Malem Kaskuser sekalian
maaf kalo thread ane berantakan.Disini ane cuma ingin mencurahkan isi hati ane sebagai pecinta sepak bola nasional.
Tidak bisa dipungkiri kalo sampai saat ini sepak bola kita belum bisa berbicara banyak baik di tingkat Asean, Asia apalagi dunia.
Yang ane pengen utarain disini sekarang adalah sikap dan mental para pelaku sepak bola terutama yang ingin ane soroti adalah pemain, wasit dan asisten wasit. Ane miris barusan ada insiden kekerasn lagi di sepak bola Indonesia ini beritanya

Sampai kapan sepak bola Indonesia akan terus diisi oleh oknum2 pemain seperti ini. Apakah pemain2 profesional Indonesia tidak pernah menyaksikan siaran langsung sepak bola eropa yang hampir tiap pekan tayang di televisi dan belajar dari tayangan2 langsung itu bagaimana seorang pemain profesional memprotes atau menanyakan keputusan wasit.

Tidakkah mereka sadar bahwa mereka sedang disaksikan oleh tunas2 muda sepak bola Indonesia yang ingin mengikuti jejak mereka menjadi pemain profesional. Kenapa mereka bukan mempertontonkan kemampuan bermain dan kemampuan membawa diri seorang yang profesional. Kenapa mereka malah memperlihatkan bagaimana cara meluapkan emosi, mengajarkan kekerasan, mencontohkan ketidaksportifan, memperagakan cara2 kasar mencederai lawan. Apakah ini yang harus tunas2 muda saksikan, ikuti, peragakan, supaya kelak sepak bola Indonesia bisa maju.

Perbaikan sikap dan mental juga pengetahuan tentang menjadi wasit dan AW ( Asisten Wasit ) di Indonesia juga harus diperbaiki dan ditingkatkan,
karena yang paling menonjol di Indonesia dan paling sering terjadi adalah kesalahan AW1 dan AW2 dalam mengambil keputusan Offside.
Karena kadang hal ini menjadi salah satu pemicu keributan dalam sepak bola Indonesia yang seharusnya memang tidak perlu terjadi apabila setiap pelaku sepak bola profesional bisa bersikap saling menghormati seperti halnya di sepak bola Eropa, walau kadang keputusan2 tersebut merugikan.

Mudah2an isi hati ane ini bisa sedikit didengar oleh insan2 sepak bola profesional di Indonesia. Sekian isi hati ane, mohon maaf bila berantakan karena spontanitas ane sebagai pecinta sepak bola nasional.