JunRivaiAvatar border
TS
JunRivai
Nabung Pohon, Nabung Uang, Nabung Usia Bumi

Selamat Pagi, Siang, Sore, Malam Kaskuser emoticon-I Love Kaskus emoticon-I Love Indonesia

Quote:


Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan tentang panasnya cuaca atau kondisi cuaca yang panas terik tiba-tiba mendadak hujan, belum lagi banjir yang selalu menjadi langganan tetap setiap tahunnya. Pernahkah kita berpikir apa yang menyebabkan hal tersebut? Sadarilah bahwa hal ini sangat berkaitan erat dengan keberadaan populasi pohon yang mulai menipis. Yah, apalagi kalau bukan akibat dari aktivitas penebangan pohon atau yang disebut dengan Deforestasi.

Negara kita Indonesia ini merupakan negara ketiga di dunia dengan populasi hutan hujan tropis terluas setelah Brazil dan Republik Kongo. Hutan kita begitu kaya akan spesies flora dan fauna hingga disebut sebagai Pusat Keanekaragaman Hayati (Centre of Biological Diversity). Di samping itu, Indonesia juga kaya akan keanekaragaman ekologis di mana terdapat banyak tipe-tipe hutan yang menjadikannya dijuluki sebagai Plasma Nutfah. Tak hanya itu saja, Indonesia memiliki fungsi vital lain pula dengan menjadi Paru-paru Dunia. Hutan hujan tropisnya menjaga kestabilan iklim dunia dengan menyerap gas CO2 atau karbondioksida di atmosfer yang berasal dari residu industri, polusi kendaraan bermotor, sehingga mengurangi efek rumah kaca.
Tapi sangat disayangkan, dewasa ini keberadaan hutan terancam punah. Banyak habitat dan spesies berada dalam ancaman serius akibat tindakan deforestasi. Antara tahun 1990 hingga 2005, Indonesia telah kehilangan 28 Juta Hektar hutan, termasuk 21.7 Juta diantaranya merupakan hutan yang masih perawan atau belum tersentuh. Hutan Indonesia menjadi satu di antara yang paling terancam keberadaannya di dunia. Kerusakan hutan disebabkan oleh aktivitas penebangan (logging), operasi penambangan, konversi pertanian skala besar, pengalihan lahan, serta aktivitas pertanian.

Sedangkan data yang dikeluarkan oleh Bank Dunia menyatakan bahwa sejak tahun 1985-1997 Indonesia telah kehilangan 1,5 juta hektar pertahunnya dan diperkirakan sekitar 20 juta hutan produksi yang tersisa. Berdasarkan hasil analisis WWF dan GWF dalam kurun waktu 50 tahun, luas tutupan hutan Indonesia mengalami penurunan sekitar 40% dari total tutupan hutan di seluruh Indonesia.

Menurut data Departemen Kehutanan tahun 2006, luas hutan yang rusak dan tidak dapat berfungsi optimal telah mencapai 59,6 juta hektar dari 120,35 juta hektar kawasan hutan di Indonesia dengan laju deforestasi dalam lima tahun terakhir mencapai 2,83 juta hektare per tahun. Bila keadaan seperti ini dipertahankan, dimana Sumatera dan Kalimantan sudah kehilangan hutannya, maka hutan di Sulawesi dan Papua akan mengalami hal yang sama.

Praktek pembalakan liar dan eksploitasi hutan yang tidak mengindahkan kelestarian, mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya, kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan kayu senilai US$ 5 milyar, diantaranya berupa pendapatan negara kurang lebih US$1.4 milyar setiap tahun. Kerugian tersebut belum menghitung hilangnya nilai keanekaragaman hayati serta jasa-jasa lingkungan yang dapat dihasilkan dari sumber daya hutan.

Siapa yang tidak prihatin dengan keadaan ini? Kondisi bumi kian mengenaskan akibat pembalakan hutan demi keuntungan pribadi manusia. Sebagian orang tak bertanggung jawab mengeruk keuntungan sementara satwa-satwa penghuni hutan dalam keadaan terancam kehidupannya bahkan banyak manusia lainnya turut harus menjadi korban akibat dampak kegiatan pengrusakan hutan yang mereka lakukan.

Banyak bentuk kepedulian masyarakat yang diekpresikan melalui banyak hal seperti misalnya perayaan Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April. Hari Bumi dicanangkan oleh seorang Senator Amerika Serikat sekaligus pengajar lingkungan hidup, Gaylord Nelson dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan aspirasi masyarakat terhadap bumi dan terutama kepedulian terhadap masalah yang tengah dialami bumi saat ini.

Selain peringatan Hari Bumi atau Earth Day setiap tahunnya, bentuk aspirasi lainnya yang menunjukkan penentangan terhadap tindakan merusak hutan maupun lingkungan adalah lewat lagu dan film. Nah, sebagai selingan sejenak mari kita simak review-nya.

Quote:


Pernahkah anda mendengar penggalan lirik lagu di atas? Ya, lirik-lirik lagu berjudul “Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi” yang sarat makna tersebut dinyanyikan oleh Iwan Fals. Musisi yang banyak menyoroti kebobrokan manusia yang mampu menyentuh nurani banyak penggemarnya. Dari penggalan lirik lagu tersebut, kita menyadari bahwa memang jelas kita kecewa karena isi rimba telah tak memiliki tempat berpijak lagi.

Selain syair-syair lagu yang didendangkan, banyak film juga didedikasikan sebagai media penyampaian kepada masyarakat bahwa kondisi alam kita akibat deforestasi saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, dan menjadi imbauan untuk berupaya menghentikannya.
Selain syair-syair lagu yang didendangkan, banyak film juga didedikasikan sebagai media penyampaian kepada masyarakat bahwa kondisi alam kita akibat deforestasi saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, dan menjadi imbauan untuk berupaya menghentikannya.


Quote:


MULAILAH BERAKSI MENABUNG POHON

Upaya menanam pohon pada umumnya dapat dilakukan dengan cara Reboisasi dan Penghijauan.

Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan. Reboisasi meliputi kegiatan pemudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi.

Sedangkan penghijauan merupakan kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan, terutama pada tanaman milik rakyat dengan tanaman keras, misanya jenis-jenis pohon hutan, pohon buah, tanaman perkebunan, tanaman penguat teras, tanaman pupuk hijau, dan rumput pakan ternak. Tujuan penanaman agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya.

Langkah penghijauan merupakan langkah yang cukup mudah untuk dilakukan setiap individu. Setiap orang dapat berpartisipasi menanam tanaman atau pohon pada lahan di lingkungan sekitarnya, misalnya halaman rumah, lingkungan sekolah, area perkantoran, dan lahan-lahan kosong lainnya. Kita bisa berpartisipasi menabung pohon di lingkungan kita untuk menambah jumlah lahan hijau terbuka. Dampaknya akan dapat kita rasakan baik dalam jangka waktu panjang. Berikut adalah manfaat dari menanam pohon sbb.


Quote:


[RIGHT]SUMBER[/RIGHT]

Quote:
Diubah oleh JunRivai 11-05-2013 10:46
0
4.2K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan