Kaskus

Entertainment

torndes2Avatar border
TS
torndes2
Cerita asli temen ane waktu SMP
BASED ON REAL STORIES

Thanks for reading



Cerita berawal saat aku duduk di kelas 7, disana aku mempunyai seorang teman bernama "sensor" sebut saja tukang korek-korek pantat, dia berpostur tubuh gemuk, jelek, bau, dan juga kampret, karena itu aku memanggilnya tukang korek-korek pantat, dan berawal dari jam pelajaran olahraga, sekitar pukul 7.30 semua murid-murid kelas sergap mengganti baju dengan pakaian olahraga, dan setelah itu kami semua turun menuju lapangan sekolah, kamipun mendengarkan guru dengan seksama tanpa terkecuali si tukang korek-korek pantat, setelah kami di berikan arahan kami langsung berlari keliling lapangan berlari 3 kali putaran, sesudahnya kami langsung ke materi yang tadi di arahkan.


Setelah semua selesai, bel istirahat pun berbunyi, semua anak-anak langsung serentak menuju kantin, kecuali aku dan si tukang korek-korek pantat, aku dan dia memutuskan untuk pergi kekelas, dan mengganti pakaian, namun disinilah terlihat kejanggalan, pada saat si tukang korek-korek pantat selesai mengganti baju, dia mengambil pulpen miliknya, pulpen itu kira-kira sebesar spidol papan tulis, aku yang sedang memakai sepatu, tertawa pelan melihatnya, setelah aku usai memakai sepatu, aku dan dia bergegas turun ke kantin, aku menyempatkan diri untuk ke kamar kecil dulu, mencuci muka, dan buang air, setelah aku selesai aku langsung, menuju kantin, sesampainya di depan kantin, aku melihat si tukang korek-korek pantat sedang duduk sambil memegangi pulpen tadi, tanpa sengaja aku melihat dia memasukkan pulpen tersebut kedalam pantatnya sambil di putar-putar, saat aku melihatnya aku tidak kuat menahan tawa dan kebetulan pada saat itu kantin sedang ramai, di dekatnya aku langsung teriak *"WOOY! ADA YANG LAGI NGOREK-NGOREK PANTAT", *seisi kantin pun langsung melihatnya dan tertawa kencang, aku dan teman sekalas ku menertawakannya dan mengejeknya "tukang korek-korek pantat, tukang korek-korek pantat", aku dan teman-teman yang lainnya terus mengikutinya kemana dia pergi, sambil mengejeknya tanpa henti, sesampainya di kelas, bel pun berbunyi anak-anak yang lain langsung sergap mengganti bajunya, lalu guru masuk dan kami belajar seperti biasa.


Saat guru menerangkan pelajaran aku yang duduk di sebelahnya, dengan suara pelan mengejeknya "tukang korek-korek pantat" sampai beberapa kali, dia pun tak acuh, lalu aku putuskan untuk mendengarkan guru.


skip

skip

skip


Bel istirahat pun berbunyi waktu menunjukkan pukul 12:01, aku dan teman-teman bergegas ke kantin, tak terkecuali si tukang korek-korek pantat, dia mengikuti kami dari belakang karena saking malunya dia, di perjalanan kami terus mengejeknya, sesampai di kantin aku dan teman-teman duduk di bangku yang sama, kecuali si tukang korek-korek pantat, dia duduk sendiri.


skip

skip


Waktu menunjukan pukul 12:30 aku dan teman-teman bergegas menuju kelas, sesampainya dikelas, aku dan teman-teman berbincang-bincang seputar game online, dan si tukang korek-korek pantat pun bergabung itu pun karena satu dari temanku membujuknya, namun setelah dia bergabung, dia tidak mau biacara hanya diam saja, mungkin karena dia marah kepada kami.


skip

skip


Jam 13:30, waktu nya pulang, aku dan teman-teman langsung turun dan seperti biasa, kami menaiki kendaraan, yang sama, dan ternyata disitu sudah ada si tukang korek-korek pantat, dan akupun tak kuat menahan tawa, seisi kendaraan itu menjadi ricuh karena kehadirannya, setelah kami semua puas, akupun menanyakannya.


(* "oi, masih marah ya?"


(* "........." (diam saja)


(* "yah, masa gitu aja marah, sorry deh"


(* "......." (diam saja)


(* "ya udah deh kalo gitu"


skip

skip

skip


Cerita berlanjut di esok hari, aku langsung menuju bangku dan menaruh tas, ternyata si tukang korek-korek pantat sedang duduk sendiri di belakang, dan aku menanyai nya


"oi, ngapain sendirian, duduk sama gua sini."

"............" (diam saja)

" WOY!!"

" apa?!" (dengan nada sinis)

" haha, ngapa lo ngambek?"

" lo ngeselin sih, pake ngasi nama gua tukang korek-korek pantat"

" yeee, salah sendiri ngapa ngorek-ngorek pantat waktu di kantin, trus bawa pulpen gede banget lagi"

" enak aja lo, itu pulpen buat gua nulis"

" ah, jangan boong!"

" ya udah, terserah lo"

" haha (tertawa)"


Setelah kejadian itu pun, aku meminta maaf, karena telah mengejeknya, dan aku berteman baik dengan dia sampai sekarang.


Quote:
Diubah oleh torndes2 29-04-2013 12:45
0
8K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan