Burung Benu di Mesir

Mitos dari beberapa belahan bumi mengasosiasikan burung dengan penciptaan dunia. Salah satu kisah beberapa penciptaan di Mesir kuno menyebutkan bahwa ketika tanah naik keluar dari air purba kekacauan, dewa pertama yang muncul adalah seekor burung yang bertengger di atas tanah itu. Orang Mesir menyebut dewa burung Benu dan digambarkan sebagai bangau berkaki panjang, mengarungi kuil matahari di Heliopolis. Burung Benu menciptakan alam semesta dan kemudian membuat dewa dan dewi serta manusia untuk hidup di alam semesta.

Sejumlah mitos penciptaan di Asia Tenggara, muncul fitur burung. Di pulau besar Kalimantan berdiam orang-orang Iban, yang bercerita tentang Ara dan Irik, roh dua burung yang mengambang di atas hamparan air di awal zaman. Dalam perebutan dua telur dari air, Ara membuat langit dari satu telur, sedangkan Irik membuat bumi dari telur yang lain. Seperti Irik meremas bumi menjadi ukuran yang tepat, lantas gunung dan sungai muncul di permukaannya.

Burung muncul dalam beberapa mitos sebagai penyelam bumi. Penyelam bumi adalah hewan yang jatuh ke dasar laut purba dan dibesarkan lumpur dari mana bumi terbentuk. Legenda rakyat Buriat dan Samoyed menyebutkan burung fitur Siberia sebagai penyelam bumi. Burung air seperti bebek atau angsa memainkan peran ini dalam mitos penciptaan banyak penduduk asli Amerika, termasuk Mandan di North Dakota.

Sebuah mitos Navajo tentang banjir besar mengatakan bahwa orang-orang melarikan diri ke dunia atas, meninggalkan segalanya. Sementara seekor kalkun disebutkan menyelam ke dunia bawah untuk menyelamatkan benih sehingga orang bisa menanam tanaman pangan.