Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

viruses102Avatar border
TS
viruses102
Futsal Satukan Islam dan Yahudi di Belanda
Kok bisa? Turnamen futsal yang diadakan mulai 2012 di Amsterdam ini memang bertujuan menumbuhkan tenggang rasa keagamaan, terutama di antara remaja muslim dan Yahudi. Amsterdam, ibukota Belanda yang berpenduduk sekitar delapan ratus ribu jiwa, sudah lama dikenal sebagai metropol multi etnis dan multi agama. Kendati dibilang tinggi tingkat toleransi warganya, sesekali insiden bermotif religius sayangnya masih tetap terjadi.

Amsterdam-West, kawasan berpenduduk mayoritas muslim, sering dicap no go area bagi warga Yahudi di Amsterdam. Remaja muslim keturunan Maroko di wilayah itu ditengarai sering buat onar. Sebetulnya, warga biasa pun malas melewati daerah ini karena banyak copet. Bahkan, ada yang menyebut daerah ini dengan istilah merendahkan ghetto. Saya sendiri sih terus terang tak punya pengalaman buruk di situ. Entah, mungkin lagi nasib baik aja…

2012 silam, sebuah stasiun televisi Belanda menayangkan cuplikan seorang rabi Yahudi yang diolok-olok oleh sekumpulan remaja Maroko sewaktu melintasi kawasan Amsterdam-West. Yang lebih menyakitkan, para ABG itu juga memberi salam tentara ala Hitler. Rabi tersebut sempat merekam adegan itu dengan kamera ponselnya. Komunitas muslim dan Yahudi di Amsterdam pun geger, meski tak sampai tawuran atau demo merusak.

Nah, karena kejadian itu dua perkumpulan olahraga justru berinisiatif membuat turnamen futsal tahunan. Pertandingan persahabatan ini untuk kedua kali diselenggarakan Maret 2013 lalu. Saya sempat hadir sebentar karena ada salah satu kolega, David, jadi wasit di turnamen itu. Remaja Maroko diwakili tim Youssef, sedangkan bocah-bocah Yahudi tergabung di The Pride of Mokum. Sekedar info, mokum adalah sebutan Yahudi di Belanda untuk kota Amsterdam.

Futsal Satukan Islam dan Yahudi di Belanda

Pertandingannya sih amatir banget, namun saya terkesan karena belum pernah melihat bocah-bocah Yahudi bertopi khas kippah bisa akur satu lapangan dengan anak-anak muslim. Oya, turnamen ini digelar di Emergohal, Amstelveen, satu wilayah yang banyak berpenduduk Yahudi di selatan Amsterdam. Walaupun Youssef diganjar 6-0, 4-0, dan 4-1 oleh The Pride of Mokum, tapi tak ada wajah sesal di tim muslim itu. Mereka sportif bersalaman seusai pertandingan.

Turnamen kemarin ini terdiri dari 11 tim Yahudi dan dua grup Islam. Yang saya amati, selesai berlaga bocah-bocah itu malah akrab dan saling tukar alamat serta nomor telpon. Ada betulnya juga, olahraga itu salah satu sarana mengajarkan kebersamaan, hormat satu sama lain, dan perkawanan. Saya pribadi melihat turnamen ini lebih positif ketimbang menghukum bocah-bocah itu dengan kerja bakti atau ceramah panjang membosankan.

Kompasianers, hukuman buat remaja ‘nakal’ di Belanda itu beragam. Biasanya, kalau masih tingkat ‘ringan’ hanya kerja bakti membersihkan sampah di alun-alun atau membantu panti jompo. Tapi, ‘kriminal cilik’ ini diwajibkan memakai rompi khusus. Jadi ada semacam beban moral lah, karena setiap orang otomatis tahu anak-anak ini sedang dihukum. David, wasit merangkap panitia turnamen persahabatan ini memiliki metode lain yang lebih manusiawi.

Alih-alih ‘kerja paksa’, remaja puber muslim itu diajak melihat renovasi makam Yahudi di Amsterdam. Cukup banyak nisan kuburan Yahudi dirusak atau dicat grafiti lambang swastika. Selain itu, mereka ditemanitour singkat ke Museum Yahudi di Amsterdam. Bukan untuk doktrinasi zionisme lho, tapi lebih mengenalkan sejarah Yahudi selama Perang Dunia II di Eropa. Sebaliknya, anak-anak Yahudi diundang oleh organisasi muslim menikmati iftar atau buka puasa bersama.

Mulai 2014, rencananya turnamen ini bakal ditambah cabang tenis. Masalahnya, remaja Maroko di Belanda jarang yang menggeluti tenis. Hehe… Olahraga ini kurang populer di kalangan pendatang muslim. Barangkali, karena harus bergabung dengan klub tertentu dan iurannya lebih mahal. Lain halnya sepakbola atau tinju, mudah dilakukan. Taman kota bisa disulap jadi lapangan dadakan, aula sekolah pun seusai pelajaran dapat dijadikan ring.

Salam dan shalom perdamaian!


Spoiler for Buka-bukaan:
Diubah oleh viruses102 27-04-2013 12:08
0
1.5K
12
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan