Perjalanan kali ini benar-benar spontan, tanpa persiapan panjang karena destinasi terbilang cukup pendek . Sebenarnya niat dari awal saya ingin sekali mencoba Si Grandel, sepeda motor butut harian saya untuk menemani perjalanan kali ini, padahal persiapan sudah dilakukan seperti penggantian oli, servis, dan penambahan part pendukung untuk touring, tapi ada yang kurang satu lagi yang musti dilakukan dan pada saat itu posisi sudah di hari H. Karena kurang lengkapnya persiapan kuda besi ini, akhirnya niat itu diurungkan. Terpaksalah kini Kebo di bangunkan dari tidur panjangnya di dalam selimutnya. Mengapa saya belum di ijinkan mencoba Si Grandel ya..?
Bersama dua orang teman saya, Iwan dan Yanuar kami mulai bergegas sehari sebelum hari H untuk mempersiapkan kondisi motor dan perlengkapan perbekalan. Untuk tujuannya kami tentukan di Kawasan Wisata Selo Pass atau familiar dengan kata Puncak Selo yang terletak di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali selama dua hari satu malam.

Sabtu, 9 Februari 2013

Titik kumpul kami tentukan di basecamp kami, maksudnya tempat biasa kami nongkrong alias kos’annya Yanuar. Rencananya kami akan berangkat pada pukul 15.00 tetapi karena pada siang hari itu saya masih sibuk dengan kerjaan dan akhirnya molor satu jam . Sampai di tempat tikum saya sempatkan untuk berbelanja konsumsi di Indomaret sebelah.



Tepat pukul 16.00 kami segera berangkat menuju ke destinasi awal di Kaliurang, yaitu Tlogo Nirmolo . Kondisi lalu lintas di Kota Yogyakarta sore itu sangat padat sekali mungkin karena tepat dengan jam pulang kerja jadi kami hanya bisa berkendara pelan merayap bersama kemacetan di kota. Sampai di Jalan Kaliurang setelah UGM kami berhenti di SPBU untuk mengisi BBM, termasuk Kebo saya cukup dengan 4 liter saja .



Selepas melewati ringroad utara, kini kondisi jalan mulai lancar. Perlahan jalan mulai naik dan cuaca terlihat agak mendung. Langit di atas sudah gelap, sepertinya kami akan kehujanan..



Belum sampai kehujanan, setelah melewati Pakem ternyata aspal sudah basah tapi saat itu hanya gerimis yang kami rasakan. Eit, jangan sepelakan gerimis, karena lama kelamaaan pasti pakaian menjadi basah . Masak belum sampai ke tujuan sudah basah kuyup, karena itu kami segera berhenti di tepi jalan untuk berteduh sembari menggunakan raincoat.



Setelah beres kami kembali riding, ternyata saat melihat rute di GPS destinasi tinggal 3km lagi. Setelah melewati TPR Kaliurang akhirnya kami sampai di tempat tujuan, herannya kok sangat sepi ya. Hanya ada satu warung makan yang masih buka, dan ternyata tempat wisata ini sudah tutup sejak pukul 16.00 tadi .



Wah gagal deh , daripada tidak ada hasil saya mencoba mengecek GPS untuk mencari wahana sekitar yang tidak jauh dari lokasi kami berhenti. Akhirnya ketemu juga sebuah ikon gardu pandang, tak usah berlama-lama di sini kami langsung cabut menuju ke destinasi pengganti yang hanya berjarak 800m ini .