BENGKULU – Menyikapi hasil tes kejiwaan para calon legislatif (caleg) yang pas-pasan, pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soeprapto sudah menyediakan fasilitas khusus yakni kamar VIP (Veri Important Person). Untuk menampung caleg stres, sudah disiapkan 4 kamar VIP. Kamar itu dilengkapi fasilitas TV dan AC.

Kamar ini bisa juga digunakan untuk masyarakat biasa atau pejabat yang mengalami gangguan kejiwaan dengan membayar tarif Rp 225 ribu/malam. Hal itu diungkapkan Direktur RSJ Soeprapto Bengkulu dr Bina Ampera Bukit, M.Kes kepada RB kemarin.(24/4).

Dikatakan Bina Ampera Bukit, peluang adanya caleg stres dari 2.500 orang caleg yang telah melakukan pemeriksaan kejiwaan cukup besar. Sebab, pencalonan legislatif membutuhkan uang yang tidak sedikit. Jika caleg bersangkutan tidak siap kalah, pasti akan mengalami tekanan dan gangguan psikologi. Mulai dari dampak lingkungan, serta jati diri masing-masing. Selain itu juga bisa mengalami gangguan kejiwaan secara langsung.

Menurut Bina Ampera, akibat gangguan kejiwaan yang tidak terkontrol bisa berakibat percobaan bunuh diri dengan gantung diri atau minum racun. Orang yang berusaha melakukan coba bunuh diri sudah bisa dikatakan mengalami gangguan jiwa. Sebab jika dilakukan tes kejiwaan secara kualitas, sudah dipastikan ada yang mengalami gangguan jiwa. Hanya saja pihaknya mengeluarkan surat untuk tes kejiwaan secara kuantitas. Artinya belum diketahui seberapa besar kadar gangguan kejiwaannya.

Pihaknya mengeluarkan surat bebas gangguan jiwa dengan hasil yang cukup atau pas-pasan itu tidak lain untuk antisipasi hal-hal tidak diinginkan. Sebab jika diperiksa secara kualitas dan ditemukan ada gangguan jiwa maka secara otomatis caleg itu pasti tidak akan terima karena merasa sehat. Padahal, sehat secara fisik, belum tentu secara psikologis.

‘’Untuk pelayanan dan obat stok cukup. Bahkan kami bisa pastikan jika ada yang gangguan kejiwaan dan masuk rumah sakit jiwa itu bisa disembuhkan dalam waktu selama 21 hari. Namun jika pasien itu rutin minum obat sesuai petunjuk dokter. Bahkan walaupun sudah dinyatakan sehat, pasien juga tetap akan diminta untuk menjalani rawat jalan dengan meminum obat rutin,’’ tegas Bina Ampera Bukit.

Sementara Komisionir KPU Provinsi Okti Fitriani ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya tidak ikut campur dalam proses tes kejiwaan sesorang atau setiap caleg. Karena pihaknya dari KPU hanya melakukan verifikasi berkas yang diserahkan. Untuk itu selagi sesuai berkas yang diserahkan cukup lengkap dan dinyatakan tidak mengalami gangguan kejiwaban maka berkasnya tetap akan diterima.

Pihaknya juga belum mengetahui secara kesuluruhan hasil verifikasi berkas yang diserahkan seluruh caleg terutama untuk DPD RI dan DPRD Provinsi. Sebab saat ini pihaknya masih dalam tahap verifikasi. Dari beberapa berkas caleg yang sudah diperiksa itu semuanya memiliki bebas gangguan jiwa.

‘’Intinya kami hanya verifikasi berkasnya, kalau lengkap dan sesuai ketentuan maka diterima. Hari ini baru Caleg dari Partai PDI perjuangan yang diverifikasi. Untuk caleg partai lainnya ke depannya akan diverifikasi juga. Apakah berkasnya sudah benar-benar lengkap atau tidak,’’ pungkas Okti.(che)

Kasih gan klo berkenan