eCiputraAvatar border
TS
eCiputra
Diversifikasikan Investasi Anda Agar Terhindar dari Risiko


Selama ini uang yang Anda taruh di satu jenis investasi selalu menghasilkan ROI alias return of investment (ROI) yang baik. Hal itu membuat Anda terpacu untuk menanamkan uang lebih banyak lagi, bahkan dengan cara memindahkan dari portfolio investasi lain yang Anda miliki.

Kalau hal itu yang Anda lakukan, pahami, bahwa yang Anda kerjakan itu bukan investasi melainkan berjudi dengan nasib. Pasalnya, ibarat telur, pantang meletakkan seluruh telur Anda di sebuah keranjang. Karena kalau keranjang itu jatuh, maka semua telur Anda bisa pecah. Bandingkan kalau telur-telur itu sebelumnya sudah Anda letakkan di beberapa keranjang.

Contoh paling nyata adalah kasus beberapa saat lalu tentang investasi emas . Semua orang berbondong-bondong menginvestasikan seluruh uang yang dia miliki – termasuk tabungan dan deposito sebagai benteng keuangan terakhir mereka, untuk berburu laba besar.

Beberapa bulan pertama, bunga atau deviden dibayarkan dengan lancar kepada nasabah. Namun perlahan tapi pasti, pembayaran bunga mulai tersendat-sendat, dan akhirnya berhenti sama sekali. Lebih runyam lagi, tak sedikit yang rela berutang untuk investasi tersebut.

Diversifikasi untuk tekan risiko

Diversifikasi investasi adalah cara yang tepat untuk membagi risiko. Risiko investasi, seperti yang Anda ketahui, terdiri dari rendah, sedang, dan tinggi. Nah, dalam koridor inilah diversifikasi investasi Anda harus dilakukan.

Rendah. Investasi ini tidak memberikan ROI tinggi, namun risikonya sangat rendah. Bahkan saking rendahnya bisa lebih kecil dari tingkat inflasi. Contohnya adalah tabungan dan deposito.

Sedang. Obligasi Republik Indonesia (ORI) atau Sukuk Republik Indonesia adalah jenis-jenis investasi yang tergolong menengah risikonya, namun memiliki ROI yang cukup baik, setidaknya lebih tinggi dari inflasi. Termasuk jenis ini adalah sejumlah reksadana, kecuali reksadana saham.

Tinggi. Investasi saham merupakan salah satu yang memiliki risiko tinggi. Ganjarannya, ROI Anda juga tinggi. Ha yang sama juga berlaku di investasi reksadana saham. Intinya, high risk, high return.

Keseimbangan. Sebelum memulai investasi , agar terarah dan lebih mudah, Anda harus menetapkan dulu tujuan investasi. Setelah tujuan ditetapkan, tentukan jangka waktu tujuan tersebut akan diraih, lalu kendaraan investasi apa yan akan Anda gunakan untuk berbagai tujuan tersebut. Lalu, kenali pula profil investasi Anda. Dari situ Anda bisa memilih kombinasi investasi, dan menjawab pertanyaan berapa persen dana akan ditempatkan di masing-masing investasi. (bn)

Sumber: [URL=" Selama ini uang yang Anda taruh di satu jenis investasi selalu menghasilkan ROI alias return of investment (ROI) yang baik. Hal itu membuat Anda terpacu untuk menanamkan uang lebih banyak lagi, bahkan dengan cara memindahkan dari portfolio investasi lain yang Anda miliki. Kalau hal itu yang Anda lakukan, pahami, bahwa yang Anda kerjakan itu bukan investasi melainkan berjudi dengan nasib. Pasalnya, ibarat telur, pantang meletakkan seluruh telur Anda di sebuah keranjang. Karena kalau keranjang itu jatuh, maka semua telur Anda bisa pecah. Bandingkan kalau telur-telur itu sebelumnya sudah Anda letakkan di beberapa keranjang. Contoh paling nyata adalah kasus beberapa saat lalu tentang investasi emas . Semua orang berbondong-bondong menginvestasikan seluruh uang yang dia miliki – termasuk tabungan dan deposito sebagai benteng keuangan terakhir mereka, untuk berburu laba besar. Beberapa bulan pertama, bunga atau deviden dibayarkan dengan lancar kepada nasabah. Namun perlahan tapi pasti, pembayaran bunga mulai tersendat-sendat, dan akhirnya berhenti sama sekali. Lebih runyam lagi, tak sedikit yang rela berutang untuk investasi tersebut. Diversifikasi untuk tekan risiko Diversifikasi investasi adalah cara yang tepat untuk membagi risiko. Risiko investasi, seperti yang Anda ketahui, terdiri dari rendah, sedang, dan tinggi. Nah, dalam koridor inilah diversifikasi investasi Anda harus dilakukan. Rendah. Investasi ini tidak memberikan ROI tinggi, namun risikonya sangat rendah. Bahkan saking rendahnya bisa lebih kecil dari tingkat inflasi. Contohnya adalah tabungan dan deposito. Sedang. Obligasi Republik Indonesia (ORI) atau Sukuk Republik Indonesia adalah jenis-jenis investasi yang tergolong menengah risikonya, namun memiliki ROI yang cukup baik, setidaknya lebih tinggi dari inflasi. Termasuk jenis ini adalah sejumlah reksadana, kecuali reksadana saham. Tinggi. Investasi saham merupakan salah satu yang memiliki risiko tinggi. Ganjarannya, ROI Anda juga tinggi. Ha yang sama juga berlaku di investasi reksadana saham. Intinya, high risk, high return. Keseimbangan. Sebelum memulai investasi , agar terarah dan lebih mudah, Anda harus menetapkan dulu tujuan investasi. Setelah tujuan ditetapkan, tentukan jangka waktu tujuan tersebut akan diraih, lalu kendaraan investasi apa yan akan Anda gunakan untuk berbagai tujuan tersebut. Lalu, kenali pula profil investasi Anda. Dari situ Anda bisa memilih kombinasi investasi, dan menjawab pertanyaan berapa persen dana akan ditempatkan di masing-masing investasi. (bn"]eCiputra[/URL]
0
905
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan