Quote:
Ingin share pengalaman ane yang pernah ngalamin dua sistem kelulusan, yakni sistem Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) dan Ujian Nasional (UN). Mungkin bagi adik adik yang sekarang mengikuti UN, agak asing ketika mendengar sistem Ebtanas.
Waktu itu, alhamdulillah ane pernah ngrasain ebtanas pas kelulusan SD. Melalui trit ini, ane mau nyoba membandingkan keduanya..
Evaluasi Belajar Tahap Nasional :
1. Ebtanas nggak ada batas nilai minimal lulus.
waktu itu, ane enjoy aja gan kalo ngadepin ebtanas, nggak ada beban nilai minimum.
2. Mengajarkan siswa untuk memahami setiap konsekuensi dengan cara yang baik.
Jaman ebtanas dulu yang nggak ada nilai minimum, setiap siswa cuma di hadapin 2 hal : lulus dengan nilai baik atau buruk. 2 hal itu punya konsekuensi masing masing, yakni kalau nilai baik berarti kemungkinan diterima sekolah favorit lebih besar dari pada nilai buruk.
3. Setiap siswa punya kesempatan yang sama untuk melanjutkan sekolah.
Karena nggak ada batas minimum nilai kelulusan, makanya setiap siswa hampir dipastikan lulus. Yang membedakan hanya sekolah mereka ntar, favorit apa nggk.
4. Semangat mengikuti ujian adalah semangat untuk dapat masuk sekolah favorit bukan semangat menghindari nilai minimum.
sekarang ane coba bandingkan dengan ujian nasional..
Ujian Nasional :
1. Menggunakan batas nilai minimum.
Siswa menjadi tertekan dalam menjalani ujian, karena harus mengejar batas nilai minimum.
2. Konsekuensi yang ditimbulkan berdampak buruk.
Nilai yang akan dihasilkan dari ujian nasional juga 2, yakni baik atau nggak baik. Konsekuensinya kalau nilai baik ya lulus, kalau nggak baik ya nggak lulus. Kalau nggak lulus ya akan ikut ujian penyetaraan (Kejar Paket), atau bagi yang males ikut ya berarti nggak bisa nglanjutin sekolah.
3. Setiap siswa memang punya kesempatan yang sama untuk melanjutkan sekolah, tapi bagi yang nggak lulus dapat dikatakan kesempatan itu menyempit.
4. Semangat mengikuti ujian adalah semangat mengejar nilai minimum kelulusan, menghalalkan segala yang ada agar bisa lulus.
Itu semua adalah pengalaman ane selama mengikuti kedua jenis sistem ujian.
ane lebih prefer ke sistem lama, yakni Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional..
Kalau menurut agan bagi yang pernah mengikuti kedua sistem tersebut, pendapatnya gimana?