Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Antares1881Avatar border
TS
Antares1881
Hubungan Antara Ingatan dan Tidur
Hubungan Antara Ingatan dan Tidur
Ditulis oleh National Science Foundation
Jumat, 15 Februari 2013 10:00




Para peneliti menemukan bahwa informasi dapat disimpan lebih baik dengan memperkuat rangsangan yang dikirimkan saat tidur.

Ketika anda belajar untuk ujian, adakah suatu hal yang dapat anda lakukan saat anda tidur untuk menyimpan informasi dengan baik?

“Pertanyaannya adalah, ‘Apa yang menentukan informasi mana yang akan disimpan dan hilang?’” kata seorang ahli syaraf, Ken Paller.

Dengan dukungan dari National Science Foundation (NSF), Paller dan timnya di Universitas Northwestern sedang meneliti hubungan antara ingatan dan tidur, serta kemungkinan meningkatkan kapasitas ingatan anda saat tidur.

“Kami pikir tahapan-tahapan tidur itu penting bagi memori otak. Namun banyak bukti menunjukan bahwa yang sangat penting bagi beberapa jenis ingatan adalah tidur dengan gelombang otak lambat (slow-wave sleep).” Jelas Paller.

Slow-wave sleep sering disebut juga sebagai tidur nyenyak dan terdiri dari tahap 3 dan 4 dari tidur “tanpa terjadinya kedipan mata cepat” atau NREM (non-rapid-eye-movement).

Anggota grup laboratorium Paller mendemonstrasikan dua tes yang mereka jalankan terhadap peserta studi untuk Science Nation. Dalam percobaan pertama, subjek mempelajari dua buah music dalam bentuk format yang mirip dengan permainan Guitar Hero. Selama tidur siang singkat setelah mempelajarinya, hanya satu buah lagu yang dimainkan dengan baik beberapa kali, untuk memperkuat ingatan dalam bermain satu musik ini tanpa memperkuat musik lainnya. Paller ingin tahu apakah subjek dapat menghasilkan musik yang dimainkan lebih akurat ketika dalam keadaan tertidur.

Pada latihan kedua, subjek diminta untuk menghafalkan lokasi dari 50 objek yang ditampilkan di layar komputer. Presentasi dari setiap objek tersebut telah ditambahkan dengan suara-suara yang unik. Selama tidur siang pasca belajar, ingatan dari 25 objek telah diperkuat oleh 25 suara yang diputar. Dalam kasus ini, Paller ingin tahu apakah subjek dapat mengingat lokasi objek lebih baik apabila suara yang dicampur dimainkan saat tidur.

Para peneliti merekam aktivitas listrik yang dihasilkan dalam otak menggunakan elektroda EEG yang melekat di kulit kepala. Sehingga mereka dapat menentukan apakah subjek memasuki kondisi “tidur nyenyak” dan hanya mereka yang ikut serta dalam percobaan penguatan ingatan. Dalam kedua percobaan, peserta mengingat dengan baik apa yang telah diperkuat ketika mereka tertidur dibandingkan dengan apa yang tidak diperkuat.

“Kami berpikir bahwa proses memori terjadi saat tidur di malam hari.” Kata Paller. “Kami berada pada langkah awal dalam mencari tahu jenis ingatan apa yang dapat diperkuat, seberapa besar efek penguatan yang dapat terjadi dan rangsangan apa yang dapat digunakan untuk mengaktifkan ingatan tersebut kembali, sehingga dapat lebih baik saat digabungkan.”

Tujuan paller adalah untuk lebih memahami dasar tugas mekanisme otak untuk ingatan atau memori. Sehingga dapat membantu orang-orang yang memiliki masalah dalam ingatan, termasuk mereka yang mengetahui dirinya pelupa sejalan dengan usia mereka.

“Kita merasa semakin kurang tidur nyenyak ketika kita semakin tua. Tentu saja mekanisme otak ikut bermain untuk membiarkan kita mengingat berbagai hal termasuk beberapa proses yang terjadi ketika kita tidur. Sehingga ada banyak cara untuk mencari tahu bagaimana ingatan kita bekerja, tetapi saya pikir cukup adil untuk mengatakan orang yang ada ketika anda bangun adalah sebagian fungsi dari apa yang otak anda lakukan ketika anda tidur.” Jelas Paller. Ia mengatakan metode reaktivasi ini berguna untuk meningkatkan apa yang telah dipelajari orang-orang.

“Apa yang indah tentang percobaan ini adalah Dr. Paller mendapati ‘tidur nyenyak’ sebagai jendela waktu yang kritis selama ingatan yang mana dapat ditingkatkan secara selektif untuk pengalaman spesifik dengan metode reaktivasi secara tidak sadar.” Kata Akaysha Tang, direktur program neuroscience kognitif di Direktorat NSF untuk Ilmu Sosial, Perilaku dan Ekonomi.

“Biasanya, latihan kesadaran dari materi hafalan diperlukan jika seseorang ingin mengingat sesuatu dengan lebih baik atau menjaganya lebih lama dan kita harus menemukan waktu untuk meninjaunya kembali,” lanjut Tang. “Dr. Paller dan anggota tim laboratoriumnya menunjukan peningkatan selektif seperti itu dapat dicapai secara tidak sadar dan tanpa menuntut waktu lebih dari satu jam orang yang bangun. Jadi, selain menarik semua orang yang tidur untuk menghafal materi, akan memungkinkan untuk menggabungkan ingatan dengan tidur dengan lagu pengantar tidur program ilmiah di kemudian hari!”
0
1.8K
9
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan