Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dwikydsyahAvatar border
TS
dwikydsyah
Ini Gan Sejarah Kaskus, Cekidoot...
Kaskus adalah situs forum komunitas maya terbesar dan nomor 1 Indonesia dan penggunanya disebut dengan Kaskuser. Kaskus lahir pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan, yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Situs ini dikelola oleh PT Darta Media Indonesia.

Kaskus memiliki lebih dari 3,4 juta pengguna terdaftar. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja hingga orang dewasa yang berdomisili di Indonesia maupun di luar Indonesia.

Kaskus, yang merupakan singkatan dari Kasak Kusuk, bermula dari sekedar hobi dari komunitas kecil yang kemudian berkembang hingga saat ini. Kaskus dikunjungi sedikitnya oleh 900 ribu orang, dengan jumlah page view melebihi 15.000.000 setiap harinya. Hingga bulan September 2011, Kaskus sudah mempunyai lebih dari 416 juta posting.
Menurut Alexa.com, pada bulan September 2011 Kaskus berada di peringkat 251 dunia dan menduduki peringkat 7 situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.

Forum ini adalah murni karya anak bangsa. Bahkan kesuksesan dari Kaskus ini sempat membuat Google ingin membelinya seharga USD 50 juta atau setara dengan 475 miliar rupiah. emoticon-Matabelo

Sejarah berdirinya Kaskus
Awalnya situs ini dibuat oleh Andrew Darwis untuk tugas kuliahnya pada 6 November 1999, dimana saat itu ia mengambil jurusan Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle, Amerika Serikat. Saat itu, teman-teman sekelasnya umumnya membuat situs pribadi untuk memamerkan kegiatan outdoor atau hobi mereka masing-masing.
Andrew mengaku tidak bisa membuat situs serupa dikarenakan mengaku tidak piawai di lapangan olahraga atau memiliki hobi outing. Karena menyadari keterbatasannya itulah ia akhirnya memutuskan untuk membuat portal berita yang dilengkapi dengan forum komunikasi.

Pria yang sekarang akrab dipanggil Mimin oleh anggota Kaskus ini lantas memutuskan untuk membesarkan forum ciptaannya menjadi portal berita dan forum komunitas mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat, khususnya di Seattle. Namun ia merasa kesulitan mencari berita dari Indonesia.
Namun sekali lagi, keterbatasan yang menimpa Andrew membuatnya mengambil keputusan yang benar, yakni keputusan untuk fokus ke forum komunitas. “Cocok dengan nama Kaskus yang berarti kasak-kusuk atau ngegosip. Lumayan, member awalnya hanya 10 orang teman sendiri,” kata Andrew Darwis.

Dikenal sebagai situs porno
Dalam waktu singkat, Kaskus pun berkembang menjadi forum yang memiliki banyak member. Tidak heran karena member yang mendaftar saat itu menganggap Kaskus sebagai situs porno. Ketika itu, forum BB17 (buka-bukaan 17) yang mempertukarkan gambar-gambar panas dan cerita dewasa memang menjadi salah satu daya tarik utama untuk mengunjungi dan menjadi member Kaskus.

Forum kontroversi ini akhirnya ditutup pada 2008 ketika diberlakukan UU Informasi dan Transaksi Elektronika. “Padahal BB17 itu hanya sebagian kecil dari Kaskus. Daripada nila setitik rusak susu sebelanga, ya sudah, kita tutup saja forum tersebut,” tambah pria yang minus 1,5 ini.

Fight Club, ajang komunikasi berbau SARA
Selain BB17, forum Fight Club pun termasuk forum kontroversial. Alasannya karena forum yang didirikan khusus untuk berdebat tanpa kontrol seringkali menyangkut SARA.

Fight Club lalu diubah namanya menjadi Debate Club sejak UU ITE diberlakukan. Meski memiliki fungsi yang sama sebagai tempat untuk berdebat, Debate Club lebih memperketat kontrol komunikasi. Setiap thread baru yang dibuat user terlebih dahulu disensor oleh moderator. Bila dianggap tidak layak dan membahas SARA, maka thread itu akan dihapus.

Ubah tampilan, konflik internal
Untuk menghapus citra negatif Kaskus sebagai media underground dan situs porno, Kaskus mengubah tampilannya pada tanggal 17 Agustus 2008. Tampilan baru Kaskus dibuat penuh warna. Selain itu, Kaskus juga menambahkan fitur-fitur baru seperti blog dan Kaskus WAP.
Pada tahap ini, banyak member Kaskus yang mengeluhkan tampilan baru yang dinilai kurang nyaman, meski sekarang sudah tidak pernah terdengar lagi. Menurut admin saat itu, tampilan hanyalah soal kebiasaan.

Forum Jual Beli jadi unggulan
Meski awalnya Andrew sempat khawatir penutupan program BB17 akan mengurangi jumlah anggotanya yang ketika itu sudah mencapai lebih dari 300 ribu orang, namun ternyata kekhawatirannya itu tidaklah terbukti. Member malah naik 300 persen karena setelah tidak ada BB17, perempuan bersedia jadi member Kaskus.

“Dulu waktu masih ada forum BB17, member perempuan sedikit sekali,” tutur Master of Computer Science di Seattle University ini. Hingga kini, forum jual beli menjadi forum favorit di Kaskus. Dalam forum jual beli (FJB) ini, member dapat menjual dan membeli barang tanpa batas, termasuk jual beli organ tubuh seperti ginjal.
Rata-rata seribu transaksi setiap hari. “Saya sendiri pernah pesan ikan asin dari member di Kalimantan seharga Rp 30 ribu,” ungkap Andrew.

Merekrut saudara sendiri
Untuk menambah member di Indonesia, Andrew lalu merekrut sepupunya, Ken Dean Lawadinata dan sahabatnya, Danny, untuk menjadi moderator forum di Indonesia. Ken kini menjadi chief excecutive officer (CEO) Kaskus, sedangkan Danny menjadi chief marketing officer (CMO) Kaskus.

Bongkar tabungan untuk modal Kaskus
Modal awal Kaskus ketika didirikan hanyalh biasa sewa server sebesar USD 7 per bulannya. Andrew dan sejumlah temannya pun akhirnya patungan menyuntikkan modal sebesar Rp 800 juta untuk kebutuhan server dan operasional yang semakin membesar. Bahkan ia pun sempat patungan lagi biaya launching besar-besaran yang menghabiskan Rp 300 juta.

Andrew bahkan membongkar tabungannya yang didapat ketika bekerja sebagai karyawan di perpustakaan dan di sebuah laboratorium komputer di Amerika. “Kerjanya nggak teknis komputer. Malah lebih ke beres-beres komputer, isi tinta, kertas printer. Ya, begitu-begitu saja,” tutur Mimin.

Susah dapat kerja
Andrew lalu mendapat pekerjaan di kota yang sama di perusahaan web design Thor Loki selama tiga tahun dengan gaji hanya sebesar USD 1.500 per bulan begitu kuliahnya selesai. Standar gaji web design kala itu minim USD 3.000, namun berhubung Andrew susah mendapatkan pekerjaan, akhirnya ia mengambil pekerjaan itu.
Sambil bekerja, Andrew pun melanjutkan kuliah S-2 di Seattle University untuk jurusan Computer Science. Setelah lulus, Andrew pun pindah kerja dengan membangun portal musik, lyrics.com.

Pulang ke Indonesia, tidak digaji setahun
Pria kelahiran 1979 itu akhirnya memutuskan untuk pulang ke Indonesia pada 2008 untuk membesarkan Kaskus. Padahal saat itu ia sudah mempunyai pekerjaan yang lumayan, bahkan gajinya cukup untuk kredit rumah dan mobil.
Setahun pertama setelah berada di Indonesia, Andrew menelan pil pahit dengan tidak menerima gaji selama setahun. Ini disebabkan Kaskus baru bisa mendapat pemasukan dari iklan pada awal 2009 atau setahun setelah resmi di-launching.
“Dulu sulit sekali mengajak klien beriklan di internet. Saya sampai selalu ikut orang marketing ke setiap klien yang kita temui,” katanya.
2008 berpendapatan Rp 2 -3 miliar per bulan
Kini Kaskus pun memiliki 35 karyawan. Meski Andrew enggan membuka rahasia penghasilan iklan dari Kaskus, namun pada akhir 2008, rata-rata pendapatan iklan Kaskus mencapai Rp 2 – 3 miliar per bulan. “Dulu kendaraan operasional perusahaan itu angkutan umum. Sekarang sudah punya satu mobil meski kantornya masih sewa,” tutur Andrew lantas tertawa lagi.

Kaskus Lumpuh diserang DDos
Kaskus diserang menggunakan teknik DDoS (Distributed Denial of Service) oleh oknum yang diduga berasal dari komunitas YogyaFree pada tanggal 16—17 Mei 2008. Serangan ini tak pelak menyebabkan database Kaskus corrupt sehingga pihak pengelola Kaskus terpaksa mengunci thread-thread yang sudah ada.
Penyerangan tersebut diduga terkait dengan peristiwa perusakan (deface) situs YogyaFree beberapa hari sebelumnya. Penyerang yang mengklaim dirinya sebagai salah satu anggota Kaskus juga melontarkan celaan yang bernada mengejek di salah satu bagian forum YogyaFree. Hal tersebut membuat beberapa anggota YogyaFree berang, dan kemudian balik menyerang Kaskus dengan DDoS. Akibatnya, administrator Kaskus terpaksa mematikan server Kaskus.

Perang cyber antara kedua komunitas ini akhirnya selesai ketika kedua pengelola situs menandatangani memorandum online untuk menyudahkan pertikaian di antara keduanya. Pesan tersebut dipampang selama beberapa minggu di halaman situs masing-masing.
Meskipun kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan ini cukup berat,administrator Kaskus menjanjikan bahwa Kaskus akan kembali normal pada bulan Juli 2008, seiring dengan diluncurkannya server baru Kaskus di gedung Cyber, Jakarta. Namun, ia juga mengatakan bahwa data-data yang akan dimunculkan kembali adalah data yang dimuat sebelum tahun 2008, sementara data yang dibuat selama tahun 2008 tidak dapat dimunculkan kembali.

Pada saat serangan DDoS ini, Kaskus bisa dikatakan mati total. Banyak thread yang hilang dan Kaskus menjadi tidak bisa diakses selama beberapa minggu.

Dilirik Google dan Yahoo!
Dengan trafik dan pageviews yang tinggi, forum yang kini memiliki member lebih dari 1,82 juta orang dengan total post lebih dari 188 juta ini pun telah lama menjadi incaran Google dan Yahoo! yang dikabarkan telah menawar Kaskus sebesar USD 50 juta atau sekitar Rp 475 miliar.
Tawaran itu ditampik mentah-mentah oleh Andrew. Mengapa ia menolaknya? Pria kelahiran 20 Juli 1979 ini mengatakan meski nilai tawaran yang datang kepadanya sangat besar, namun ia harus melihat visi dan misi perusahaan yang membelinya. “Kalau ternyata visi misinya beda, lebih baik tidak dijual,” ungkapnya.
0
2.5K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan