NILAH.COM, Washington – Angkatan Udara AS mulai memangkas pengoperasian sekitar sepertiga pesawat tempur menyusul pemotongan anggaran pasukan AS yang baru diterapkan, ujar Komando Tempur Udara (ACC) dalam pernyataannya pada hari Selasa (9/4/2013).
“Ini adalah hasil dari pemotongan anggaran operasi dan perawatan ACC, yang mesti dilaksanakan sebagai bagian dari berkurangnya sekitar 45.000 jam latihan terbang mulai sekarang hingga 1 Oktober,” tulis pernyataan itu.
Langkah ini berpengaruh terhadap pesawat yang bertugas untuk pertempuran, pengeboman, penyerangan dan peringatan di angkasa serta stasiun pengendali skuadron yang tersebar di AS, Eropa dan di Pasifik.
“Unit-unit tempur akan diistirahatkan berdasar rotasi, sehingga sumber daya terbatas yang kami miliki ini bisa difokuskan memenuhi misi-misi penting saja,” ujar Jenderal Mike Hostage, Komandan ACC.
Anggaran Angkatan Udara untuk tahun fiskal yang berakhir pada Oktober mendatang dipotong sebanyak US$ 591 juta, sebagai bagian dari sejumlah defisit anggaran pemerintah federal AS mulai 1 Maret. Ini akibat Kongres AS tak bersepakat soal pemotongan anggaran pemerintah yang berjumlah US$ 85 miliar pada tahun ini.
“Situasi saat ini berarti kita menerima risiko bahwa kekuatan tempur udara kita mungkin tak senantiasa siap merespons dengan cepat jika kemungkinan terjadi pertempuran baru,” Hostage mengingatkan, seperti ditulis Associated Press, Selasa (9/4).
Menurut penyataan ACC, rata-rata setiap pasukan AU AS yang tak terbang selama 90 hingga 120 hari mesti melakukan latihan terbang sekitar 60 hingga 90 hari agar mereka kembali siap tempur. [tjs]

[url]http://web.inilah..com/read/detail/1976553/minim-dana-pesawat-tempur-as-berhenti-terbang#.UWV9pKLwmuE[/url]

hail asu setelongg..