- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[HOT] Bahkan UN tidak sesuai dengan Taksonomi Bloom


TS
deoreynaldo
[HOT] Bahkan UN tidak sesuai dengan Taksonomi Bloom
![[HOT] Bahkan UN tidak sesuai dengan Taksonomi Bloom](https://dl.kaskus.id/kampoeng.us/images/other/welcome-to-my-thread.jpg)
Quote:
Tolong dibaca dulu, sebelum membaca Thread saya ini :
Spoiler for 1:
Cek repost
![[HOT] Bahkan UN tidak sesuai dengan Taksonomi Bloom](https://dl.kaskus.id/upload.kapanlagi.com/c.php?f=201304172010084_bukti_516e9f3026c5d.jpg)
Spoiler for 2:
Jangan jadi Silent Reader ! Budayakan tinggalkan koment dan tolong berikan


Quote:
Quote:
UN tidak sesuai dengan Taksonomi Bloom
Agan, pasti bertanya-tanya siapa itu Bloom ?
Spoiler for Biografi:
Benjamin S. Bloom, lahir di Lansford, Pennsylvania, 21 Februari 1913 – meninggal 13 September 1999 pada umur 86 tahun, adalah seorang psikolog pendidikan dari Amerika Serikat, dengan kontribusi utamanya adalah dalam penyusunan taksonomi tujuan pendidikan dan pembuatan teori belajar tuntas.
Ia menerima gelar sarjana dan magister dari PennsylvaniaState University pada tahun 1935 dan gelar doktor dalam pendidikan dari University of Chicago pada bulan Maret 1942. Ia menjadi anggota staff Board of Examinations di University of Chicago dari tahun 1940 sampai 1943. Sejak tahun 1943 ia menjadi pemeriksa di universitas sampai kemudian mengakhiri jabatan tersebut tahun 1959. Pekerjaan sebagai pengajar di Jurusan Pendidikan University of Chicago dimulai tahun 1944 untuk kemudian ditunjuk sebagai Distinguished Service Professor pada tahun 1970. Ia menjabat sebagai presiden American Educational Research Association dari tahun 1965 sampai 1966. Ia menjadi penasihat pendidikan bagi pemerintahan Israel, India, dan beberapa bangsa lain.
Uda baca kan gan ? Benyamin S. Bloom atau yang lebih dikenal Bloom terkenal di dunia pendidikan sejak ia menerima gelar doktornya di tahun 1942.
Pada tahun 1956, Bloom membuat sebuah Teori Taksonomi Bloom yang Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
Teori Taksonomi Bloom ini sudah lama dikenal dan dikembangkan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Tetapi berdasarkan pengalaman dan hasil supervisi pembelajaran di sekolah, tidak sedikit guru yang lupa terhadap teori ini, dan bagaimana penerapan bagian-bagian atau aspek-aspeknya dalam pembelajaran menjadi persoalan yang sering kali dijumpai.
Mari kita simak langsung tentang Teori Taksonomi Bloom :
Spoiler for Teori Taksonomi Bloom:
Teori belajar Bloom adalah salah satu teori aplikatif dalam psikologi belajar kognitif. B. Bloom dalam Budiningsih (2005) dengan teori taksonomi belajar mengatakan bahwa ‘ada dua faktor utama yang dominan terhadap hasil belajar yaitu karakteristik siswa yang meliputi (kemampuan, minat, hasil belajar sebelumnya, motivasi) dan karakter pengajaran yang meliputi (guru dan fasilitas belajar).
Secara ringkas, taksonomi belajar Bloom (S. Sagala, 2007) dibagi menjadi tiga kawasan (domain) yaitu:
- Domain kognitif (Cognitive Domain), mencakup kemampuan intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas enema macam kemampuan yang disusun secara hierarkis dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis, dan penilaian.
- Domain afektif (Affective Domain), mencakup kemampuan-kemampuan emosional dalam menagalami dan menghayati sesuatu hal yang meliputi lima macam kemampuan emosional disusun secara hierarkis yaitu kesadaran, partisipasi, penghayatan nilai, pengorganisasian nilai, dan karakteristik diri.
- Domain psikomotor (Ranah Psikomotor), yaitu kemampuan-kemampuan motorik menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan yang terdiri dari gerakan reflex, gerakan dasar, kemampuan perceptual, kemampuan jasmani, gerakan-gerakan terlatih, dan komunikasi nondiskursif.
Spoiler for Domain Kognitif:
Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama berupa Pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori 2-6)
- Pengetahuan (Knowledge) ialah kemampuan untuk menghapal, mengingat atau mengulang informasi yang telah diberikan.
- Pemahaman (comprehension) ialah kemampuan untuk menginterpretasi atau mengulang informasi dengan bahasa sendiri.
- Aplikasi (application) ialah kemampuan menggunakan informasi, teori, dan aturan pada situasi baru.
- Analisis (analysis) ialah kemampuan mengurai pemikiran yang kompleks, dan mengenai bagian-bagian serta hubungannya.
- Sintesis (synthesis) ialah kemampuan mengumpulkan komponen yang sama guna membentuk satu pola pemikiran yang baru.
- Evaluasi (evaluation) ialah kemampuan membuat pemikiran berdasarkan criteria yang telah ditetapkan.
Spoiler for Domain Afektif:
Domain ini terdiri dari 4 bagian :
- Penerimaan (Receiving/Attending)
Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya. - Tanggapan (Responding)
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan. - Penghargaan (Valuing)
Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku. - Pengorganisasian (Organization)
Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten. - Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex)
Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya-hidupnya.
Spoiler for Domain Psikomotor:
Domain ini dibagi lagi menjadi 7 tingkatan :
- Persepsi (Perception)
Bagian ini berarti peserta didik di dorong untuk mempergunakan alat inderanya untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan yang lain dalam proses pembelajaran. - Kesiapan (Set)
Peserta didik memiliki kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan ini penting untuk diketahui oleh guru. - Respon Terpimpin (Guided Response)
Guru menjadi pembimbing (membimbing, mengarahkan) bagi peserta didik dalam mempelajari keterampilan yang kompleks pada tahap awal, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. - Mekanisme (Mechanism)
Guru mengarahkan peserta didik untuk membiasakan diri terhadap gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. - Respon Tampak Kompleks (Complex Overt Response)
Guru menggerakkan (mengarahkan) peserta didik untuk dapat melakukan gerakan motoris yang terampil, yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. - Penyesuaian (Adaptation)
Menggerakkan peserta didik agar keterampilan yang sudah diperoleh dapat dikembangkan, sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. - Penciptaan (Origination)
Mendorong peserta didik untuk membuat suatu pola gerakan baru atau menghasilkan suatu penemuan (hasil karya) yang baru berdasarkan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya.
Teori Taksonomi Bloom ini sebenarnya sudah diterapkan oleh sekolah-sekolah di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan bentuk raport yang dibagikan kepada kita. Lihat gambar yang saya lingkari
Spoiler for Gambar:
![[HOT] Bahkan UN tidak sesuai dengan Taksonomi Bloom](https://dl.kaskus.id/upload.kapanlagi.com/c.php?f=201304172046114_raport_516ea7a3d3580.jpg)
Pengetahuan telah mewakili domain kognitif.
Praktek telah mewakili domain psikomotor.
Sikap telah mewakili domain afektif.
Sudah simak baik-baik belum broth and sis ?

Langsung saja ke intinya !
Spoiler for Tentang UN:
Setelah broth and sis membaca tentang taksonomi bloom tadi, maka kalian pasti telah dapat mengerti apa yang akan saya bahas selanjutnya.
UN atau yang kita kenal Ujian Nasional telah berjalan di negara kita sejak tahun 1965. UN sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.
Spoiler for Jenis UN:
![[HOT] Bahkan UN tidak sesuai dengan Taksonomi Bloom](https://dl.kaskus.id/upload.kapanlagi.com/c.php?f=201304172038164_jenis_516ea5c8e30e9.jpg)
Ujian Nasional dilakukan oleh dinas pendidikan ( pemerintah negara kita ini

Bisa kita ambil kesimpulan, bahwa UN hanya mengoreksi domain kognitif dari seorang siswa, tetapi tidak dengan 2 domain yang telah Bloom sebutkan !
Mari kita bayangkan :
Quote:
Seseorang yang "cukup pintar" kita ibaratkan lulus UN, tetapi orang tersebut memiliki sikap yang tidak baik kepada guru dan sesama. Lalu, penerapan ilmu yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari pun orang tersebut sangat kurang
Quote:
Seseorang yang "bisa mengikuti pelajaran" kita ibaratkan tidak lulus UN, tetapi orang tersebut memiliki sikap yang baik kepada guru dan sesama. Lalu, bisa dalam menerapkan ilmu yang dipelajarinya di kehidupan sehari-hari.
Pasti apabila hal seperti ini terjadi ini sangatlah tidak adil bagi para siswa/i .
Lanjut dipost 3 gan..
Post 3
Diubah oleh deoreynaldo 17-04-2013 21:10
0
2.1K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan