Mohon maaf gan kalo tanpa disertai ilustrasi gambar-gambar menarik, maklum ane posting thread lewat hape sejuta umat gan.

Jika berkenan mohon rate bintang 5 atau klo agan dermawan, sedekahin ane cendol gan.

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman

Masih ingat dengan lirik lagu diatas? Yup itu lagu koes ploes yang menggambarkan begitu melimpahruah kekayaan kita. Tapi sekarang yang terjadi? Untuk beras pun kita ngimpor dari thailand, vietnam dsb. Sapi? Impor dari australia, bahkan sampe garam aja kito impor gan. Padahal laut kita paling luas potensi bahan dasar garam?

Lalu apa yang menyebabkan bangsa yang mempunyai potensi kekayaan tak ternilai ini tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup nya?

Banyak penyebabnya gan, mulai dari pemerintah yang terlalu korup, lambatnya penanganan permasalahan dasar kebutuhan warga negara, yaitu lapangan pekerjaan dan isi perut, tidak merata nya pembangunan, dan pengalih fungsian lahan pertanian.

Yang akan coba saya bahas adalah pengalih fungsian lahan pertanian. Khususnya pulau jawa gan. Semua tahu, tanah jawa adalah tanah paling subur penghasil kebutuhan pokok bangsa ini yaitu beras. Tapi apa yang terjadi? Sawah-sawah subur yang luas itu kini lenyap, berganti dengan beton-beton menjulang tinggi. Pembangunan pabrik, apartemen, kawasan pemukiman, jalan-jalan tol, dan monopoly lahan oleh korporat busuk. Hal ini berimbas pada produksi pangan kita yang semakin berkurang, tidak sebanding dengan kebutuhan perut manusia yang semakin lama jumlahnya semakin membengkak.

Solusinya? Ayo dong, negara kita luas! Dari sabang sampai merauke? Mana program relokasi penduduk melalui transmigrasi yang populer kala tahun 80 sampe 90 an gan? Kenapa ga bangun pabrik dibagian tanah-tanah tandus yang susah hidup tanaman seperti di Nusa Tenggara, maluku, dan daerah yang tidak produktif dalam penghasilan pangan? Biarkan jawa dengan potensi penghasil pangannya. Kembalikan jawa yang dulu hijau membentang bagai zamrud khatulistiwa dengan sawah-sawahnya yang indah. Kembalikan jawa yang subur itu. Beton dan asap pabrik tidak akan membuat perut kami kenyang. Bagaimana menurut agan-agan?

Demikian.