Maaf gan ini Thread pertama ane kalo kurang rapi harap dimaklumi
Ane yakin agan-agan pasti pernah menerima selebaran brosur kecil promo tempat spa atau pijat di beberapa lampu lalulintas di jakarta.
Spoiler for SPA:
Spoiler for :
Lalu lintas di kawasan Pejaten mengarah ke Mampang, Jakarta Selatan, padat pagi itu. Di lampu merah, saat kendaraan berhenti, dua wanita muda membagi-bagikan brosur kecil.
"Promo spa dan massage 2 jam Rp 90.000. Tenaga terapis wanita, muda, cantik dan sopan. Silakan datang dan buktikan," demikian isi brosur kecil aneka warna itu.
Brosur seperti itu tidak hanya disebar di sekitar Pejaten. Di lampu merah Cililitan, Jakarta Timur, brosur serupa juga dibagikan. Demikian juga di perempatan Mampang dan perempatan Pancoran.
Benarkah hanya spa dan pijit? Berikut adalah hasil dari sebuah investigasi
Di sebuah spa di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, merdeka.com diterima Denisa, resepsionis spa. Dari luar spa itu seperti ruko biasa. Kaca tebal berwarna hitam menyembunyikan pemandangan di dalam.
Di dalam baru terlihat kamar-kamar ukuran 2X2 meter. Lengkap dengan ranjang untuk pijat berseprai batik.
Ada macam-macam paket. Mulai dari pijat kebugaran hingga pijat vitalitas. Harga paket mulai dari Rp 120.000 hingga 200.000 untuk pijat dua jam. Bisa juga jika konsumen ingin dipijat dua terapis. Terapis adalah sebutan untuk wanita pemijat.
"Harga itu belum tips untuk terapis. Tips silakan dibicarakan di dalam," kata Denisa. "Di sini tidak boleh macam-macam. Kalau, ketahuan terapis langsung dipecat," imbuh gadis cantik berambut sepunggung ini.
Denisa lalu memanggil seorang terapis. Seorang gadis muda dengan tubuh kecil bernama Nita. Dia mengaku baru sebulan menjadi terapis. Dia tampak malu-malu.
Di dalam kamar pijat, Nita bertugas memijat tamu. Mulai dari pijatan seluruh tubuh, lulur hingga memandikan tamu di bathub.
Nyatanya, belum satu jam memijat, Nita sudah menawarkan servis lebih dengan tarif tambahan Rp 300 ribu. Memang servis yang ditawarkan tak sampai hubungan badan. Tapi sudah lebih dari sekadar pijat. Hilang sudah Nita yang bergaya malu-malu. Kini dia begitu vulgar menawarkan layanan lebih.
"Kalau mau, bisa di luar kontak saja. Nanti harganya nego," kata gadis asal Tegal ini.
Di beberapa tempat spa yang lain, pemandangannya tak jauh berbeda. Begitu juga paket yang ditawarkan dan kelakuan terapisnya. Belum juga memijat 20 menit sudah menawarkan servis lebih.
Soal pijatan jangan dibandingkan dengan pemijat profesional. Wanita terapis di spa ini sebenarnya tak jago memijat. Tak mengerti soal aliran darah, urat, apalagi struktur otot. Keahlian mereka cuma menawarkan servis plus-plus.