abieltAvatar border
TS
abielt
Memberikan rizki kita kepada orang tua (Birrul walidain)


Bicara soal memberi "hadiah" kepada orang tua dari sisi materi.

QS An-Nisa' 4:38
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا


Artinya: Dan sembahlah Allah dan jangan menyekutukannya dengan apapun dan berbuat baiklah pada kedua orang tua.

Quote:


Dan kali ini akan saya rangkum beberapa artikel tentang berbuat baik kepada orang tua terutama memberikan sebagian rizki kita kepada mereka.

Langsung aja cekidoooot :

Sedikit atau banyak memberi pada ibu dan bapak tetap dinamakan memberi. Bila kita memberi 1 juta pada orang tua, itu namanya memberi. Bila kita memberi seribu, itu juga namanya memberi. Bila kita memberi 1 juta, sedangkan 1 juta menurut penghasilan kita termasuk sedikit, berarti kita hanya memberi sedikit. Bila kita memberi seribu, padahal seribu menurut penghasilan kita sudah banyak, berarti kita sudah memberi banyak.

Pernah seorang yang sukses (secara materi lho ya hehe) bercerita pada saya. Dia sangat menyesal tidak pernah memberi uang pada orang tuanya ketika masih hidup. Dia lalai dalam perjuangannya. Ibunya tidak pernah mengeluh dan tidak pernah meminta uang padanya. Lalu setelah orang tuanya telah tiada, disaat ia menemani sahabatnya ke salah satu bank untuk mentransfer uang ke rekening ayah dan ibunya, disitulah ia baru sadar bahwa ia belum pernah memberi uang pada ayah dan ibunya. Kedengaran aneh, tapi ini sering terjadi. Faktor terjadinya hal semacam ini, karena seseorang itu merasa orang tuanya lebih mampu dari dia. Orang tuanya tak pernah meminta padanya. Tapi apa jadinya jika begini pada akhirnya. Si anak akan merasa rindu untuk memberi pada ayah dan ibunya. Tapi kemana lagi diberi jika mereka telah tiada?

Kita akan selalu menyesali mengapa tidak pernah memberi pada orang tua kita, jika orang tua kita telah tiada dan kalau memang kita tak pernah memberi. Tapi jika kita sering memberi pada mereka, kita akan terhindar dari penyesalan yang sering akan mengganggu kita.

Dalam permasalahan yang lain, untuk kebutuhan anak istri (bagi yang sudah berkeluarga) tidak cukup untuk hidup sederhana, maka anak istri harus didahulukan dari orang tua.

Al-Buhuti dalam Kashful Qina'
( كشاف القناع ممزوجاً بمتن الإقناع)

menyatakan:

ويبدأ من لم يفضل عنه ما يكفي جميع من تجب نفقتهم بالإنفاق على نفسه، فإن فضل عنه نفقة واحد فأكثر بدأ بامرأته لأنها واجبة على سبيل المعاوضة فقدمت على المواساة


Artinya: seseorang yang punya uang pas-pasan dan tidak cukup untuk menafkahi orang-orang yang wajib dinafkahinya maka hendaknya memulai menafkahi dirinya sendiri, apabila lebih untuk membiayai lebih dari satu orang maka istri yang dapat giliran pertama. Istri didahulukan dari yang lain.

Intinya: tidak apa-apa memberi nafkah ibu kalau kebutuhan anak istri sudah terpenuhi. Kalau istri belum terpenuhi, maka kebutuhan istri harus didahulukan.

So, mari kita bersedekah & memberi kepada sesama khususnya orang2 tidak mampu, orang tua, kerabat, keluarga & istri (bagi yang sudah menikah).

Quote:

zidancuyAvatar border
zidancuy memberi reputasi
1
5.3K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan