Daki Gunung, Mahasiswa UB Tewas (di Gunung Sumbing)
TS
kiddiesm
Daki Gunung, Mahasiswa UB Tewas (di Gunung Sumbing)
Tertanggal April 17, 2013
Quote:
Pengagum Soe Hok Gie, Sama-Sama Meninggal di Gunung
MALANG KOTA – Kabar duka datang dari Universitas Brawijaya (UB). Salah satu mahasiswanya Robby Rifal Hamdani, mahasiswa semester IV jurusan teknik pengairan UB meninggal dunia saat mendaki Gunung Sumbing, Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (12/4). Jenazahnya sudah dimakamkan di tanah kelahirannya, di Singaraja, Bali kemarin siang. Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Malang menyebutkan, Robby berangkat ke Gunung Sumbing, Wonosobo dari Malang sejak Jumat (12/4) lalu.
Dia bersama 17 mahasiswa lain yang bukan merupakan anggota Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (Impala UB). Mereka sampai di Gunung Sumbing Minggu (14/4) tengah malam. Saat itu cuaca masih bersahabat. Lalu, Minggu dini hari mereka naik dan sampai ke puncak pukul 06.00. Ketika itu cuacanya juga baik. Baru, menjelang tengah hari turun hujan lebat diiringi petir. Cuaca yang semula terang berubah menjadi gelap.
Naas bagi Robby, saat di puncak gunung setinggi 3.371 meter tersebut, dia tersambar petir.Sementara, 17 mahasiswa lainnya selamat dan hanya mengalami luka ringan. Robby diketahui mengalami luka parah hingga akhirnya diketahui meninggal. Karena lokasi gunung yang berada di ketinggian yang tinggi, jenazahnya baru bisa dievakuasi pada Minggu (14/4) malam.
Usai dievakuasi dan menjalani visum luar, jenazah Robby selanjutnya dipulangkan ke kampung halamannya di Singaraja, Bali menggunakan mobil ambulans. Di sisi lain, pihak Impala UB mengatakan, Robby bukan anggota Impala UB dan Impala UB sendiri tidak sedang melakukan kegiatan di Gunung Sumbing, Wonosobo. Sementara itu, kabar kematian Robbyson tak membuat teman- temannya kaget.
Sejumlah teman Robby di twitter mengucapkan ucapan bela sungkawanya. Juga ada foto yang diunggah di twitter ketika jenazah Robby disemayamkan di Singaraja, Bali, kemarin siang. Salah satu ucapan belasungkawa datang dari mahasiswa UB dan UMM, Eko Heru Prasetyo yang menggunakan akun @prast_ tio. Dia menuliskan ‘@robbyrifal yang begitu mengagumi Soe Hok Gie. Dia meninggal dengan cara yang mirip idolanya, di gunung. :’)’ .
Robby sendiri merupakan pengguna twitter yang cukup aktif. Dia memiliki 4.808 follower (pengikut). Terakhir dia menuliskan kicauannya pada Jumat (12/4) lalu. Dia membalas kicauan dari @auliaqs (Aulia Qur’ana Sukamto) yang merupakan mantan kekasihnya. Robby juga sering menuliskan kata-kata puitis tentang kehidupan alam. Namun, dari sejumlah tweet terakhirnya, Robby seperti memiliki firasat akan meninggal dalam waktu dekat.
Di hari yang sama, Robby juga membalas tweet dari @PENGEMBARA_ MALANG. Dia menulis ‘Puncak cuma bonus, tujuan utama kembali dg selamat’ . Pada Senin (8/4) lalu dia juga menulis ‘Dan pada akhirnya, bunga yang indah itu akan layu dan mati’ . Sementara itu, Prof Bambang Suharto, pembantu rektor I Universitas Brawijaya (UB) masih belum menerima laporan masalah tersebut secara resmi.
Namun, kalau memang kegiatan tersebut atas nama kegiatan kampus, yang bersangkutan diberi santunan. Sebab, semua mahasiswa UB diberi asuransi. ”Kami akan lihat dulu, kegiatan tersebut atas nama pribadi atau kampus,” terang guru besar UB itu. Bambang juga mengatakan, kalau memang informasi tersebut benar, pihaknya juga akan takziah ke rumah duka. Minimal pihak fakultas akan ke sana. ”Kami akan segera koordinasi dengan pihak terkait di UB,” tandas Bambang. (radar)
Walaupun persiapan mental dan fisik dah oke, tetap harus diingat yang namanya bahaya objektif yang berada diluar kemampuan kita.
Sebagus apapun persiapan kita, tetep ga ada istilah 100% aman kalo mendaki gunung.
Cuman bisa turut berduka cita & prihatin mendengar kabar ini.
Kemaren liat beritanya dimuat di Jawa Pos (Radar Malang), coba cari-cari di internet dan ketemu di website ini. Media lain kayaknya ga ada yg memuat beritanya.
Updated:
Quote:
Original Posted By kuukuuruuyuuk►turut berduka atas peristiwa ini
sebaiknya pinter2lah membaca situasi dilapangan.ketika terjadi hujan atau mending yg dihiasi sambaran petir.lebih baik cari tempat perlindungan yg bs meminimalisir datangnya sambaran petir
tips yg bisa dipergunakan untuk menghindari petir jika sedang dalam aktifitas pendakian. semoga membantu
Kalau kebetulan Anda sedang berdiri di tempat terbuka, secepatnya dekati obyek yang lebih tinggi, jangan malah menjauhinya. Namun ingat, jangan terlalu dekat dengan obyek tersebut. Jarak maksimal paling aman adalah 2,5 meter dari obyek tinggi itu. Semakin jauh dari obyek yang tinggi, makin berisiko tersambar petir.
Jangan berdiri di bawah pohon ketika hujan. Petir yang menyambar pohon bisa meloncat ke tubuh orang. Sulur-sulur pohon juga bisa menghantarkan petir ke tubuh.
Jangan berdiri bergerombol dengan orang lain bila Anda berada di luar ruangan. Buatlah jarak antar orang sekitar lima ( 5 ) meter
Jika Anda tak menemukan tempat berlindung, berjongkoklah, seperti yang diterangkan diatas, usahakan tangan tidak menyentuh tanah dan jangan berbaring karena bisa memudahkan penyaluran tenaga petir dari tanah ke tubuh Anda.
+ perangkat elektronik wajib dimatikan saat terjadi badai. Kalau hp masih dalam kondisi 'on', mau gali lubang dan sembunyi dalam tanah pun resiko kesambarnya tetap tinggi.