Keinginan PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji 12 kg belum dikabulkan pemerintah. Akibatnya selama kuartal I (Januari-Maret) 2013, Pertamina rugi Rp 1 triliun.

"Hingga kuartal I-2013 ini, Pertamina sudah rugi Rp 1 triliun karena menjual gas elpiji 12 kilogram," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya ketika dihubungi, Selasa (9/4/2013).

Seperti diketahui, Pertamina harus memberi subsidi Rp 5.152 per kg untuk elpiji tabung 12 kg. Sementara ongkos produksi gas elpiji 12 kg adalah Rp 10.064 untuk per kilogramnya.

"Padahal yang menikmati gas elpiji 12 kg adalah orang-orang mampu, kaya, restoran, cafe-cafe, orang asing, masa harus disubsidi gasnya," ujar Hanung.

Pertamina memperkirakan tahun ini akan mencetak kerugian Rp 5,5 triliun karena menjual elpiji 12 kg, untuk itu Pertamina sudah lama mengajukan kepada pemerintah untuk menaikkan harga elpiji 12 kg. Namun sampai saat ini pemerintah belum memberikan lampu hijau.

"Kita akan cari waktu yang tepat untuk bilang ke pemerintah lagi, karena jika dibiarkan kuartal II kita bisa rugi Rp 1 triliun lebih dari bisnis elpiji," ungkap Hanung.

Terkait migrasi pengguna elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg (gas melon). Hanung mengatakan, nantinya akan ada distribusi tertutup gas 3 kg.

"Ya nantinya akan ada distribusi tertutup, intinya setiap barang yang mengandung subsidi tidak harusnya dijual bebas, harus ada aturannya, Dirjen Migas juga sedang menyusun konsep distribusi tertutup elpiji 12 kilogram," tandas Hanung.