Pindahan dari Oldkaskus gan. sudah di edit dan ditambah seperlunya. Monggo disimak:
1. Delilah, Agen Intelijen wanita yang namanya tercatat didalam Kitab Bible
Spoiler for Delilah:
Spoiler for Cerita:
Dalam Bibel dikisahkan, Samson (Arab: Syamsyun) adalah Ksatria Bani Israil dari Nazareth yang diberkati Allah dengan kekuatan luar biasa. Di setiap peperangannya, Samson selalu berhasil menaklukan ksatria-ksatria terbaik Yerusalem.
Satu saat penguasa Filistin menjanjikan 1100 keping perak kepada Delilah, seorang wanita Filistin yang amat dicintai Samson, dengan catatan, ia harus mencari tahu apa yang membuat Samson begitu kuat. Dengan bujuk rayunya, Delilah berhasil menemukan rahasia tersebut dan Samson dikalahkan.
Spoiler for Jika Samson tidak ditaklukan:
Samson dan kaum Bani Israil akan menaklukan Filistin
2. Sun Tzu, Pengarang Ping Fa, kitab pertama yang memuat teknik spionase dan peperangan
Spoiler for Sun Tzu:
Spoiler for Cerita:
Kitab Ping Fa yang ia tulis pada tahun 510 SM telah menjadi referensi bagi Dinas Rahasia China hingga sekarang. Terbukti, Dinas Rahasia China adalah yang paling terjaga kerahasiaannya dibandingkan dinas rahasia manapun. Bahkan kabarnya beberapa negara lain juga menggunakan teknik spionase Sun Tzu.
Ada beberapa jenis mata-mata menurut Sun Tzu: Yang mempekerjakan penduduk lokal sebagai mata-mata, yang mempekerjakan pejabat sipil dan militer dari negara musuh, dan yang paling terkutuk adalah melakukan kegiatan mata-mata secara terbuka dengan maksud untuk menyesatkan dan membiarkan agen musuh mengetahui dan melaporkan.
Spoiler for Jika Tidak ada Kitab Pingfa:
Pada masa perang China-Jepang terjadi perang intelejen antara pihak gerilyawan Komunis melawan Negara Boneka Jepang. Boleh jadi negara Komunis China akan mundur pendiriannya ketahun2 belakang karena saat itu Jepang yang dibantu NAZI masih mendominasi China
3. Hudzaifah Ibnul Yaman, agen kepercayaan Nabi yang namanya tercatat di Syirah Nabawiyah
Spoiler for Hudzaifah:
Spoiler for Cerita:
Rasulullah memiliki banyak sahabat yang memiliki keistimewaan khusus. Seperti Sa’ad bin Abi Waqash dengan ketepatannya memanah, Umar bin khatab yang ahli strategi, Ali bin Abi Thalib yang mahir bertarung, Khalid bin Walid yang mahir berperang, dan Hudzaifah yang ahli penyamaran.
Hudzaifah terlahir dengan memiliki kecerdasan dan ingatan yang tajam, kemampuan berkomunikasi dan sosialisasi yang baik, serta cerdik dan dapat dipercaya. Dalam perang Khandaq, ia diberi tugas oleh Rasulullah untuk memonitor pergerakan lawan, dari informasi tersebut diperoleh keterangan bahwa musuh berjumlah tidak kurang dari 13.000 personil dipimpin oleh Abu Sufyan, gabungan dari berbagai kabilah seperti Quraisy, Yahudi dan Ghathafan.
Spoiler for Jika Tidak ada Hudzaifah:
Boleh jadi strategi perang Khandaq akan mengalami kegagalan mengingat besarnya jumlah musuh dari pihak Quraisy yang dibantu Kaum Yahudi dan suku-suku sekitar. Atau setidaknya akan timbul korban jiwa yang cukup banyak dari pihak kaum muslimin
4. Mata Hari a.k.a H21, Penari Striptease yang menjadi agen ganda Jerman dan Perancis
Spoiler for Mata Hari:
Spoiler for Cerita:
Lahir dengan nama Margaretha di Belanda pada 1876, sempat menetap di Indonesia dalam waktu yang lama sambil mempelajari tarian-tarian timur. Setelah bercerai dengan suaminya, ia hijrah ke Perancis dan menekuni profesi sebagai penari streaptease dan pramuria kelas atas, dan menjalin affair dengan banyak elite Perancis maupun Inggris.
Kedekatan itu membuatnya direkrut menjadi mata-mata Jerman dengan bayaran 20.000 Franc. Namun, lama kelamaan kedok Mata Hari terbongkar oleh agen MI5, disini Mata Hari bermain licin dengan mengaku sebagai orang netral dan bersimpati kepada Perancis, singkat kata Mata Hari pun direkrut menjadi Agen Perancis.
Namun kedok Mata Hari sebagai agen ganda akhirnya diketahui juga, baik oleh Prancis maupun Jerman. Mata Hari dieksekusi pada 15 juli 1917 oleh tentara Perancis.
Spoiler for Jika Tidak ada Mata Hari:
Boleh jadi Jerman lebih cepat menguasai Prancis
5. Eli Cohen, agen Mossad yang membocorkan kekuatan militer Syria dalam perang 6 hari.]
Spoiler for Eli:
Spoiler for Cerita:
Eliah ben Shaol Cohen lahir di Alexandria,1924. Sebagai seorang Yahudi Tulen, Eli ikut bergabung dalam organisasi zionis saat sedang terjadi pengusiran etnis Yahudi di Mesir. Singkat kata, Eli yang memiliki tingkat Intelejensi tinggi dan menguasai tiga bahasa akhirnya direkrut Mossad dan dilatih berbagai kemampuan militer.
Ketika ditugaskan di Damaskus. Eli berhasil membangun hubungan dengan para petinggi militer Suriah, bahkan menjabat sebagai Deputi Menteri Pertahanan, dengan mudahnya ia membaca semua dokumen rahasia militer Suriah dan dikirimkan ke Israel melalui gelombang radio.
Info penting yang pernah didapatnya adalah, upaya Syria untuk memotong cadangan air Israel, rencana Fatah yang akan menyerang Israel Utara, dan informasi peta kekuatan Syria sebelum dimulainya perang 6 hari, termasuk posisi bunker, artileri dan kekuatan bersenjata, itulah mengapa dgn mudahnya Israel bisa menang dalam perang 6 hari.
Kedok Eli akhirnya terbongkar pada tanggal 24 Januari 1965, saat ia tertangkap basah sedang melakukan komunikasi radio dengan pihak Israel. Ia dijatuhi hukuman gantung oleh pemerintah Suriah, meski PM Israel telah melakukan petisi Internasional.
Spoiler for Jika Tidak ada Eli Cohen:
Boleh jadi negara Israel tidak akan pernah ada dan Suriah keluar sebagai pemenang dalam peperangan tersebut
6. Johann Wolfgang Lotz, agen Mossad yang membocorkan kekuatan militer Mesir dalam perang 6 hari.
Spoiler for Lotz:
Spoiler for Cerita:
Dilahirkan sebagai seorang Keturunan Jerman-Yahudi. Karier Lotz dimulai dari Hagana Israel, kemudian menjadi anggota IDF dengan pangkat Letnan, setelah mendapat pendidikan Spionase Mossad, Lotz ditugaskan menjadi mata-mata Mesir.
Keahliannya dalam bersandiwara sebagai turis Jerman, suka berpetualang dan bersyaraf baja membuatnya dekat dengan sejumlah pimpinan kepolisian Mesir. Lotz juga memiliki satu keahlian yang ia sembunyikan, yaitu memahami bahasa Arab, dengan bebasnya ia bisa menguping semua pembicaraan orang Mesir tanpa dicurgai.
Dua jasa besar Lotz bagi Israel adalah membuktikan kebenaran bahwa Mesir membuat rudal SAM 2 yang di pasang didekat terusan Suez. Rudal itu sejatinya akan digunakan oleh Mesir untuk menghajar Israel di perang 6 hari. Lotz juga memata-matai 400 orang isinyur senjata Jerman yang bekerja untuk Mesir. Disini Lotz memfitnah mereka, hingga mereka merasa tidak aman berada di Mesir
Kejahatan Lotz akhirnya terkuak oleh pemerintah Mesir, namun dibanding rekannya, Eli, Lotz bernasib lebih baik. Ia diselamatkan pemerintah Israel, dan tanggal 6 Februari 1968 ia pulang ke Israel. Setibanya disana ia disambut bak pahlawan.
[B]
Spoiler for Jika Tidak ada Lotz:
Sama seperti Cohen, israel kemungkinan akan mengalami kekalahan dan tidak pernah berdiri negara Israel
7. Lawrence of Arabia, menghancurkan kekuatan turki dari dalam
Spoiler for Lawrence:
Spoiler for Cerita:
Ketika Perang Dunia I meletus, kawasan Timur Tengah pun ikut bergolak. Khususnya Khilafah Turki. Lawrence yang saat itu bergabung dengan militer Inggris dengan pangkat Letnan dikirim ke Mesir, salah satu basis kekuatan Inggris di Timur Tengah. Lawrence bertugas untuk memprovokasi para kepala suku Arab untuk memberontak dari system Khilafah. Dalam hal ini, Inggris memang punya kepentingan tertentu, mengingat saat itu lobi politik Inggris dikuasai oleh Yahudi, sedangkan Yahudi ingin mendirikan sebuah Negara baru di Palestina dan sekitarnya.
Tugas ini tidak terlalu sulit bagi Lawrence, selain fasih berbahasa Arab, Lawrence pun dekat dengan berbagai kepala kabilah di Arab, utamanya dengan Pangeran Feisal dari Arab Saudi. Saat itu meskipun dalam keadaan goyah, namun Turki masih memiliki pasukan yang kuat, dengan garnisun utama di Madinah dan Palestina.
Lawence meyakinkan Pangeran Feisal untuk memerangi pasukan Turki dengan dibantu pasukan Inggris dari arah laut Palestina, dengan dibantu para kepala suku Arab, akhirnya Turki berhasil dikalahkan. Di kemudian hari Inggris mengangkat pangeran Feisal sebagai Raja Iraq, dan saudaranya raja Abdullah sebagai Raja transyordan yang akhirnya pecah menjadi yordania dan Israel. Lawrence meninggal dunia diusia 46 ahun akibat kecelakaan motor.
Spoiler for Jika Tidak ada Lawrence:
Kekhilafahan Turki Ustmani boleh jadi masih tetap berdiri, karena desakan runtuhnya khilafah paling besar adalah dari faktor internal, mengingat pada saat itu Turki masih menjadi negara adi kuasa dengan salah satu militer terkuat didunia