Prakata :
OriFict ini merupakan karya pertama penulis. Sebenarnya sudah lama penulis ingin mencoba untuk mengutarakan tulisan nya, tetapi selalu terkendala dengan ketidaksiapan mental penulis dalam mengutarakan tulisan ini.
Karakter dalam kisah ini adalah manusia nyata dalam artian bukan karakter fiksi yang memiliki kekuatan ataupun sebagainya. Setting tempat pun penulis pengambil di Kota Bandung. Hal ini sengaja penulis pilih agar tidak terdapat suatu kesulitan dalam membuat jalan cerita dan ini juga dikarenakan tulisan ini adalah tulisan yang pertama penulis.
Oleh karena itu, mungkin tulisan ini akan banyak terdapat kesalahan dimana penulis sendiri mengakui kemampuan penulis masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis meminta berbagai macam masukan dari pembaca demi kemajuan penulis sendiri
selamat membaca
Spoiler for prologue:
Bandung 2020
Hari itu dia terbangun, tersentak dari mimpi buruk yang dia alami. Tubuhnya sedikit berkeringat menandakan dia mengalami mimpi buruk yang sangat menakutkan, dengan sedikit menggigil dikarenakan pagi itu udara sangat dingin. Dia masih terbaring, sembari mengambil nafas dan mengambil waktu untuk terjaga sepenuhnya.
Dia duduk di tepian tempat tidur sebelum menyadari bahwa dia tidak sedang berada di kamarnya. Ketika sadar sepenuhnya, dia merasa keheranan bahwa dia ditempatkan di kamar mayat. Tubuhnya bergidik dan menggigil ketakutan, dia mencoba untuk mengingat apa yang terjadi tetapi tidak satupun bayangan yang datang menghampiri ingatannya, seakan memori pergi menjauhi dia yang ditinggal seorang diri.
Seakan mempercayai mungkin dia sudah mati, dia meraba seluruh tubuhnya dan merasakan hangat tubuh yang menenandakan bahwa dia masih hidup. Di tengah kebingungan, nalurinya mengatakan untuk bergerak dari tempat itu, sembari mencari pakaian untuk menutupi seluruh tubuhnya yang telanjang bulat.
Dengan sedikit lunglai, dia menyelusuri lorong rumah sakit yang hanya beberapa lampu menyala. Mencoba mencari perawat maupun seseorang yang bisa ditanyai apa yang terjadi sebenarnya. Akan tetapi, tidak seorangpun yang dia temukan. Di tengah kebingungannya dia mendapati bahwa seluruh rumah sakit itu terlihat tidak terawat, hampir seluruh isi lorong tersebut dipenuhi oleh debu, sprei kasur yang berserakan, dan beberapa bantal yang sudah lapuk di makan waktu.
Dia berlari keluar --dengan perasaan yang serba kalut, bingung, dan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi-- berharap dia menemukan jawabannya ketika dia berada di luar. Begitu dia membuka pintu sinar matahari langsung menerpa matanya, dan tanpa disadari dia tersandung hingga terjembab di tanah. Di tengah kesadarannya, dia masih sempat untuk membaca tulisan besar yang tergantung di depan nya. “Rumah Sakit Santo Borromeus”.
Diubah oleh polisitiduran 07-04-2013 16:28
0
1.3K
Kutip
5
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru