Quote:
Tokyo, 30 Maret 2013
Biksu Jepang Yoshinobu Fujioka menikmati kegembiraan menggiring jemaatnya dan sekaligus minum koktail pada waktu yang sama.
Fujioka memiliki “Vowz Bar”, rumah minum berkapasitas 23 orang di jantung Tokyo, tempat lagu-lagu Budha menggantikan lagu karaoke dan bar tender kepala plontos menyajikan minuman sekaligus berkotbah.
“Biasanya orang berkumpul di kuil Budha dan minum bersama, kami cuma meningkatkan tradisi itu supaya cocok dengan zaman,” kata Fujioka yang juga bertugas di kuil di pinggiran Tokyo.
“Mereka (pengunjung) adalah umat yang sama sekali berbeda. Jarak antara mereka dan saya berkurang dan mereka menjadi saling terkait satu sama lain,” kata pendeta itu, yang berbusana tradisional jubah hitam.
Vows Bar menjadi semakin kuat dalam 13 tahun dan daftar menu koktailnya termasuk minuman berbahan dasar vodka dan cognac, “perfect Bliss” dan juga “Ininite Hell” –yang merupakan campuran vodka, raspberry dan tonik.
Menu khususnya adalah “enslavery to Love”, yang dijual dengan harga 800 Yen, atau sekitar 8,51 dolar AS.
“Setiap hari hati saya ternoda kata-kata jorok di dunia sekuler, maka saya kemari untuk memurnikannya dengan minum dan bersenang-senang,” kata Noriko Urai (42), perempuan pengusaha, seperti dikutipAntara.
“Vows” adalah bahasa olok-olok dalam bahasa Jepang yang artinya Biksu.
sumber:
http://www.japanesestation.com