Malang (beritajatim.com) – Aremania pasti mengenal Lucky Acub Zainal atau yang kerap disapa Sam Ikul. Pria kelahiran 9 Desember 1960 itu merupakan salah satu pendiri klub kebanggan Areamania, yakni Arema Malang. Namun kini Sam Ikul hanya terbaring di rumahnya karena positif mengidap Hepatitis C. Akibat penyakit yang menyerangnya sejak awal 2000 silam, tubuh Sam Ikul kini terlihat lebih kurus.
Menurut Novi Acub Zainal yang merupakan istri Sam Ikul, sebenarnya suaminya sakit sejak lebaran beberapa waktu yang lalu. Namun suaminya tak mau berobat ke rumah sakit. Bahkan ia masih menyempatkan diri menemui sejumlah mantan pemain Arema, seperti Joko Susilo, Kuncoro, dan Dwi Sasmito yang datang ke rumahnya.
Namun kini, pendiri Aremania itu nyaris tak bisa berbicara karena kondisinya lemas. Bahkan Novi sempat mewanti-wanti agar sejumlah wartawan dan Aremania yang menjenguk Sam Ikul untuk tidak mengajaknya berbicara. "Sam Ikul kondisinya lemah, jadi jangan diajak bicara dulu ya," ujarnya saat beritajatim.com menjenguk Sam Ikul di rumahnya yang berada di kawasan Tidar Kota Malang.
Novi mengungkapkan, selama terbaring sakit beberapa hari terakhir ini, suaminya tak mau dirawat di rumah sakit. Padahal biasanya Sam Ikul langsung minta diantar ke RSI Unisma bila merasa badannya kurang enak. Sam Ikul sendiri menolak dirawat di rumah sakit, karena dokter pribadinya, Gatot Ismanue sedang berada di Austria.
"Selama ini, di RSI Unisma sampai disediakan kamar khusus Sam Ikul, sehingga tak ada pasien lain yang menempati kamar tersebut kecuali Sam Ikul. Tetapi sementara ini saya panggil dokter ke rumah," ujar Novi pada beritajatim.com.
Sejumlah wartawan dan Aremania yang mendatangi Sam Ikul terus memanjatkan doa dan membaca Al-Qur’an di samping Sam Ikul, ataupun hanya melihat dari jendela kamarnya. Apapun yang terjadi pada klub Arema saat ini, tentunya kita semua berharap kesembuhan bagi sang legenda Arema. Pray for Sam Ikul!
sumber
Mari tundukkan kepala sejenak untuk berdoa, semoga amal ibadah beliau diterima disisi-Nya. Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.