Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kuburangelapAvatar border
TS
kuburangelap
Alunan Merdu Keroncong di Stasiun Gambir.
[YOUTUBE]https://

[spoiler[/youtube]

Lima pria duduk berjejer, mengenakan pakaian putih-putih klasik bak pejabat pemerintah zaman dahulu. Berjejer di depan pintu masuk jalur keberangkatan 3 dan 4, mereka tak henti memainkan ukulele, celo, bass, tenor, dan biola untuk menghibur para penumpang kereta.

"Kami mainkan musik keroncong untuk menghibur penumpang biar tidak bosan menunggu kereta. Penumpang juga bisa request lagu, atau jadi vokalis kami," ujar Abdul Subchan, pemain ukulele kepada detikcom kemarin (18/4/2013).

Selain Abdul, ada pula Sutikno, Sumardi, Agung, Suratno. Setiap hari, jam 15.00-17.30 WIB, mereka bermain musik keroncong di Stasiun Gambir sejak Januari 2013.

Awalnya, mereka tak saling mengenal. Kelima orang pria asal Semarang, Pekalongan, dan Kudus ini bertemu di audisi pemusik untuk salah satu restoran di Jakarta.

"Dirkom KAI, Pak Wimbo Hardjito, itu yang mengajak kami main musik di (stasiun) Gambir. Kami sudah tiga tahun main musik di Mbah Jingkrak, Setiabudi, restoran milik beliau," kata Abdul.

Abdul mengaku, ia dan keempat temannya mendapat masing-masing 2 juta rupiah dari bermain musik di Stasiun Gambir. Pendapatan mereka juga bertambah dari 'saweran' penonton.

"Sehari biasanya dapat Rp 50-100 ribu dari saweran penumpang. Kalau sepi, bisa tidak dapat," tambah pria murah senyum ini.

Salah satu yang memberi saweran adalah Khaerul. Pria yang hendak berkunjung ke Semarang ini mengaku terhibur dengan musik keroncong yang dimainkan Abdul cs.

"Ini sangat membantu menghabiskan waktu sekali. Sambil menunggu, saya terhibur. Kebetulan saya orang Jawa. Jadi sedari tadi saya nyanyi saja nunggu kereta," kata Khaerul sembari bersenandung.

Selain Khaerul, ada pula Diana, warga Jakarta yang akan berlibur di Yogyakarta. Meski mengaku menikmati alunan musik Abdul cs, Diana merasa masih ada yang kurang pas.

"Mestinya ada penyanyi perempuan. Kalau ada lebih bagus, biar lebih klop," ujar wanita yang meminta lagu favoritnya, "Gambang Semarang", untuk dimainkan pemusik keroncong.

Abdul dan rekannya bersyukur hobi bermusik keroncong bisa menjadi mata pencahariannya. Tantangan yang harus mereka lalui, adalah cuaca ekstrem.

"Dukanya kalau hujan deras, mainnya harus berhenti karena angin kencang sekali, air hujan masuk dan kena alat musik. Selebihnya, saya dan teman-teman senang bisa menghibur penumpang," tutup Abdul.
[/spoiler]

Spoiler for note:
Diubah oleh kuburangelap 20-04-2013 01:23
0
1.6K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan