Hingga kini, Fahmi Rahardiansyah, belum menemukan orang yang akan membeli ginjalnya demi untuk membiayai pengobatan ayahnya. Warga Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, mengiklankan ginjalnya di situs jual beli dengan harga Rp50 juta.
Disampaikan Fahmi, sejak kemarin sudah ada lima orang yang menawar ginjalnya. Calon pembeli menawar ginjal dengan harga Rp30 dan Rp40 juta. Namun harga itu dianggap belum cukup untuk biaya pengobatan ayahnya.
"Ini semua untuk memenuhi kebutuhan orangtua saya untuk berobat jalan," katanya, Rabu, 13 Maret 2013.
Menurut Fahmi, kondisi Muhamad Dik Mahmudi, ayahnya semakin parah sejak 10 bulan terakhir. Sakit darah tinggi yang menyerang hingga saraf sang ayah sudah dialami sejak 3 tahun lalu.
Anak tunggal pasangan Dik Mahmudi dan Ami itu memposting ginjalnya di Kaskus dilakukan tanpa sepengetahuan orangtuanya. Ini dilakukan lantaran dia tak tega melihat kondisi penyakit ayahnya yang kian parah.
"Untuk biaya pengobatan saraf saja saya harus siapkan uang Rp2,5 juta sekali berobat," katanya.
Sementara untuk pengobatan orangtuanya, Fahmi yang baru bekerja di sebuah pabrik baja di Tangerang ini pun harus dibantu oleh ibunya yang menjadi kuli cuci pakaian.
Dengan kondisi ini, keluarga berharap Pemerintah Kabupaten Tangerang dan masyarakat yang merasa mampu dapat membantu meringankan beban tersebut.
Laporan: Nur Avifah/ Tangerang