JAKARTA—Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan melantik 55 orang perwira pandu pada Rabu 3 Maret 2013.

Menteri Perhubungan E. E. Mangindaan melantik 55 perwira pandu yang merupakan siswa dari pelatihan pandu tingkat II Angkatan XXXV 2012/2013.

Dia menjelaskan para periwira pandu yang baru dilantik itu merupakan petugas pandu yang berasal dari badan usaha pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I-IV, BP Batam, Tersus SKK Migas, Tersus PT Pertamina, Tersus PT Arutmin Indonesia dan Tersus PT Semen Gresik.

Dia menilai kebutuhan perwira pandu sangat mendesak karena selama ini di beberapa pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia I-IV sejumlah kapal yang akan masuk pelabuhan harus menunggu giliran layanan pandu.

"Ditjen Perhubungan Laut harus terus kejar kebutuhan perwira pandu karena kebutuhan naik terus dan pertumbuhan kapal makin banyak," ujarnya di sela-sela acara Pelantikan Perwira Pandu di Kementerian Perhubungan Jakarta, Rabu (3/4/2013)

Meskipun kapal masuk secara mandiri tanpa panduan perwira kapal, tuturnya, kapal tetap diwajibkan untuk membayar jasa pandu meskipun tidak ada layanan (no service, yes pay).

Dia menilai layanan jasa pandu harus tetap memperhatikan standar navigasi pelayaran sehingga keselamatan kapal tetap diutamakan.

Perwira pandu, imbuhnya, memiliki tugas untuk memberikan bantuan saran dan informasi kepada nahkoda tentang keadaan perairan agar navigasi kapal dilaksanakan dengan baik demi keselamatan kapal.

Selain itu, dia melanjutkan siswa pandu juga memberikan keuntungan bagi para pengelola jasa kepanduan maupun menambah penerimaan negara bukan pajak (PNPB) bagi negara.

Namun dia enggan menjelaskan pendapatan negara dari jasa negara pandu kapal.

sumber