan mau makan yang Gratis malam minggu apalagi untuk buka puasa
, di tunggu kedatanganya di YK , Sleman
yang dari JKT , SBY , dll di tunggu yaw 



Spoiler for TKP:


Click Barcode untuk Melihat Thread ane yang lain

Diubah oleh VoiceOFAngeL 11-05-2013 18:41
0
1.6K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan