bagaimana jika se ekor burung tidak mau berkicau?
Nobunaga menjawab, “Bunuh saja!”
Hideyoshi menjawab, “Buat burung itu ingin berkicau.”
Ieyasu menjawab, “Tunggu.”
Sajak di atas adalah deskripsi mengenai tiga laki-laki yang hidup di jaman Sengoku Era*, pada akhir keshogunan* Ashikaga di akhir abad 16 di Jepang. Tiga pria tersebut sama-sama bercita-cita ingin mempersatukan Jepang, dikenal memiliki karakter yang sangat mencolok. Sesuai dengan deskripsi sajak tersebut : Nobunaga, gegabah, tegas, brutal; Hideyoshi, sederhana, halus, cerdik, kompleks; Ieyasu, tenang, sabar, penuh perhitungan.
Tokugawa Ieyasu sukses mendirikan keshogunan Tokugawa, dikenal sebagai jaman Edo, yang bertahan sampai tahun 1850an. Hideyoshi sendiri sudah keburu mati tua saat pasukannya masih sibuk berperang menginvasi Korea, yang akhirnya gagal.
namun dibalik itu,Toyotomi Hideyosi lah yang berhasil mempersatukan jepang setelah kematian majikannya yaitu Oda Nobunaga
Spoiler for TOYOTOMI HIDEYOSHI (豊臣 秀吉):
Toyotomi Hideyoshi [豊臣 秀吉] (2 Februari 1536 – 18 September 1598) adalah pemimpin Jepang setelah Oda Nobunaga. Ia dilahirkan di desa Nakamura dengan nama Kinoshita Hiyoshi di bawah provinsi Owari; kekuasaan Nobunaga. Ia dikenal bertampang seperti monyet. Setelah ayahnya; Kinoshita Yaemon wafat, ibunya menikah lagi dengan Chikuami. Namun, karena ayah tirinya kasar, ia memutuskan untuk berkelana mencari tuan yang akan dilayaninya dengan baik.
Pamannya yang juga seorang samurai bernama Donjo sempat membawanya ke sebuah kuil, namun ia dipulangkan. Ia sering berpindah-pindah tempat kerja, karena tidak ada yang betah menjadikannya pekerja tetap. Bahkan ia pernah menjadi penjual jarum yang lusuh dan tanpa tempat tinggal. Ia bercita-cita ingin menjadi samurai yang hebat, membahagiakan orang tuanya, dan digilai banyak wanita.
Ia pernah bekerja pada klan Imagawa, juga menjadi pelayan Hachisuka Koroku, namun ia melarikan diri dan berniat mencari majukan yang cocok untuknya. Setelah melayani beberapa tuan, ia bertemu dengan Oda Nobunaga yang saat itu dilihatnya berlatih militer di tepi sungai. Kali ini ia benar-benar ingin menjadikan Nobunaga sebagai tuannya yang terakhir, apalagi Nobunaga pemimpin wilayah tempatnya berasal.
Hideyoshi adalah orang yang sangat sabar, pekerja keras, dan disukai teman maupun lawannya. Bahkan ia tidak terpengaruh dengan ejekan monyet yang disematkan kepadanya. Setelah menjadi pelayan Nobunaga dan menjadi pembawa sendal, ia memperlihatkan kemampuannya dengan perlahan-lahan jabatannya mulai naik. Sebagai pelayan di kandang, kemudian ditempatkan di dapur, berhasil merenovasi tembok benteng Kiyosu, sampai menjadi komandan dengan membawahi tiga puluh prajurit infanteri. Pertempuran pertamanya pada perang Okehazama. Namun, dalam perang ini ia belum membuktikan kemampuannya pada Nobunaga.
Hideyoshi yang berhasil menundukkan Hachisuka Koroku, tiga macan dari Mino, bersahabat dengan Takenaka Hanbei, dan berperan besar dalam penaklukan-penaklukan yang dilakukan Oda Nobunaga.
Beberapa tahun setelah mengabdi pada marga Oda, ia diberikan sebuah benteng; Nagahama. Setelah Nobunaga wafat, ia kembali dari barat menuju Azuchi dalam rangka membalaskan dendam kepada marga Akechi dan pemimpinnya atas kematian tuannya. Tindakannya ini dinilai cepat oleh semua orang yang tak menduga bahwa ia berhasil berdamai dengan marga Mori di barat.
Keterampilannya dalam bernegosiasi dengan lawan serta taktik perang yang jitu, membuat namanya semakin dikenal bahkan di kalangan kaisar sekalipun. Selama konfliknya dengan Shibata Katsuie dan Oda Nobutaka – dalam memperebutkan posisi penerus Nobunaga, apakah Nobutaka atau cucu Nobunaga; Samboshi- Hideyoshi mulai membangun istana yang paling megah saat itu mengalahkan benteng Azuchi-nya Nobunaga di Osaka. Ke depannya, benteng ini dikenal dengan nama Momoyama, dikenallah zaman Azuchi-Momoyama. Kekalahan Katsuie dan Nobutaka tak terhindarkan. Setelah kematian mereka berdua pun, Hideyoshi masih harus berhadapan dengan Tokugawa Ieyasu dan Oda Nobuo.
Namun, pada akhirnya, Hideyoshi-lah yang berada di atas angin. Setelah berhasil berdamai dan bersekutu dengan Ieyasu, jadilah Hideyoshi penguasa seluruh Jepang. Walaupun tidak mendapatkan gelar Shogun dari kaisar, dikarenakan masalah asal-usulnya, ia tetaplah pemersatu Jepang dan sangat dihormati. Sampai sekarang pun, Hideyoshi masih dikenal sebagai Sang Taiko di Jepang. Kebijakannya saat itu salah satunya adalah melarang kalangan di luar samurai untuk memiliki senjata. Cita-citanya ia ingin pergi ke negeri Kaisar Ming; Cina. Namun, ia wafat dalam masa infasinya ke Korea dan tidak dapat menaklukkan Cina.
Spoiler for Pemersatu Jepang:
Toyotomi Hideyoshi berhasil menjadi pemimpin pemersatu Jepang setelah menaklukkan klan Gohōjō yang merupakan musuh besar terakhir. Hideyoshi berhasil menghentikan perang berkecamuk sejak lama dan menandai berakhirnya periode Sengoku.
Pada tahun 1591, Hideyoshi melakukan suksesi, jabatan Kampaku diwariskan Hideyoshi kepada keponakannya yang bernama Toyotomi Hidetsugu, sedangkan Hideyoshi mendapat gelar Taikō (sebutan kehormatan untuk pensiunan Kampaku).
Ada cerita tentang Hideyoshi yang kabarnya pernah memerintahkan pengikutnya, seorang guru upacara minum teh (茶人 さじん?, sajin) yang bernama Sen no Rikyū untuk bunuh diri. Furuta Shigeteru dan Hosokawa Tadaoki sudah berusaha menjelaskan duduk perkara dan memohon kepada Hideyoshi untuk mengampuni nyawa Sen no Rikyū tapi ternyata tidak ditanggapi. Sen no Rikyū akhirnya melakukan seppuku dan kepalanya dipertontonkan di jembatan Ichijōmodori. Ada berbagai pendapat yang bertentangan mengenai sebab terjadinya peristiwa ini.
Pada tahun itu juga (1591), terjadi pemberontakan yang disebabkan oleh seluruh anggota keluarga klan Nambu terlibat sengketa soal pewaris kekuasaan Kunohe Masazane. Hideyoshi segera menyetujui permohonan bantuan dari Nambu Nobunao dan menunjuk Toyotomi Hidetsugu sebagai panglima pasukan gabungan. Pasukan gabungan untuk menyerbu Kunohe terdiri dari pasukan pimpinan Gamō Ujisato, Asano Nagamasa, dan Ishida Mitsunari. Pasukan milik para daimyo dari wilayah Tohoku juga diperintahkan untuk bergabung, sehingga pasukan jumlahnya makin bertambah banyak. Konon jumlah pasukan yang menyerbu Kuzunohe hingga mencapai 60.000 prajurit. Kakak beradik Kunohe Masazane dan Kunohe Sanechika memang mengadakan perlawanan tapi akhirnya tidak berdaya diserang pasukan dalam jumlah besar dan menyerah. Pemberontakan selesai setelah seluruh anggota keluarga klan Kunohe dihabisi dengan cara dipenggal.
Sebelum tutup usia, Hideyoshi menulis puisi perpisahan berupa tanka yang berbunyi: tsuyu to ochi tsuyu to kienishi wagamikana naniwa no koto wa yume no mata yume
(露と落ち 露と消えにし 我が身かな 浪速のことは 夢のまた夢?
embun jatuhlah, embun lalu hilanglah, jalan hidupku, kisah tentang Naniwa, mimpi di dalam mimpi).
*klo belum tau apa itu "tanka"
cari di mbah gugel ya
Spoiler for Perang Tujuh Tahun hingga akhir hayat:
Pada tahun 1592, Hideyoshi mengirim pasukan ke dinasti Joseon (sekarang dikenal sebagai Korea). Perang ini disebut Perang Tujuh Tahun (文禄・慶長の役 bunroku keichō no eki?). Pada saat awalnya, pasukan Joseon dapat mudah ditaklukkan, Hanyang (sekarang dikenal sebagai Seoul) pun berhasil dikuasai pasukan Hideyoshi. Situasi perang bertambah buruk akibat datangnya bala bantuan dari dinasti Ming dan perlawanan pasukan relawan dari berbagai daerah di Joseon, sehingga harus dibuat gencatan senjata.
Pada tahun 1593 lahir seorang anak laki-laki yang dinamakan Toyotomi Hideyori dari istri muda Hideyoshi yang bernama Yodo dono. Dua tahun kemudian (1595), keponakan Hideyoshi yang bernama Toyotomi Hidetsugu diperintahkan untuk melakukan seppuku dengan alasan perbuatan Hidetsugu sudah tidak terkendali sampai-sampai mendapat julukan "Kampaku haus darah." Penasehat Hidetsugu dan pengikut setia Hideyoshi seperti Maeno Nagayasu juga dianggap terlibat sehingga diperintahkan melakukan seppuku. Seluruh anggota keluarga Hidetsugu seperti istri dan anak-anaknya juga dihukum mati. Ada berbagai pendapat yang meragukan perbuatan perbuatan yang di luar batas yang dilakukan Hidetsugu. Pendapat lain mengatakan Hidetsugu dianggap tidak dibutuhkan lagi karena kelahiran Toyotomi Hideyori yang merupakan anak sah dari Yodo dono sekaligus pewaris klan Hideyoshi.
Kegagalan perundingan damai menyebabkan Hideyoshi kembali menginvasi Joseon untuk yang kedua kali pada tahun 1597. Di tengah kemelut invasi ke Joseon, Hideyoshi yang menderita kanker perut merasa umurnya tidak akan lama lagi. Pada tanggal 18 Agustus 1598, Hideyoshi memanggil lima pembantu seniornya dan menunjuk Tokugawa Ieyasu dan Toyotomi Hideyori sebagai pelaksana tugas sehari-hari, sedangkan Maeda Toshiie ditunjuk sebagai pendamping Hideyori yang masih kecil. Hideyoshi lalu tutup usia di Istana Fushimi di usia 62 tahun.
Invasi ke Joseon berakhir setelah wafatnya Hideyoshi. Perang ini menyebabkan kerugian besar pada tentara rakyat Joseon dan kerusakan besar-besaran wilayah Joseon. Kerugian besar juga dialami pasukan bala bantuan dari kekaisaran dinasti Ming, tapi pihak Jepang justru mengalami kerugian yang jauh lebih besar. Prajurit terbaik Hideyoshi banyak yang gugur di medan laga Joseon, sehingga hubungan antara klan Hideyoshi dan para pengikutnya menjadi retak. Salah satu agenda politik luar negeri Keshogunan Tokugawa adalah memperbaiki hubungan buruk antara Jepang dan Joseon.
"bagaimana jika se ekor burung tidak mau berkicau?"
apa yang akan agan jawab (mini games)
TS hanya berharap bagi yang uda iso
bagi yang belum iso
jangan kasih
kaskuser yang cerdas lelalu meninggalkan komen bermutu
no
Diubah oleh 4blackicarus 06-05-2013 17:22
0
4.7K
Kutip
29
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru