SRINAGAR - Pemimpin Komite Diplomatik Partai Nasional Kashmir Shabir Choudhry mengatakan, China menduduki beberapa wilayah yang terletak di Kashmir. Wilayah itu adalah Gilgit-Baltistan dan Aksai Chin. "Meski menduduki (wilayah Kashmir), China bukanlah negara yang terlibat dalam sengketa. Namun Pakistan dan warga Kashmir pro-Pakistan mendukung pendudukan China di wilayah tersebut. Ini jelas bisa menjadi bencana yang cukup serius," ujar Choudhry, seperti dikutip ANI, Kamis (28/3/2013).

Choudhry menambahkan pula, China menduduki beberapa wilayah di Jammu dan Kashmir. Di wilayah itu, Negeri Panda diduga melakukan eksplorasi untuk mencari mineral yang sanggup dimanfaatkan untuk membangun teknologi misil. "Beberapa area seperti di Gilgit Baltistan telah diberikan ke China untuk eksplorasi. Seluruh mineral, seperti batu-batuan itu bisa digunakan untuk teknologi misil. China mengambil wilayah itu, Pakistan memberikan wilayah itu ke China dengan sangat dermawan. Mereka menerima keuntungan dari China perbulan," paparnya.

Pejabat Kashmir itupun mengklaim, warga Kashmir kerap memprotes eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan China karena sumber daya alam di Kashmir jelas merupakan milik warga Kashmir. Mereka menuduh adanya permainan antara elit politik Pakistan dan China dalam hal itu.

"Saya mendatangi Gilgit Baltistan, saya melihat wilayah itu dan saya terkejut dengan ketika menyaksikan ada papan berbahasa China di wilayah itu. Warga setempat tidak tahu Bahasa China, begitu pula saya. Ini jelas merupakan tanda-tanda akan eksistensi China. Papan itu adalah petunjuk bagi warga China, bukan untuk Pakistan," tegasnya. Choudhry mengatakan pula, ada proyek konstruksi jalan raya dan bendungan yang dilakukan di wilayah itu. Hal itupun diklaim menjadi bukti kehadiran militer China.