TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, Arief Poyuono berpendapat hari buruh di Indonesia per 1 Mei harus dimaknai sebagai simbol perjuangan bagi kaum buruh di Indonesia dalam mendapatkan hak-hak kesejahteraannya. Dalam memperjuangkan kesejahteraan buruh dan kepastian bekerja bagi kaum buruh Indonesia selama pemerintahan
SBY-Boediono, tidak ada satupun yang didengar atau dilaksanakan oleh SBY untuk memperbaiki kesejahteraan nasib baru.

"Ironisninya petinggi-petinggi kaum buruh setiap tahun dibohongi oleh SBY dimana jelang hari buruh sudah senang jika diundang ke Istana dan melakukan sesi foto-foto dan terbuai dengan janji-janji manis SBY terhadap perbaikan nasib kaum buruh," kata Arief dalam rilisnya, Rabu (1/5/2013).

Oleh karena itu Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, sungguh sangat menyayangkan tindakan pemimpin-pemimpin buruh tingkat nasional yang hanya tergiur dengan sesi foto-foto bersama SBY di Istana negara.

"Melihat fenomena terjadi bahwa tidak ada perubahan yang signifikan dalam perbaikan nasib buruh di Indonesia selama pemerintahan SBY Budiono, apalagi dalam beberapa bulan terakhir ini di Indonesia terjadi kelangkaan BBM yang banyak merugikan pengusaha dan buruh, serta akan dijadikan alasan bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM yang sebentar lagi akan diumumkan," kata Arief.

Dijelaskan, kelangkaan BBM yang terjadi di hampir seluruh Indonesia jelas sekali menambah beban hidup kaum buruh makin terhimpit. Sebab kelangkaan BBM menyebabkan ongkos transportasi barang dan jasa naik yang menyebakan harga barang dan jasa naik dan pada akhirnya menyebabkan penurunan daya beli masyarakat yang berimbas kepada penurunan pendapatan kaum buruh.

"Kelangkaan BBM sebenar tidak akan terjadi jika tidak ada pembiaran atau kesengajaan yang dilakukan pemerintahan SBY terhadap penyelundupan BBM ke luar negeri," kata dia.

Selain permasalahan kelangkaan BBM, Arief mengatakan hal penting yang akan diperjuangkan buruh adalah masih maraknya perlakuan Union Busting terhadap organisasi-organisasi serikat pekerja di perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta. Dimana union busting adalah melakukan pelanggaran hak asasi yang serius yang dibiarkan oleh pemerintah dalam hal ini oleh Depnaker.

Kegagalan pemerintah SBY juga makin diperjelas dengan makin maraknya korupsi selama SBY memimpin pemerintahan, artinya SBY gagal dalam melakukan pengawasan melekat pada pemerintahaannya. Hal ini tercermin dengan banyak orang-orang SBY yang di pemerintahan dan di luar pemerintahan yang ditangkap KPK.

Dan jelang hari buruh sedunia maka FSP BUMN BERSATU di Jabotabek akan mengerahkan 20.000 massa buruh yang akan di beberapa titik di ibukota Jakarta seperti di Pelabuhan Tanjung Priok, Istana Negara, DPR serta ribuan massa buruh yang akan turun di jalan-jalan protokol di kota-kota besar dengan meyerukan tuntutan sebagai berikut:

- Tolak Kenaikan BBM dan tangkap para Mafia penyelundup BBM
- Tolak Upah Murah dan Sistem Kerja Outsourching di BUMN
- Mosi Tidak Percaya kepada Pemerintahan SBY yang Koruptif
- Tolak bayar pajak karena maraknya pungli dimana-mana
- Tolak segala jenis Privatisasi BUMN dan Lawan union busting di BUMN