Nasehat Ibu Agar Keluarga tidak Dipermalukan

Seorang gadis cantik akan keluar rumah untuk menemui pacarnya untuk pertama kalinya.
Ibu gadis tersebut merasa harus memberikan nasehat kepadanya.

Ibu: "Nak, kamu harus hati-hati. Ketika pacaran, jaga jarak. Apalagi kamu gadis yang cantik. Pacarmu mungkin tidak akan tahan dan akan mendorongmu, membaringkanmu, membuka bajumu dan melakukan seks denganmu. Jika hal ini terjadi, maka kejadian ini akan mempermalukan keluargamu."

Si gadis mengingat nasehat ibunya...

Besoknya sang ibu bertanya...

Ibu: "Apakah dia telah melakukan hal2 yang mempermalukan keluarga kita?"
Gadis: "Dia memang mencoba mendorongku, membuka bajuku dan berusaha melakukan seks denganku. Tapi aku harus tegas. Aku nggak mau dia mempermalukan keluarga kita."
Gadis: "Jadi aku bangkit..."
Ibu: (dalam hati) Baguslah. Nasehatku diingat...
Gadis: "Dan aku balas dendam dan mempermalukan keluarganya... Kudorong dia ke bawah, kubuka bajunya dan melakukan seks dengan posisi di atas!!"

WTS Pakai Petasan

Dua orang WTS, Lisa dann Ayu sedang bersaing merebut banyak pelanggan. Namun Lisa bernasib sial padahal dia tidak terlalu jelek. Dengan putus asa dia datangi Ayu.

"Eh, apa sih rahasianya kok sampean bisa laris manis?" tanya Lisa.
Ayu yang merasa senang akhirnya tidak tega. Dibisikkannyalah ke telinga Lisa, "Rahasianya, petasan cabe rawit!"
Lisa heran, "Bagaimana caranya?" tanyanya penasaran.
"Waktu kamu lagi begituan, nyalain aja petasannya..kan meledak. Kalau tamunya tanya, jawab aja: "Perawan saya pecah mas..." jelas Ayu kepada Lisa.

Esoknya, saran itu dicoba oleh Lisa. Ketika dapat seorang hidung belang dan sedang beraksi, ia nyalakan petasannya, Duarr!!

"Apaan tuh??!!" tanya tamunya.
"Perawan saya pecah mas.." kata Lisa.
"Jadi kamu masih perawan??!!" tanya si tamu gembira.

Singkat cerita berita itu sampai ke telinga hidung belang lainnnya dan hasilnya memang tamu si Lisa bertambah banyak. Dasar serakah, Lisa berfikir gimana caranya agar lebih banyak lagi.

"Petasan cabe rawit yang kecil aja efeknya begini apalagi petasan jumbo. Pasti lebih banyak lagi...Ah, aku coba.." pikir Lisa.

Saat itu seorang lelaki gendut masuk ke kamar bersama Lisa yang telah menyiapkan petasan jumbonya. Waktu beraksi, dinyalakanlah petasan jumbonya, DDUUUAAAAARRR!!!!!!

"Apaan tuh??" tanya si tamu kaget.
"Perawan saya pecah mas.."kata Lisa berharap tamunya senang.
"Pecah sih pecah.. biji saya kemana nih....!!!???#$#$#$#$@$@@^%"

Anak Hamil Padahal Pakai Kerudung

Ibu: "Dokter, kenapa anak saya kok hamil, padahal kan dia selalu pakai kerudung."
Dokter: "Iya anak ibu emang pakai kerudung, tapi enggak pakai celana."
Ibu: "???????????"

Tidak Kenal Wajah Pelaku

Seorang gadis cantik melapor ke kantor polisi dengan aduan bahwa dia baru saja dirudapaksa. Namun dia tidak dapat mengenali pelakunya.

Polisi: "Anda memang benar2 tidak melihat wajah pelakuknya sama sekali??"
Gadis: "Saya dirudapaksa dari belakang, pak. Jadi saya tidak bisa melihat wajahnya"
Polisi: "Kenapa Anda tidak segera menghadap belakang untuk melihat wajah pelakunya?"
Gadis: "Lha... Nanti kalau saya liat ke belakang, lepas dong pakk.."
Polisi: "Tape!!!!!!"

