SURYA Online, MALANG - Rencana pembuatan terowongan raksasa untuk mengatasi banjir akan dimulai di sekitar Jalan Wilis. Di lokasi ini nantinya dibuat lubang dengan kedalaman sekitar 8,54 meter. Lubang ini cukup untuk memasukkan alat dan box culvert.

Setelah lubang dan mesin siap di dalamnya, pekerjaan pengeboran akan dimulai. Satu per satu box culvert akan didorong ke setiap bagian yang berhasil dikeruk mesin bor. Setiap 25 meter akan dibuat lubang vertikal.

Lubang ini nantinya berguna untuk keperluan perawatan. Selain itu juga sebagai saluran limpangan air hujan.
“Kira-kira nantinya akan ada 56 lubang kontrol untuk memantau kinerja dan perawatan terowongan,” tambahnya.

Sampai di ujung terowongan, di Kali Metro, kedalaman terowongan sekitar 11,34 meter. Kedalaman ini masih di atas permukaan Kali Metro jika dalam keadaan banjir. Terowongan ini nantinya multifungsi.

Selain fungsi utama untuk mengatasi banjir, terowongan ini akan digunakan untuk keperluan instalasi lain. Seperti kabel telepon, kabel listrik, pipa PDAM bahkan instalasi gas.

Keberadaan drainase ini juga tidak mengganggu sistem drainase yang mengalir di atasnya. Justru drainase baru ini akan membantu sejumlah drainase yang ada, seperti Kali Borobudur dan drainase di sekitar Jalan Galunggung.

Selama ini luapan sistem drainase tersebut yang kerap menyebabkan banjir. Namun dengan terowongan ini luapan sistem drainase yang ada langsung turun dan terbuang ke Kali Metro.

“Jadi kalau pun meluap tidak masalah, karena akan masuk terowongan dan terbuang ke kali,” ucapnya.


Penerapan teknologi jerking untuk membuat terowongan ini akan menjadi yang pertama di Jawa Timur. Bahkan menurut Jarot, Dinas PU Provinsi pun ingin tahu teknologi ini dan datang ke Malang. Jika pembangunan ini berhasil, maka Pemkot Malang akan membuat sejumlah terowongan lain. Antara lain terowongan untuk mengatasi banjir di sekitar Jalan Soekarno-Hatta.

Untuk membuat terowongan ini diperkirakan menelan biaya antara Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar. Namun, secara pasti kapan proyek ini dimulai, Jarot enggan menjawab. “Pokoknya tahun ini,” pungkasnya. - See more at: http://surabaya.tribunnews.com/2013/....iimImTau.dpuf