WELCOME TO MY THREAD
Tahukah Anda bahwa kesehatan mulut turut mempengaruhi keseluruhan performa Anda?Rutin berkunjung ke dokter gigi, tidak hanya bermanfaat untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan mulut saja. Dokter gigi masa kini juga terlatih untuk dapat mendiagnosa tanda-tanda suatu penyakit pada tubuh Anda. Bahkan jika Anda memakai gigi palsu sekalipun, Anda juga perlu untuk checkup kesehatan mulut secara berkala
Quote:
1. Kanker mulut
Tahukah setiap tahun terdapat 3.200 kasus kanker mulut dan 1.050 diantaranya meninggal dunia. Mereka yang merokok dan minum alkohol sangat rawan terkena kanker mulut. Bukan tidak mungkin bagi non perokok untuk terjangkit kanker mulut. Apabila tanda kanker ini dapat didiagonsa lebih awal, maka pengobatannyapun tak perlu melalui operasi atau kemoterapi.
Saat ini telah tersedia metode deteksi dini melalui mulut dengan menggunakan Velscope. “Velscope adalah alat yang mengeluarkan sinar biru ketika dimasukkan ke dalam mulut sehingga dapat melihat gejala penyakit tertentu”, ujar Dr. Yzemis, seorang dokter gigi di Toronto, Kanada. Metode ini juga tidak menimbulkan rasa sakit. Velscope digunakan untuk melihat tanda-tanda awal yang biasanya mengarah pada suatu penyakit tertentu, namun metode ini tidak mendiagnosa adanya kanker dalam tubuh.
Quote:
2. Penyakit liver
Tahukah anda bahwa gusi bermasalah, liver, dan stroke saling berhubungan satu sama lain? Penelitian menunjukkan bahwa seorang yang memiliki masalah dengan gusinya, akan lebih rawan terkena stroke. Hal ini terjadi ketika bakteri mulut masuk ke dalam darah, mereka akan menempel pada plak di pembuluh arteri, serta membentuk formasi plak yang akan berkembang biak.
Dengan cara itu, aliran darah jadi tersumbat sehingga membuat nutrisi yang seharusnya dialirkan melalui darah menjadi terhalang. Peredaran darah yang tersumbat merupakan penyebab timbulnya serangan jantung. Peradangan yang disebabkan oleh gusi juga dapat meningkatkan pertumbuhan plak pada gigi, sehingga dapat menyebabkan pembengkakan pembuluh darah arteri.
Quote:
3. Diabetes
Penderita diabetes rentan terhadap berbagai komplikasi penyakit, termasuk infeksi dan penyakit periodontal. Diabetes dan halitosis (bau mulut) sangat terkait satu dengan yang lain. ‘Apabila dokter gigi menemukan pasien dengan masalah bau mulut, ia akan segera merujuk pasien untuk menjalani medical checkup lebih lanjut karena melalui bau mulut, sinyal komplikasi telah muncul dan membutuhkan perhatian medis segera’, ujar Dr. Tzemis.
Diabetes yang tidak terkontrol meningkatkan risiko penyakit periodontal dan dapat membuat gula darah menjadi lebih sulit terkendali. Dr Tzemis memperingatkan bahwa penderita diabetes mungkin perlu menambah prosedur dalam perawatan gigi, seperti ekstraksi, operasi gusi dan implan.
Quote:
4. Penyakit pernapasan
Mengingat letak mulut manusia yang dekat dengan leher dan hidung, maka sudah pasti bahwa bakteri yang berasal dari gusi akan ikut menuju paru-paru dan memicu terjadinya gangguan pernafasan seperti penumonia. Bakteri tersebut juga turut memperburuk performa paru-paru, terutama ketika Anda pernah mengalami gangguan pernapasan menahun.
Quote:
5. Demensia dan Alzheimer
Para dokter meyakini bahwa kesehatan fisik tentunya berpengaruh dengan fungsi mentalitas. Baru-baru ini beberapa peneliti menemukan hubungan antara loss memoryterm dengan gangguan gusi yang akan dikaji lebih lanjut serta bagaimana penanganannya.
Kesehatan yang baik adalah inti dari kebahagiaan Anda. Mengetahui kondisi kesehatan mulut sangatlah penting, agar Anda bias mengantisipasi berbagai macampenyakit. Jadi tidak ada lagi alasan untuk melewatkan kunjungan ke dokter gigi secara rutin kan,