Dinamit Malam Pertama

Sepasang suami isteri yang baru saja menikah bersiap untuk tidur bersama. Si suami melepaskan kemejanya, menonjolkan bisepnya dan menyombong, "Sayang, tiap lengan ini menyimpan kekuatan setara dengan dua ratus kilogram dinamit!"

Si isteri sangat terkesan melihatnya. Si suami lalu melepaskan celananya, mempertontonkan kakinya yang berotot dan berkata: "Tiap kaki ini menyimpan tenaga setara dengan lima ratus kilogram dinamit!"

Ketika si suami melepaskan celana dalamnya, si isteri memandangnya dengan wajah ngeri. "Ada apa?" tanya si suami. "Saya harus keluar ruangan." kata si isteri. "Dinamit sebanyak itu dengan "sumbu" sependek dan setipis begitu, ruangan ini pasti akan segera meledak!!"

Sulit Punya Anak, Pakai donor Sperma

Ada sepasang suami isteri yang mengalami kesulitan untuk membuat anak dan memutuskan untuk menggunakan seorang surrogate(pendonor sperma) untuk memulai keluarganya.
Di hari ketika si pendonor sperma seharusnya datang, si suami pergi dan berkata " Mestinya dia dateng bentar lagi. Jadi tunggu aja yah. Aku pergi dulu deh.."
1/2 jam kemudian, ada seorang fotographer bayi datang untuk menawarkan jasanya.
"Selamat pagi bu. Saya datang untuk..."
"Oh, ga usah menjelaskan lagi. Saya sudah menunggu Anda." potong si isteri.
"Benarkah? Oh baguslah. Speciality saya adalah bayi."
"Itulah yang dibutuhkan oleh saya dan suami saya. Silahkan masuk."

Setelah beberapa saat, si isteri bertanya dengan malu, "kita mulai darimana?"

"Serahkan pada saya. Saya biasanya memulai dua kali di bathup, satu kali di sofa dan beberapa kali di kasur. Kadang-kadang di ruang keluarga juga asyik. Anda bisa benar-benar leluasa!"
"Bathup? Sofa? Pantas saja saya dan suami saya selalu gagal."
"Ya, bu. Tidak ada yang bisa selalu menjamin kesempurnaan. Tapi, ketika kita mencoba banyak posisi yang berbeda-beda dan saya menembak dari 6 atau 7 sudut yang berbeda, saya yakin anda akan senang."
"HAH. banyak sekali..."
"di pekerjaan saya ini, seorang lelaki harus menggunakan waktunya semaksimal mungkin. Saya juga ingin bila bisa melakukannya dalam 5 menit, tapi anda akan kecewa..."
"Baiklah.." kata si isteri.

Si fotographer mengeluarkan folder berisi photo-photo bayi.
"Yang ini dilakukan di atas bus di London."
"APA!?" teriak si isteri dengan kaget.
"Yang kembar itu bisa dianggap sudah cukup bagus, mengingat ibunya yang sangat payah."
"Payah?" tanya si isteri.
"Yup, akhirnya harus saya bawa ke taman untuk memuaskannya. Banyak orang yang melihat dan menonton."
"Ada yang melihat dan menonton?" tanya si isteri dengan sangat kaget. "Yup, dan itupun lebih dari 3 jam juga. Ibu itu selalu berteriak-teriak. Sangat sulit bagi saya untuk konsentrasi. Lalu hari hampir gelap maka terpaksa saya mempercepat pekerjaan saya. Akhirnya, ketika tupai mulai berdatangan dan menggigit alat saya, saya langsung menyimpan kembali alat saya."
"Tupai menggigit 'alat' anda??"
"Yup, dan bila anda sudah siap, saya akan memasang tripod saya."
"Tripod???"
"Ya, saya harus menggunakan tripod untuk mengangkat Canon saya. Karena Canon saya terlalu berat untuk saya angkat terlalu lama. Nona? Nona??.. Oh, tidak! Dia pingsan!"