TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Aksi sweeping terhadap pemilik kendaraan berpelat K ternyata bukan isapan jempol. Fitra Bahari (29), pemilik kendaraan Nissan X-Trail, K 8898 DE, menjadi korbannya, Kamis (9/5) sore.

Saat melapor pada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolrestabes Semarang, mengatakan, saat kejadian ia dari jalan-jalan bersama keluarga.

"Saya dari Bubakan, mau ke Jalan Sriwijaya (dari Utara menuju Selatan-Red) sesampainya di perempatan dr Cipto saya berhenti karena lampu merah," kata bapak satu anak asal Blora pada Tribun Jateng.

Saat lampu merah itulah ada seorang remaja tanggung mendatanginya. Setelah melihat Fitra, remaja tanggung itu mendekat dan menggebrak kaca samping kiri mobilnya. Kontan saja aksi itu mengagetkan istrinya, Indari (29) dan membuat si kecil Jingga (1) menangis keras.

"Istri saya menjerit histeris, namun saya tak mampu berbuat banyak karena lampu masih merah," ujarnya.

Aksi itu lalu mengundang sekitar 9 orang remaja tanggung lainnya mendekat dan mengerumuni mobil di bagian kiri dan belakang. Satu di antara pengepung itu lantas memukul pintu kiri belakang menggunakan batu sehingga penyok.

Disebutkannya juga, para pengepung tak menggunakan Panser atau Snex, namun Fitra yakin pelat K yang menempel di bodi depan mobil membuatnya terkena aksi itu.

"Di depan saya ada Avanza, plat K, namun karena berada di bagian depan, saat lampu menyala hijua pengemudinya langsung tancap gas," ujarnya. Naas bagi Fitra karean ia berada di belakang kendaraan sehingga ia telat menghindar. Di sekeliling Fitra juga banyak mobil berplat H, namun tak satupun diusik.

Begitu kendaraan di depannya jalan, Fitra langsung tancap gas dan niatannya ke Jalan Sriwijaya diurungkannya. "Saya memilih melapor ke SPKT usai mengantar keluarga di rumah," ujar pria yang sehari-hari kerja di restoran di Jalan Singosari, Semarang.

Fitra tak habis pikir kenapa ia bisa menjadi sasaran. Ia menduga peristiwa yang menimpa dirinya berkaitan dengan bentrok aktara suporter PSIS dengan warga Grobogan. "Saya malah asli Blora, dan tak berurusan dengan konflik itu," tambahnya.

Adapun total kerugian untuk biaya perawatan diperkirakan Rp 1 juta. Namun tak hanya rugi materi yang dikeluhkan Fitra, setidaknya ia merasa terancam dan trauma.

Ditemui di SPKT Mapolrestabes Semarang, Aiptu Sarpandi, petugas jaga, mengatakan, telah mendapat laporan adanya aksi sweeping di titik tertentu.
"Laporan awal saya dikabari ada pemuda menggunakan senjata tajam dan tak memakai sandal berkeliaran di Pasar Kambing," ujarnya.

Mendapat laporan itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan beberapa mapolsek. "Kami kontak dengan petugas Polsek Semarang Tengah dan Polsek Genuk, bahkan dalmas dikerahkan," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya pasca bentrok antar suporter PSIS dan Snex di Grobogan Minggu (5/5/2013) dan Senin (6/5/2013) yang sebabkan kedua belah pihak mengalami kerugian, terjadi aksi sweeping terhadap plat K di Semarang. Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini. (*)