Kaskus

Entertainment

SuicideSilenceAvatar border
TS
SuicideSilence
Diah Yusuf “Qimos Perfume”: Bisnis Parfum karena Semua Orang Ingin Wangi

Netpreneur Indonesia - Diah Yusuf adalah seorang ibu yang memiliki kepiawaian mengatur waktu. Di sela-sela kesibukannya menjadi ibu rumah tangga, Diah juga mengembangkan bisnis Jual Beli parfum Qimos sejak tahun 2008.



Tanya (T): Apa kabar, Mbak Dian Yusuf? Apa kesibukannya saat ini?

Diah (D): Apa kabar. Perkenalkan, saya Diah Yusuf. Owner dari Qimos Perfume dan pegiat entrepreneurship. Ibu dari anak-anak juga.



T: Bagaimana Anda mengatur waktu antara bisnis dan keluarga?

D: Hmmm.. Kalau dibilang sibuk sih enggak juga. Yang penting manajemen waktu dan prioritas. Aku rutin loh jemput anakku sekolah. Itu prioritas yang utama.



T: Bagaimana cerita awal Anda saat memutuskan untuk memulai bisnis Qimos Perfume?

D: It’s quite long story karena awal bisnisku bukan di situ. Awalnya, main di butik moslem fashion dan household chemical sebelum Qimos. Intinya, saat mulai terjun ke bisnis, aku biasain diri untuk riset. Kecil-kecilan saja seperti menganalisa kebutuhan orang. Aku selalu mengevaluasi hasil selama berbisnis tersebut. Jadi, SWOT analysis selalu dilakukan regularly. Disesuaikan dengan banyak hal.

Lalu, yang menjadi pertimbangan utama (membuka bisnis Qimos) tentulah ‘kewajiban’ menjadi ibu dan segala aktivitas keibuannya. Dan akhirnya, aku merasa bahwa Qimos Perfume sudah sesuai saat ini. Di samping juga, bantu suami bisnis properti.



T: Mengapa parfum yang dipilih untuk berbisnis?

D: Based-nya ya itu tadi. Riset dan kebutuhan akan parfum yang cukup menggoda. Belum banyak produsen parfum lokal yang menyasar C3000. Pembuatannya pun bisa dilakukan dengan teknologi yang sederhana dan lama-kelamaan setelah dipelajari ternyata potensinya cukup luar biasa.



T: Jadi, menurut Anda, bisnis parfum bisa jadi pilihan masyarakat yang mau memulai bisnis?

D: Bisa banget. Karena, siapa sih yang tidak ingin wangi? Dan, terbukti, sejak zaman Cleopatra sampai sekarang bisnis ini semakin ‘wangi’.



T: Dari mana Anda mendapatkan modal, supplier, atau bahan-bahan?

D: Qimos Perfume kita produksi sendiri. Jadi, dari bahan baku, packaging, dan lain-lain kita selenggarakan sendiri. Yang pasti, tidak ada kesempurnaan saat memulai. Tetapi, semangat continuous improvement aku pegang betul.

Aku belajar di tempat-tempat yang sudah produksi parfum, riset di internet, trial and error. Semua dilakukan dengan sabar sampai akhirnya ada satu perusahaan MLM yang percaya akan kualitas produk kita untuk dipasarkan oleh mereka. Wah, itu memicu kita untuk lebih menggali dan belajar lagi Qimos Perfume hingga saat ini. Modal awalnya didapatkan dari hasil bisnis sebelumnya. Sampai akhirnya ada DP dari pemesan tadi.



T: Kendala apa saja yang dihadapi dan bagaiman cara mengatasinya?

D: Aku memulai bisnis ini sejak tahun 2008 dan pastinya banyak lika-likunya ya. Masalah dan kesulitan pasti ada. Aku selalu berpikir bahwa masalah akan pasti muncul. Oleh karena itu. Kita harus persiapkan solusinya. Jadi, jangan dihindari. Diuraikan saja. Plan A, B, sampai Z sudah harus terpikir saat awal. Tidak mudah memang. Tapi bisa dilakukan.

Apalagi saya adalah mompreneur. Ketika kita punya plan A dalam bisnis, eh, ternyata anak sakit. Anak lebih perlu kehadiran kita. Nah, gimana tuh.. Balik lagi ke priority.

Kalau tidak terlalu terpaku kepada kesulitan, maka (kesulitan) dianggap biasa saja. Tapi bukan berarti tidak ada, ya. Pasti ada saat ketika susah mencari bahan baku, packaging yang dicari sedang tidak ada, dan lain-lain. Dicari aja solusinya.



T: Menurut Anda, apa yang harus dilakukan seseorang yang ingin memulai bisnis?


D: Pesannya ya jalani (bisnis) dulu, SWOT Analysis, dan continues improvement.

sumber

-----------------------------------------------------------------------------
gimana menurut agan2? emoticon-Matabelo
0
1.2K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan