SEMARANG, suaramerdeka.com - Tak salah kiranya bila lagu "Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia" yang dipopulerkan Mahadewi tersebut menjadi musik yang melatari para tentara perempuan melenggang di atas catwalk.

Berseragam dinas, mereka yang tergabung dalam jajaran Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat) Kodam IV Diponegoro menjadi sesi pembuka pagelaran event "Perempuan Indonesia" di atrium Ciputra Mal Semarang, Selasa (23/4) siang.

Sebanyak 21 tentara itu dengan percaya diri berlenggak lenggok diatas catwalk, bak model profesional. Sentuhan rias panggung membuat mereka tampil ayu meski berbalut delapan jenis seragam dinas.

Masing-masing Pakaian Dinas Lapangan (PDL) Luar Negeri, PDL Loreng, Pakaian Dinas Harian (PDH) Rok, PDH Celana Panjang, Pakaian Dinas Upacara (PDU) 1, PDU 4, PDU 4 Parade dan PDH Hamil.

Terlepas dari pakaian dinas, para tentara cantik itu juga menampilkan batik dan kebaya. Beraksesoriskan selendang, para tentara perempuan tersebut terlihat semakin elegan. Tak heran, jika kesan tegas seorang tentara wanita pun tak nampak, berganti dengan kesan luwes dan anggun.

Selain fashion show, para Kowad juga menunjukkan kemampuannya dalam solo singer dan nge-dance. Poco-poco, Tari Nusantara dan Gangnam Style menjadi bukti kepiawaian mereka mengikuti irama musik.

Salah seorang Kowad, Dyah Puspita mengaku agak kesulitan saat berjalan dan berlenggak-lengok di atas catwalk. Sebab, dia bersama teman-temannya terbiasa berjalan tegap, kali ini dia diharusnya tampil luwes dan berpose.

"Latihannya cuma dua hari, namun kita merasa senang bisa menunjukan ini kepada khalayak luas, dan menunjukan tentara juga bisa tampil luwes," katanya.

Sementara itu, dikatakan Mall Manager Ciputra Semarang, Ani Suyatni, kegiatan Kartini-an ini rencananya akan diadakan rutin tiap tahun dengan menghadirkan perempuan-perempuan luar biasa dari berbagai instasi.

"Kami ingin menampilkan sosok feminine perempuan-perempuan tangguh. Dengan event semacam ini, masyarakat akan lebih apreasiasi terhadap profesi-profesi yang mungkin sebelumnya dianggap tidak ada sisi femininnya sama sekali," ujar Ani.