- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
bahaya dibalik keindahan 4 jalan di sumatera barat


TS
wr4ever
bahaya dibalik keindahan 4 jalan di sumatera barat
Langsung aja gan
tanpa banyak basa-basi
ini thread pertama ane tentang
berikut penampakannya

kelok 9 berjarak kira-kira 70 km dari Bukittinggi arah ke Pekanbaru.
Kelok 9 dibangun Belanda pada tahun 1908 - 1910.
Sesuai namanya, Kelok Sembilan mempunyai 9 buah kelok (bahasa Minang yang berarti tikungan) dengan sudut putar 180 derjat. Sebuah cara yang dibuat oleh Belanda dalam menyiasati beda tinggi yang mencolok antara jalan bagian bawah dan bagian atas

Kelok 44 adalah kelokan yang terdapat di Kabupaten Agam Sumatera Barat. Kelok 44 merupakan daerah perbukitan berada di di atas Danau Maninjau yang dilingkari jalan yang berkelok dilerengnya.
Kelok 44 merupakan tikungan berjumlah 44 belokan. Itu sebabnya rute ini dinamakan Kelok Ampek Puluh Ampek. Setiap kelokan memang patah. Setiap kelok itu diberi nomor berurut. Sepanjang perjalanan dari bukit tinggi menuju danau ini, para wisatawan akan disuguhin pemandangan yang sangat indah berupa sawah-sawah yang berbentuk terasiring, pancuran-pancuran air dari sungai yang bertingkat-tingkat, serta hijaunya deretan Bukit Barisan. Kelok 44 juga merupakan ikon dalam balap sepeda Tour de Singkarak.

Mungkin ruas jalan Sitinjau Lauik tidak begitu familiar di telinga masyarakat luar Sumatera Barat dan bahkan keberadaannya tidak diketahui, akan tetapi di kalangan masyarakat Sumatera Barat, Sitinjau Lauik merupakan salah satu tempat yang sangat dikenal dan favorit. Selain karena merupakan jalur transportasi, juga disebabkan begitu indahnya pemandangan yang ditawarkan ketika melewatinya.
Jalan penghubung antara Kota Padang dan Kota Solok ini berbatasan langsung dengan Jalan Raya Indarung, Padang. Berjarak lebih kurang 15 menit dari PT. Semen Padang dan 1 jam dari pusat Kota Padang. Jalan ini berada pada ketinggian lebih kurang 220 meter dari permukaan laut. Ketinggian tersebut menyebabkan suasana berhawa dingin

Silaing (dalam dialek minang dibaca “silayiang”), merupakan area pebukitan di kabupaten Tanah Datar, Sumbar yang dibelah oleh jalan lintas Sumatera. Jalanan dengan tanjakan dan turunan yang tajam senantiasa memenuhi area ini
apakah ada diantara agan agan yang pernah melewatinya?
Menurut pendapat pribadi ane gan, jalan yang paling berbahaya di antara yang 4 tu yaitu[size="5"][FONT="Courier New"]SITINJAU LAUIK. karena pendakian nya tinggi disertai dengan belokan tajam,dan disambut pula oleh jurang yang dalam...udah banyak mobil yang jatuh kedalam jurang disana, berikut penampakannya







ketika hari mulai mendekati sore,disana tu kabut sering turun gan.pernah dlu ketika ane pulang dari solok.jarak pandang hanya 1 meter gan.....ngeri banget....
" PESAN TS"
tanpa banyak basa-basi
ini thread pertama ane tentang
"bahaya dibalik keindahan 4 jalan di sumatera barat"
SEBELUMNYA MINTA
DAN
NYA YA GAN
MUDAH-MUDAHAN JADI " HT " 




berikut penampakannya
Spoiler for KELOK 9:

kelok 9 berjarak kira-kira 70 km dari Bukittinggi arah ke Pekanbaru.
Kelok 9 dibangun Belanda pada tahun 1908 - 1910.
Sesuai namanya, Kelok Sembilan mempunyai 9 buah kelok (bahasa Minang yang berarti tikungan) dengan sudut putar 180 derjat. Sebuah cara yang dibuat oleh Belanda dalam menyiasati beda tinggi yang mencolok antara jalan bagian bawah dan bagian atas
Spoiler for KELOK 44:

Kelok 44 adalah kelokan yang terdapat di Kabupaten Agam Sumatera Barat. Kelok 44 merupakan daerah perbukitan berada di di atas Danau Maninjau yang dilingkari jalan yang berkelok dilerengnya.
Kelok 44 merupakan tikungan berjumlah 44 belokan. Itu sebabnya rute ini dinamakan Kelok Ampek Puluh Ampek. Setiap kelokan memang patah. Setiap kelok itu diberi nomor berurut. Sepanjang perjalanan dari bukit tinggi menuju danau ini, para wisatawan akan disuguhin pemandangan yang sangat indah berupa sawah-sawah yang berbentuk terasiring, pancuran-pancuran air dari sungai yang bertingkat-tingkat, serta hijaunya deretan Bukit Barisan. Kelok 44 juga merupakan ikon dalam balap sepeda Tour de Singkarak.
Spoiler for SITINJAU LAUIK:

Mungkin ruas jalan Sitinjau Lauik tidak begitu familiar di telinga masyarakat luar Sumatera Barat dan bahkan keberadaannya tidak diketahui, akan tetapi di kalangan masyarakat Sumatera Barat, Sitinjau Lauik merupakan salah satu tempat yang sangat dikenal dan favorit. Selain karena merupakan jalur transportasi, juga disebabkan begitu indahnya pemandangan yang ditawarkan ketika melewatinya.
Jalan penghubung antara Kota Padang dan Kota Solok ini berbatasan langsung dengan Jalan Raya Indarung, Padang. Berjarak lebih kurang 15 menit dari PT. Semen Padang dan 1 jam dari pusat Kota Padang. Jalan ini berada pada ketinggian lebih kurang 220 meter dari permukaan laut. Ketinggian tersebut menyebabkan suasana berhawa dingin
Spoiler for SILAIANG:

Silaing (dalam dialek minang dibaca “silayiang”), merupakan area pebukitan di kabupaten Tanah Datar, Sumbar yang dibelah oleh jalan lintas Sumatera. Jalanan dengan tanjakan dan turunan yang tajam senantiasa memenuhi area ini
apakah ada diantara agan agan yang pernah melewatinya?
Menurut pendapat pribadi ane gan, jalan yang paling berbahaya di antara yang 4 tu yaitu[size="5"][FONT="Courier New"]SITINJAU LAUIK. karena pendakian nya tinggi disertai dengan belokan tajam,dan disambut pula oleh jurang yang dalam...udah banyak mobil yang jatuh kedalam jurang disana, berikut penampakannya
Spoiler for MOBIL JATUH:







ketika hari mulai mendekati sore,disana tu kabut sering turun gan.pernah dlu ketika ane pulang dari solok.jarak pandang hanya 1 meter gan.....ngeri banget....
" PESAN TS"
berhati-hatilah jika lewat jalan sitinjau lauik gan

UPDATE GAN
FLY OVER KELOK 9
Spoiler for RANCANGAN:



Spoiler for KONDISI SAAT INI:




KEINDAHAN PEMANDANGAN
Spoiler for KEINDAHAN SITINJAU LAUIK ( PANORAMA) :


Spoiler for PEMANDANGAN DARI ATAS KELOK 9:




Spoiler for KEINDAHAN PEMANDANGAN KELOK 44:


Spoiler for KEINDAHAN ALAM SILAING:


MASIH KURANG PUAS GAN???
NIH ANE TAMBAHIN SEDIKIT BERITA TENTANG KECELAKAAN YANG PERNAH TERJADI
NIH ANE TAMBAHIN SEDIKIT BERITA TENTANG KECELAKAAN YANG PERNAH TERJADI
Spoiler for KECELAKAAN DI SITINJAU LAUIK 1:
Tabrakan Beruntun di Sitinjau Lauik Padang
24 Mei 2013

Padang, Zamrudtv --Tabrakan beruntun terjadi di kawasan Sitinjau Lauik, Panaroma II, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Kamis (23/5) sore. Enam unit kendaraan besar dan kecil rusak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Tabrakan beruntun ini membuat kemacetan di lokasi kejadian. Tiga truk terguling di pinggir badan jalan. Satu mobil Colt Diesel, satu pick up L300, dan satu truk yang di depan tetap berada di badan jalan, yang diduga penyebab terjadi kecelakaan itu.
Anjas (35), sopir L300 BA 8661 TB mengatakan, kecelakaan itu bermula ketika antrean 4 truk yang berada di depan, dan belakang mobilnya. Tiba-tiba, truk BA 9241 DU yang ada di deretan paling depan remnya blong, sehingga truk tersebut mundur.
Truk dengan nomor polisi BA 9825 JM yang ada di belakang truk itu berusaha menahan. “Mungkin akibat kuatnya tekanan dari truk di depan, maka truk kedua itu berbalik arah, dan langsung menabrak mobil yang saya bawa,” kata Anjas.
Tidak sampai disitu, ternyata di belakang mobil L300 datang lagi truk BA 9921 AU dari arah belakang, juga ikut nyungsep ke badan jalan karena tersenggol. Terakhir, truk bernomor polisi BA 9840 JV yang ada diurutan paling belakang juga menghantam truk ketiga serta nyaris terbalik karena berputar.
“Saya kaget saat ban depan truk saya terangkat. Kemudian datang lagi satu unit Colt Diesel BA 9504 QU dari belakang langsung menghantam truk yang saya bawa,” ujar Andi (35), salah seorang sopir truk yang bermuatan 20 ton semen yang akan dibawa ke Jambi.
Kapolpos Ladang Padi, Aiptu Sumiran mengungkapkan, dari 4 truk yang mengalami kecelakaan itu, 3 diantaranya diketahui membawa semen bermuatan penuh, dan satu truk lagi membawa pupuk. (tim/zamrudtv.com)
24 Mei 2013

Padang, Zamrudtv --Tabrakan beruntun terjadi di kawasan Sitinjau Lauik, Panaroma II, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Kamis (23/5) sore. Enam unit kendaraan besar dan kecil rusak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Tabrakan beruntun ini membuat kemacetan di lokasi kejadian. Tiga truk terguling di pinggir badan jalan. Satu mobil Colt Diesel, satu pick up L300, dan satu truk yang di depan tetap berada di badan jalan, yang diduga penyebab terjadi kecelakaan itu.
Anjas (35), sopir L300 BA 8661 TB mengatakan, kecelakaan itu bermula ketika antrean 4 truk yang berada di depan, dan belakang mobilnya. Tiba-tiba, truk BA 9241 DU yang ada di deretan paling depan remnya blong, sehingga truk tersebut mundur.
Truk dengan nomor polisi BA 9825 JM yang ada di belakang truk itu berusaha menahan. “Mungkin akibat kuatnya tekanan dari truk di depan, maka truk kedua itu berbalik arah, dan langsung menabrak mobil yang saya bawa,” kata Anjas.
Tidak sampai disitu, ternyata di belakang mobil L300 datang lagi truk BA 9921 AU dari arah belakang, juga ikut nyungsep ke badan jalan karena tersenggol. Terakhir, truk bernomor polisi BA 9840 JV yang ada diurutan paling belakang juga menghantam truk ketiga serta nyaris terbalik karena berputar.
“Saya kaget saat ban depan truk saya terangkat. Kemudian datang lagi satu unit Colt Diesel BA 9504 QU dari belakang langsung menghantam truk yang saya bawa,” ujar Andi (35), salah seorang sopir truk yang bermuatan 20 ton semen yang akan dibawa ke Jambi.
Kapolpos Ladang Padi, Aiptu Sumiran mengungkapkan, dari 4 truk yang mengalami kecelakaan itu, 3 diantaranya diketahui membawa semen bermuatan penuh, dan satu truk lagi membawa pupuk. (tim/zamrudtv.com)
Spoiler for KECELAKAAN DI SITINJAU LAUIK 2:
Truk CPO Seret Avanza ke Jurang

TIGA PNS PESSEL TEWAS
Musibah lagi. Diduga akibat rem blong, truk CPO menabrak Avanza di Sitinjau Lauik. Kedua kendaraan ini kemudian masuk jurang. Akibatnya, tiga penumpang Avanza tewas dan empat korban lainnya dirawat di RS M Djamil Padang.
PADANG, HALUAN — Keluarga besar Dinas Pertanian, Peternakan dan Hortikultura Pesisir Selatan tengah berduka. Tiga pegawainya tewas setelah mobil Avanza yang ditumpangi diseret truk tangki bermuatan CPO ke jurang sedalam 25 meter di Jalan Raya Padang-Solok, kilometer 24, Panorama 2, Sitinjau Lauik, Padang, Kamis (5/1) sekitar pukul 11.20 WIB.
Korban meninggal masing-masing Fitriani (47), Warga Sago Kecamatan IV Jurai, Eligusni (36) beralamat di Salido (36), dan Hasmo Rizal (34), warga Sago. Mereka tewas akibat luka yang cukup parah hampir di sekujur tubuh.
Sementara empat korban lainnya selamat dari musibah itu. Tetapi harus menjalani perawatan di Rumah Sakit M Djamil Padang, karena juga menga¬lami luka-luka. Mereka masing-masing Zulmaidi (46), Wendrizal (33), Apebrimita (34), dan Erman Jusa (38). Ikut dirawat Jepril (38), sopir truk tanki naas itu.
Penyebab kecelakaan maut ini masih dalam penyelidikan polisi. Diduga kuat akibat rem truk dengan nomor polisi BA 9753 JH itu rusak. “Kita masih selidiki, tetapi dugaan sementara akibat rem truk bermasalah,” kata Kanit Turjawali Polresta Padang AKP Aswarman.
Awalnya truk yang dikemudikan Jepril itu melaju dari arah Solok ke Padang. Saat melewati batas Kota Padang diduga rem bermasalah. Padahal jalur di sana penurunan yang cukup tajam, dan tikungan berbahaya. Dari olah TKP yang dilakukan polisi, saat melewati tikungan di Panorama II ada dugaan Jepril akan mengarahkan truk ke tebing di kanan jalan.
Tetapi belum sempat itu dila¬kukan, muncul mobil Avanza yang mengang¬kut rombongan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Pessel yang akan studi banding ke Sawahlunto dan Sijunjung. Tabrakan pun tak terelakkan. Bahkan Avanza silver dengan nomor polisi BM 1336 QO itu ikut diseret truk ke jurang dengan kedalaman sekitar 25 meter.
Jatuh dengan kedalaman seperti itu, minibus tersebut ringsek, dan nyaris tak berbentuk. Hanya beberapa bagian saja yang terlihat masih utuh. Sementara truk terpisah antara bagian depan dan bodinya. “Saya tahunya sudah di dalam jurang,” kata Wen¬drizal, salah seorang korban selamat saat ditemui di RS M Djamil.
Mereka yang selamat kemudian berupaya keluar dari Avanza meski dengan kondisi luka parah. Warga sekitar dan pengguna jalan yang melewati kawasan tersebut kemudian melaporkan peristiwa itu ke polisi. Tak lama berselang sejumlah anggota Laka Lantas Polresta Padang, dan anggota Polsek Lubuk Kilangan tiba di TKP dan langsung mengevakuasi para korban dibantu warga sekitar.
Proses ini memakan waktu yang cukup lama, karena medan yang sulit. Tiga penumpang minibus Fitriani, Eligusni dan Hasmo Rizal dijumpai sudah tak bernyawa. Sementara Zulmaidi mengalami luka di bagian kepala, dan patah tangan di sebelah kanan. Sedangkan Wendrizal luka di bagian kepala, Apebrimita luka di pinggang dan kepala. Sedangkan Erman mengalami luka lecet di badan, dan kepala. Kondisi yang paling parah dialami Jepril.
Ambulance milik DKK, Polda dan PMI dikerahkan untuk membawa korban ke rumah sakit.
Wendrizal menuturkan, ia dan rekan-rekannya berangkat dari Pessel sekitar pukul 08.30 WIB. “Dari Pessel itu, kami berombongan dengan menggunakan empat kendaraan roda empat. Mobil kami disopiri Zulmaidi,” katanya sambil menahan kesakitan.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ruang IGD RS M Djamil dipenuhi para keluarga korban. Tak lama berselang, Bupati Pessel Nasrul Abit juga hadir di sana. Ia pun tak bisa menyembunyikaan kesedihannya atas peristiwa yang menimpa para korban.
Hingga tadi malam korban luka-luka masih menjalani perawatan di RS M Djamil. Sementara korban tewas telah dibawa pihak keluarga ke kampung halaman di Pessel.
Peristiwa tersebut juga sempat menarik perhatian pengguna jalan yang melewati Sitinjau Lauik. Akibatn¬ya jalur tersebut sempat macet beberapa saat. Sejumlah petugas Lantas pun terpaksa kerja keras mengatur arus lalu lintas. (h/nas/aci/srz/adk)
Spoiler for KECELAKAAN DI SILAIANG 1:
Dibalik Tragedi Kecelakaan Bus PO Yanti


Meski angka kecelakaan di kawasan Silaiang Kariang tercatat sangat tinggi, hingga membuat masyarakat khususnya para pemuda setempat seakan telah terbiasa dengan kejadian-kejadian tragis tersebut, namun tetap saja kecelekaan Bus Yanti yang terjungkal Minggu (31/5)mengundang perasaan hiba sekaligus miris dalam hati mereka. Betapa tidak, kondisi korban yang rata-rata mengenaskan dan sulit dikenali justru membuat sebagian para relawan itu âtidak tegaâ untuk melakukan evakuasi.
Sungguh tragis nasib yang menimpa para korban Bus dengan plat BA 3824 E tersebut. Badan bus yang terbalik 180 derajat dengan posisi "tatilantang" membuat sebagian besar penumpang terhimpit diantara kerangka bawah dan atap bus. Apalagi, cerukan tempat bus itu jatuh dipenuhi bebatuan serba besar dan tajam.
Ndak tega kami mencaliak panumpang bus tu doh. Lai nak kamanolong, tapi hati ndak talok. Tiok diesek, badan urang tu badariak bunyi kaputuih (tidak tega kami melihat para penumpang bus itu. Maksud hati ingin menolong tapi tidak sanggup. Ketika disentuh badan korban berbunyi seperti mau putus) ,â ungkap Dian (22) Salah seorang pemuda yang hari itu dating ke lokasi. Dian adalah salah satu dari sekotar 20-an pemuda lain yang berusaha memberikan pertolongan.
Lantaran merasa tidak sanggup menghadapi korban dengan kondisi yang mengenaskan itu, Dian langsung melakukan pertolongan lain dengan mengambil tali tambang di kedainya yang berlokasi di sekitar tempat kejadian.
âHanya sebagian saja diantara kawan-kawan yang sanggup turun dan menggotong mayat yang sudah tak keruan bentuknya itu. Saya dan beberapa yang lain hanya bisa melakukan yang kami sanggup,â ungkapnya.
Dikatakan Dian, nyaris setengah dari keseluruhan pemuda yang turun tangan hanya bisa memberikan bantuan dari luar jurang. Lain dengan Aldi (26) yang ditemui POSMETRO (grup Padang Today) di lokasi kejadian usai memberikan pertolongan. Pemuda ini adalah salah satu dari pemuda yang berani turun dan mengangkat korban yang tewas.
âMulanya memang ragu, tapi lama kelamaan saya memberanikan diri. Kondisi korban betul-betul parah. Ada yang tangannya putus, kakinya patah, dan sebagian besar rusak pada bagian wajah dan kepala belakang,â sebutnya.
Aldi mensinyalir sebagian besar korban yang tewas adalah akibat kerusakan pada tengkorak kepala. âSalah seorang korban tewas saat saya evakuasi keluar dari lokasi. Korban itu perempuan muda yang tangannya putus. Dan bahunya senjang. Sedangkan mukanya tidak karuan dengan mata sebelah kiri yang menyembul, dan bagian belakangnya sudah lunak,â cerita Aldi tanpa dapat menghilangkan kesan terhiba di wajahnya.
Para pemuda itu mengatakan, kecelakaan bermula dari ketidak sanggupan bus untuk mendongkrak tenaga ketika melewati tanjakan sebelum tikungan yang tak berapa jauh dari tempat bus itu terjungkal. âMeski kernet sudah memberi ganjal namun beban bus sepertinya terlalu berat dan akhirnya manyilosoh turun,â ungkap seorang pemuda. Posisi jatuhnya bus tidak berapa jauh dari pos polisi Silaing.
Terus terang kami merasa miris karena daerah ini sudah telalu sering makan korban. Sementara kami tinggal disini. Semoga kejadian ini tidak terjadi lagi. Semoga para sopir bisa waspada dan memperhatikan kondisi kendaraan sebelum berani melewati tikungan-tikungan berbahay disini,â ungkap Dian. Namun begitu, Baik Dian, Aldi maupun pemuda lainnya mengaku tetap siap memberikan pertolongan untuk kejadian serupa di masa yang akan datang
Spoiler for KECELAKAAN SILAIANG 2:
Silaiang Kembali Makan Korban
Kepala Truck Remuk, Supir Tewas Terjepit
Padang Today Berita Peristiwa Selasa, 12/07/2011 - 16:15 WIB


Sebuah peristiwa kecelakaan tunggal kembali terjadi di Kopel Semen Padang, Siliang Bawah, pagi tadi Selasa (12/7) pukul 06.50 WIB . Truck jenis Fuso BK 8888 DP yang bermuatan bibit sawit itu, terbalik dan menyangkut pada sebatang pohon di bibir jurang siri kiri jalang utama Padangpanjang-Padang.
Kondisi jalan yang licin akibat diguyur hujan gerimis pagi itu, membuat truck yang dikemudikan Hermanto Seragih, 40, hilang keseimbangan dan menghantam tembok pagar jalan dan monumen lakalantas di lokasi tersebut.
Akibat tabrakan keras, kondisi truck mengalami rusak parah dengan bagian kepala serta bak mobil hancur. Hermanto yang terjepit di dalam mobil, seketika tewas di tempat kejadian peristiwa (TKP). Sedangkan kneknya Hendra Suprapto yang berhasil keluar sebelum truck terbalik dan tersangkut, hanya mengalami luka-luka sejumlah bagian tubuhnya.
Peristiwa kecelakaan tersebut sempat menjadi tontonan dan menyebabkan jalan sedikit macet karena arus lalu lintas mulai ramai.
Kapolresta Padangpanjang AKBP Sofyan Hidayat yang langsung turun ke TKP mengatakan truck juga mengalami blong rem di saat berusaha untuk berhenti. Namun diduga karena melaju dengan kecepatan tinggi, truck akihirnya berhenti setelah menghantam tembok monumen.
“Saat ini korban tewas sudah kita larikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangpanjang dan korban selamat (knek) yang mengalami luka-luka sudah mendapat perawatan di RSI Yarsi Padangpanjang,” ujar Kapolres didampingi Kasat Lantas Iptu Ari Paloh, kepada Padang Ekspres di TKP, kemarin.
Ditambahkan Ari, truck tersebut mengangkut bibit sawit dari Kisaran, Sumatera Utara menuju Indropuro, Painan, Sumatera Barat. Diduga kecelakaan terjadi akibat kelalaian sang supir dan ditambah kondisi jalan yang licin pada pagi itu.
Hingga berita ini diturunkan, jasad korban (supir) masih terbujur kaku di RSUD Padangpanjang menunggu jemputan dari pihak keluarga. Sedangkan knek yang mengalami luka masih menjalani perawatan intensif dari pihak medis.
“Kita sudah mengabari pihak keluarga korban yang berada di Medan. Jika tidak ada kepastian dijemput hari ini (kemarin, red), korban tewas akan kita pindahkan ke RS Achmad Mochtar Bukittinggi. Karena rumah sakit kita tidak memiliki lemari pendingin untuk mayat,” pungkas Ari menambahkan. (wr)
Spoiler for TERAKHIR :

TINGGALIN JEJAK ATAU KOMENGNYA GAN
KUNJUNGI THREAD ANE LAINNYA
MENGAPA BANTENG MEMBENCI WARNA MERAH
0
166.6K
Kutip
1K
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan