Ia senang bekerja merangkai dan bermain-main dengan kayu atau ranting sejak ia kecil. Patrick membuat 298,000 batang korek api, 2,000 tusuk gigi dan 55 liter lem kayu untuk menyusun sebuah replika katedral Notre Dame. Acton juga pernah membuat sebuah model gereja country dan sebuah model kapal perang kecil USS Constitution dari kumpulan batang korek api. Semuanya berhasil dibentuk secara menakjubkan dan mirip dengan aslinya.

Pada awalnya, ia memang merasa agak kerepotan membuat semua arsitektur ini karena adanya kepala batang korek api yang harus dipotong satu-persatu. Sampai akhirnya ia menelepon perusahaan korek api dan bertanya apakah ia bisa membeli korek api borongan tanpa disertai kepala sulfur untuk menyalakan api. Setelah ia bisa membeli korek khusus tanpa kepala sulfur, akhirnya ia bisa membuat karyanya lebih cepat dan dengan ukuran yang semakin besar, dari yang tadinya hanya menggunakan ratusan batang, sampai akhirnya menggunakan lebih dari 100,000 korek api.

Sekarang ini ia sudah membuat lebih dari 60 buah karya arsitektur dari batang korek api yang memakan sampai 400,000 dan 600,000 batang korek dan membutuhkan waktu hingga dua sampai tiga tahun untuk menyelesaikannya. Tapi Aston tak pernah bosan untuk membuat rencana proyek-proyek baru setiap tahunnya.
Hobinya ini akhirnya membuat ia memutuskan untuk keluar dari karirnya sebagai konselor dan menerima tawaran dari museum Ripley’s Believe it or Not untuk membangun model-model yang dibutuhkan secara full time. Ripley’s telah membeli lusinan karyanya hingga sekarang. Sekarang ini ia tengah membuat model World Trade Center di New York, yang membutuhkan sampai 4 juta batang korek api! Kira-kira bagaimana ya hasil karyanya selanjutnya? Kita tunggu saja!