VIVAnews - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, memberi pernyataan mengenai penangkapan dua tersangka bom Boston. Salah satu tersangka itu tewas dalam pengejaran, Jumat 19 April 2013 waktu setempat.

Dalam rapat di Gedung Putih, Jumat waktu setempat, Obama menyatakan masih banyak pertanyaan yang belum terjawab setelah penangkapan dua bersaudara, Tamerlan Tzarnaev (26) dan Dzhokhar A. Tsarnaev (19), tersangka bom Boston. Obama tampak muram dan mencengkeram podium.
"Mengapa anak muda yang tumbuh dan belajar di sini sebagai bagian dari masyarakat kita bisa terlibat dalam kekerasan seperti ini? Bagaimana mereka merencanakan serangan ini?" kata Obama, seperti dikutip dari Reuters.

Dia pun mempertanyakan apakah tersangka yang juga adik kakak itu menerima bantuan dalam merancang serangan bom yang akhirnya menewaskan tiga orang di lomba maraton, Senin 15 April 2013.

Dia melanjutkan, Amerika berutang pada Boston dan Massachusetts karena negara bagian ini mampu bertahan dalam menghadapi teror dua bom yang menewaskan 3 orang dan melukai 176 orang.

Dalam kesempatan itu, Obama pun menyampaikan belasungkawanya pada rakyatnya di West, Texas setelah ledakan pabrik pupuk, Rabu lalu. Ledakan ini menewaskan sedikitnya 14 orang. Dia berjanji federasi akan mengirim bantuan kepada mereka.

http://dunia.news.viva.co.id/news/re...aksi-kekerasan

tanyakan pada rumput tyang bergoiyang