- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Oh ternyata arti 86 gini toh


TS
depihartono
Oh ternyata arti 86 gini toh
kali ini ane mau membahas tentang kata-kata yg sering kita temui dan kita bicarakan dan pada akhirnya kita sebenarnya belum tahu apa arti kata tersebut

Kenapa Harus Pake Angka 86, Artinya Apa Sih?
Quote:
'LAPAN enam Ndan, lapan enam, lapan enam,'' demikian yang selalu kita dengar dari handy talky milik polisi. Istilah lapan enam atau dalam angka ditulis ''86'' adalah salah satu kode atau sandi yang harus dipahami oleh anggota polisi. Sandi itu memiliki arti sama-sama mengerti atau memahami sebuah ''taruna''.
Lantas, apa maksudnya ''taruna''? Bukan berarti siswa Akpol yang lazim disebut taruna, melainkan istilah dalam kepolisian yang maksudnya perintah. Tepatnya, ada perintah apa yang harus dilakukan. Dengan demikian, maksud dari istilah ''86 Ndan, taruna?'', adalah ''mengerti Komandan, siap menerima perintah''. Begitulah kira-kira maksudnya.
Namun istilah ''86'' itu, makin lama makin berkembang. Dalam bahasa plesetan, berarti saling mengerti dalam bentuk saling membantu.
Hal itu berkonotasi negatif, yakni saling mengerti karena penanganan oleh seorang oknum anggota polisi hendaknya dihargai dengan sebuah ''penghargaan'', dalam bentuk ''kemudahan'' pelayanan atau pemberian sejumlah uang untuk melancarkan penanganan kasus.
Atau istilah lain, sekadar untuk ''ATK''. Apa itu ATK? Alat tulis kantor. Ya, sekadar pemberian dari masyarakat yang meminta pelayanan hukum dari oknum polisi untuk melancarkan proses penyidikan, laporan atau yang lainnya. Istilah lainnya juga kerap dipakai ''Rembang Pati'' yang disingkat RP artinya rupiah. Bila disebut dalam istilah kasarnya, lebih gampang dikatakan uang sogok atau pelicin.
Budaya ''86'' atau istilah lain ''ATK'' atau ''Rembang Pati'' itu juga disinggung dalam diskusi publik bertajuk ''Menyambut Lahirnya Komisi Kepolisian Nasional, Antara Harapan dan Tantangan'' di Gedung Dewan Riset Daerah Jawa Tengah, Sabtu lalu. Budaya itu diakui atau tidak, telah mewarnai kehidupan banyak oknum anggota polisi dalam melayani masyarakat atau proses penegakan hukum. Tak menutup kemungkinan akan terjadi, lapor kambing yang hilang akhirnya justru kehilangan kerbau.
Seperti diungkapkan Azam Jauhari, aktivis LSM, dalam diskusi tersebut. Budaya ''86'' muncul disebabkan sikap ambivalen oknum polisi. Dia tidak bisa menyalahkan hal itu karena banyak hal yang memicu perilaku oknum berbuat seperti itu. Bisa jadi karena tingkat kesejahteraan anggota polisi yang masih kurang bagus atau kurang terpenuhinya biaya operasional kelembagaan polisi.
''Menurut saya, agar polisi tampil profesional dan sesuai dengan harapan masyarakat, kesejahteraannya perlu ditingkatkan. Bila polisi sejahtera, maka dia tidak 'menengok' ke kanan dan kiri. Maka, penegakan hukum oleh polisi bisa sesuai dengan harapan masyarakat,'' harapnya.
Biaya Operasional
Begitu juga, kata dia, pimpinan Polri hendaknya memperhatikan biaya operasional sampai di tingkat terendah, yakni polsek. Selama ini, dia tidak pernah mengetahui, berapa besarnya biaya operasional kepolisian, baik untuk pelayanan masyarakat maupun mengejar penjahat. Petugas polisi akan mudah tergoda bila biaya operasional itu tidak tercukupi.
Sayangnya, Kabid Hukum Polda Jateng Kombes JH Simatupang, salah satu pembicara dalam forum tersebut tidak banyak menanggapi lontaran-lontaran yang bernuansa kritis itu. Tanggapan justru lebih banyak didominasi dari pakar kepolisian dari Undip, Erlyn Indarti SH MA, yang juga salah satu anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Simatupang justru menyinggung bahwa salah satu organisasi pemerintah yang kini paling tertib adalah Polri. Sebab pembaruan selalu dilakukan sejak reformasi polisi tahun 1999.
Hal itu ditunjukkan dengan upaya pembersihan internal terkait dengan praktik korupsi di tubuh Polri. Oleh karena itu, dia meminta kepada masyarakat agar tidak nggebyah uyah (menyamaratakan) suatu masalah.
Erlyn Indarti secara tegas mengakui masih banyaknya budaya ''86'' dalam pelayanan di kepolisian. Dalam suatu diskusi di Jakarta, dia telah mengusulkan bahwa budaya ''86'' itu melanggar hukum. Karena itu, budaya itu harus dikikis habis.
Lantas, apa maksudnya ''taruna''? Bukan berarti siswa Akpol yang lazim disebut taruna, melainkan istilah dalam kepolisian yang maksudnya perintah. Tepatnya, ada perintah apa yang harus dilakukan. Dengan demikian, maksud dari istilah ''86 Ndan, taruna?'', adalah ''mengerti Komandan, siap menerima perintah''. Begitulah kira-kira maksudnya.
Namun istilah ''86'' itu, makin lama makin berkembang. Dalam bahasa plesetan, berarti saling mengerti dalam bentuk saling membantu.
Hal itu berkonotasi negatif, yakni saling mengerti karena penanganan oleh seorang oknum anggota polisi hendaknya dihargai dengan sebuah ''penghargaan'', dalam bentuk ''kemudahan'' pelayanan atau pemberian sejumlah uang untuk melancarkan penanganan kasus.
Atau istilah lain, sekadar untuk ''ATK''. Apa itu ATK? Alat tulis kantor. Ya, sekadar pemberian dari masyarakat yang meminta pelayanan hukum dari oknum polisi untuk melancarkan proses penyidikan, laporan atau yang lainnya. Istilah lainnya juga kerap dipakai ''Rembang Pati'' yang disingkat RP artinya rupiah. Bila disebut dalam istilah kasarnya, lebih gampang dikatakan uang sogok atau pelicin.
Budaya ''86'' atau istilah lain ''ATK'' atau ''Rembang Pati'' itu juga disinggung dalam diskusi publik bertajuk ''Menyambut Lahirnya Komisi Kepolisian Nasional, Antara Harapan dan Tantangan'' di Gedung Dewan Riset Daerah Jawa Tengah, Sabtu lalu. Budaya itu diakui atau tidak, telah mewarnai kehidupan banyak oknum anggota polisi dalam melayani masyarakat atau proses penegakan hukum. Tak menutup kemungkinan akan terjadi, lapor kambing yang hilang akhirnya justru kehilangan kerbau.
Seperti diungkapkan Azam Jauhari, aktivis LSM, dalam diskusi tersebut. Budaya ''86'' muncul disebabkan sikap ambivalen oknum polisi. Dia tidak bisa menyalahkan hal itu karena banyak hal yang memicu perilaku oknum berbuat seperti itu. Bisa jadi karena tingkat kesejahteraan anggota polisi yang masih kurang bagus atau kurang terpenuhinya biaya operasional kelembagaan polisi.
''Menurut saya, agar polisi tampil profesional dan sesuai dengan harapan masyarakat, kesejahteraannya perlu ditingkatkan. Bila polisi sejahtera, maka dia tidak 'menengok' ke kanan dan kiri. Maka, penegakan hukum oleh polisi bisa sesuai dengan harapan masyarakat,'' harapnya.
Biaya Operasional
Begitu juga, kata dia, pimpinan Polri hendaknya memperhatikan biaya operasional sampai di tingkat terendah, yakni polsek. Selama ini, dia tidak pernah mengetahui, berapa besarnya biaya operasional kepolisian, baik untuk pelayanan masyarakat maupun mengejar penjahat. Petugas polisi akan mudah tergoda bila biaya operasional itu tidak tercukupi.
Sayangnya, Kabid Hukum Polda Jateng Kombes JH Simatupang, salah satu pembicara dalam forum tersebut tidak banyak menanggapi lontaran-lontaran yang bernuansa kritis itu. Tanggapan justru lebih banyak didominasi dari pakar kepolisian dari Undip, Erlyn Indarti SH MA, yang juga salah satu anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Simatupang justru menyinggung bahwa salah satu organisasi pemerintah yang kini paling tertib adalah Polri. Sebab pembaruan selalu dilakukan sejak reformasi polisi tahun 1999.
Hal itu ditunjukkan dengan upaya pembersihan internal terkait dengan praktik korupsi di tubuh Polri. Oleh karena itu, dia meminta kepada masyarakat agar tidak nggebyah uyah (menyamaratakan) suatu masalah.
Erlyn Indarti secara tegas mengakui masih banyaknya budaya ''86'' dalam pelayanan di kepolisian. Dalam suatu diskusi di Jakarta, dia telah mengusulkan bahwa budaya ''86'' itu melanggar hukum. Karena itu, budaya itu harus dikikis habis.
mau tau sandi yang lazim digunakan oleh POLRI? Untuk “kasta” tertentu punya sandi yang MASIH RAHASIA. Tapi ane HAUS gan boleh dong lemparin



miris! Yang view banyak tapi yg komen dikit

Quote:
Maksud dari kasta adalah :
- Reserse
- Intel
- Densus
SANDI ANGKA
* 1-1 : Hubungi per telepon
* 1-4 : Ingin bicara di udara (langsung)
* 3-3 : Penerimaan sangat jelek/orang gila
* 3-3L : Kecelakaan korban luka
* 3-3M : Kecelakaan korban material
* 3-3K : Kecelakaan korban meninggal
* 3-3KA : Kecelakaan kereta api
* 3-4-K : Kecelakaan, korban meninggal, pelaku melarikan diri
* 4-4 : Penerimaan kurang jelas
* 5-5 : Penerimaan baik/sehat
* 8-4 : Tes pesawat/penerimaannya
* 8-6 : Dimengerti
* 8-7 : Disampaikan
* 8-8 : Ingin berjumpa langsung
* 10-2 : Posisi/keberadaan
* 10-4 : Diterima <-masterfrans
* 10-4 : roger that <-entalpy
* 10-8 : Menuju
* 1-1-2 : Emergency / darudat <- dasardasar
* 2-8-5 : Pemerkosaan
* 3-0-3 : Perjudian <- The Predator
* 3-0-1: lagi kimpoi <- killerinhouse
* 3-3-8 : Pembunuhan
* 3-6-3 : Pencurian
* 3-6-5 : Perampokan
* 8-1-0 : Pembunuhan
* 8-1-1 : Hidup
* 8-1-2 : Berita agar diulangi (kurang jelas)
* 8-1-3 : Selamat bertugas
* 8-1-4 : Laporan/pembicaraan terlalu cepat
* 8-1-5 : Cuaca
* 8-1-6 : Jam/waktu
* 8-1-9 : Situasi
* 8-1-10 : Komandan <- Munyuk Mumet
SANDI HURUF
* Taruna : Berita
* Gelombang : Jam/waktu
* Semut : Pelajar
* Lalat : Mahasiswa
* Pangkalan : Rumah/kediaman
* Cangkulan : Kantor/tempat kerja
* Gajah : Derek
* Cicak = KPK <- pemulungs
* Komando : Kantor polisi
* Tikar : Surat
* Buntut tikus : Antena pendek (HT)
* Belalai gajah : Antena atas
* Bandeng : Mayat <- JasminJava
* Laka : Kecelakaan
* Jaya 65 : Kebakaran
* Timor Kupang Pati : Tempat Kejadian Perkara
* Timor Lombok Pati : Telepon
* Timor Kupang Ambon : TerKendali Aman
* Halong Timur : Handy Talky (HT)
* Halong Pati : Hand Phone (HP)
* Kupang Rembang : KendaRaan
* Kupang Ambon : Kereta Api
* Wilis Kendal : Walikota
* Kendal Cepu : KeCamatan
* Kendal Lombok : KeLurahan
* Rembang Wilis : RW
* Rembang Timur : RT
* Rembang Rembang : Serse
* Rembang Solo : Rumah Sakit
* Rembang Pati : Rupiah
* Anak Kijang : Pencuri/Tersangka
* Angkot cipayung-ciracas : T-14-Koperasi Wahana Kalpika <-andromedaelroza
* Ambon Demak : Angkatan Darat
* Ambon Lombok : Angkatan Laut
* Ambon Ungaran : Angkatan Udara
* Pati Medan : Polisi Militer
* Timor Medan : Tamu/Teman
* Lombok-Lombok : Lalu Lintas
* Timor Lombok : Lampu Lalu Lintas/Traffic Light
* Sepi : Senjata Api
* Sajam : Senjata Tajam
* Curat : Pencurian Dengan Pemberatan
* Curas : Pencurian Dengan Kekerasan
* Curanmor : Pencurian Kendaraan Bermotor
* Bandung Umar Solo : BUS
* Medan-Medan : Metro Mini
* Pati Demak Irian : Jam/Waktu
* Solo Medan Pati : Pelajar
* Solo Medan Ungaran : Mahasiswa
* Solo Timur Medan : Rumah/Kediaman
* Opak Kendal Jepara : Kantor/Tempat Kerja
* Opak Pati Solo : Derek
* Lombok Pati : Kantor Polisi
* Lombok Irian : Surat
* Lombok Demak : Antena Pendek (HT)
* Bandung-Bandung : Barang Bukti (BB)
* Bandung2 Padat : Makan
* Bandung2 Medan : Bahan Bakar Minyak
* Lampiran/Ambon : Istri
* Monik : Anak
* Solo Bandung : Stand By
* Solo Garut : SiaGa
* Medan Demak : Meninggal Dunia
* Pati Ambon Medan : Pengamanan
* Ambon Pati-Pati : Apel
* Palang Hitam : Mobil Jenazah
* Demak Pati Kendal : Dinas Pemadam Kebakaran
* wayang = intel+serse <-dwahyuagung
* panah = polantas

Sandi Pangkat Kesatuan
* Kresna : Presiden
* Bima : Wakil Presiden
* Timor Bandung I : Kapolri
* Metro I : Kapolda
* Timor I : Kapolres
* Jajaran 1 : Kapolsek
* Jajaran 2 : Wakapolsek
* Jajaran 3 : Serse
* Jajaran 4 : Sabhara
* Jajaran 5 : Bimas/Babinkamtibmas
* Jajaran 6 : Lantas/Lalu Lintas
- Reserse
- Intel
- Densus
Spoiler for logo:

SANDI ANGKA
* 1-1 : Hubungi per telepon
* 1-4 : Ingin bicara di udara (langsung)
* 3-3 : Penerimaan sangat jelek/orang gila
* 3-3L : Kecelakaan korban luka
* 3-3M : Kecelakaan korban material
* 3-3K : Kecelakaan korban meninggal
* 3-3KA : Kecelakaan kereta api
* 3-4-K : Kecelakaan, korban meninggal, pelaku melarikan diri
* 4-4 : Penerimaan kurang jelas
* 5-5 : Penerimaan baik/sehat
* 8-4 : Tes pesawat/penerimaannya
* 8-6 : Dimengerti
* 8-7 : Disampaikan
* 8-8 : Ingin berjumpa langsung
* 10-2 : Posisi/keberadaan
* 10-4 : Diterima <-masterfrans
* 10-4 : roger that <-entalpy
* 10-8 : Menuju
* 1-1-2 : Emergency / darudat <- dasardasar
* 2-8-5 : Pemerkosaan
* 3-0-3 : Perjudian <- The Predator
* 3-0-1: lagi kimpoi <- killerinhouse
* 3-3-8 : Pembunuhan
* 3-6-3 : Pencurian
* 3-6-5 : Perampokan
* 8-1-0 : Pembunuhan
* 8-1-1 : Hidup
* 8-1-2 : Berita agar diulangi (kurang jelas)
* 8-1-3 : Selamat bertugas
* 8-1-4 : Laporan/pembicaraan terlalu cepat
* 8-1-5 : Cuaca
* 8-1-6 : Jam/waktu
* 8-1-9 : Situasi
* 8-1-10 : Komandan <- Munyuk Mumet
SANDI HURUF
* Taruna : Berita
* Gelombang : Jam/waktu
* Semut : Pelajar
* Lalat : Mahasiswa
* Pangkalan : Rumah/kediaman
* Cangkulan : Kantor/tempat kerja
* Gajah : Derek
* Cicak = KPK <- pemulungs
* Komando : Kantor polisi
* Tikar : Surat
* Buntut tikus : Antena pendek (HT)
* Belalai gajah : Antena atas
* Bandeng : Mayat <- JasminJava
* Laka : Kecelakaan
* Jaya 65 : Kebakaran
* Timor Kupang Pati : Tempat Kejadian Perkara
* Timor Lombok Pati : Telepon
* Timor Kupang Ambon : TerKendali Aman
* Halong Timur : Handy Talky (HT)
* Halong Pati : Hand Phone (HP)
* Kupang Rembang : KendaRaan
* Kupang Ambon : Kereta Api
* Wilis Kendal : Walikota
* Kendal Cepu : KeCamatan
* Kendal Lombok : KeLurahan
* Rembang Wilis : RW
* Rembang Timur : RT
* Rembang Rembang : Serse
* Rembang Solo : Rumah Sakit
* Rembang Pati : Rupiah
* Anak Kijang : Pencuri/Tersangka
* Angkot cipayung-ciracas : T-14-Koperasi Wahana Kalpika <-andromedaelroza
* Ambon Demak : Angkatan Darat
* Ambon Lombok : Angkatan Laut
* Ambon Ungaran : Angkatan Udara
* Pati Medan : Polisi Militer
* Timor Medan : Tamu/Teman
* Lombok-Lombok : Lalu Lintas
* Timor Lombok : Lampu Lalu Lintas/Traffic Light
* Sepi : Senjata Api
* Sajam : Senjata Tajam
* Curat : Pencurian Dengan Pemberatan
* Curas : Pencurian Dengan Kekerasan
* Curanmor : Pencurian Kendaraan Bermotor
* Bandung Umar Solo : BUS
* Medan-Medan : Metro Mini
* Pati Demak Irian : Jam/Waktu
* Solo Medan Pati : Pelajar
* Solo Medan Ungaran : Mahasiswa
* Solo Timur Medan : Rumah/Kediaman
* Opak Kendal Jepara : Kantor/Tempat Kerja
* Opak Pati Solo : Derek
* Lombok Pati : Kantor Polisi
* Lombok Irian : Surat
* Lombok Demak : Antena Pendek (HT)
* Bandung-Bandung : Barang Bukti (BB)
* Bandung2 Padat : Makan
* Bandung2 Medan : Bahan Bakar Minyak
* Lampiran/Ambon : Istri
* Monik : Anak
* Solo Bandung : Stand By
* Solo Garut : SiaGa
* Medan Demak : Meninggal Dunia
* Pati Ambon Medan : Pengamanan
* Ambon Pati-Pati : Apel
* Palang Hitam : Mobil Jenazah
* Demak Pati Kendal : Dinas Pemadam Kebakaran
* wayang = intel+serse <-dwahyuagung
* panah = polantas

Sandi Pangkat Kesatuan
* Kresna : Presiden
* Bima : Wakil Presiden
* Timor Bandung I : Kapolri
* Metro I : Kapolda
* Timor I : Kapolres
* Jajaran 1 : Kapolsek
* Jajaran 2 : Wakapolsek
* Jajaran 3 : Serse
* Jajaran 4 : Sabhara
* Jajaran 5 : Bimas/Babinkamtibmas
* Jajaran 6 : Lantas/Lalu Lintas


Sekian info dari ane semoga bermanfaat. Wassalam..
Diubah oleh depihartono 28-03-2013 07:20
0
283.6K
Kutip
255
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan