TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat kepercayaan warga DKI Jakarta pada pelayanan Puskesmas masih rendah. Akibatnya, sebagian warga memilih untuk langsung memeriksakan ke rumah sakit.

"Idealnya memang dari 1000 penduduk hanya satu saja yang masuk rumah sakit rujukan. Misalnya, dari 10 juta penduduk, idealnya hanya 10 ribu per bulan yang memeriksakan ke rumah sakit seperti RSCM," tutur Direktur Utama PT Askes, Fachmi Idris saat Sosialisasi implementasi KJS dg Optimalisasi Puskesmas sbg gatekeeper" di Jakarta, Rabu (13/3/2013). Sisanya, kata dia tidak perlu dirujuk ke rumah sakit karena sebenarnya bisa mendapatkan layanan primer di Puskesmas yang tersebar di wilayah DKI Jakarta.

"Jadi jangan sampai RSCM, jumlah pasien yang dilayani 5000-7000 ribu per hari. Jadi RSCM cukup menerima rujukan pasien yang tidak bisa ditangani Puskesmas," katanya.

Mantan Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan dirinya mendorong petugas kesehatan seperti dokter dan lain di Puskesmas mempunyai semangat dalam memberikan layanan.

"Harus percaya diri dengan layanan yang bermutu sehingga pasien tidak perlu dirujuk selama merasa tidak mampu menangani," katanya.

Sosialisasi kepada petugas Puskesmas seluruh DKI ini merupakan tidak lanjut atau kesepakatan bersama antara PT Askes (Persero) dengan Provinsi DKI Jakarta akan implementasi Kartu Jakarta Sehat.

http://www.tribunnews.com/2013/03/13/warga-dki-tak-percaya-pada-pelayanan-puskesmas


semoga pelayanan kesehatan di puskesmas bisa lebih baik lagi.