Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hsdstar79Avatar border
TS
hsdstar79
GOLPUT MENANG DISTIAP PILKADA... HIDUP GOLPUT
Bandung (ANTARA News) - Tidak hanya di DKI Jakarta, keunggulan "Golput" juga merembet ke Pilkada Jawa Barat, tempat jumlah warga yang tak menggunakan hak pilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2008 mencapai 9.130.604 suara, melebihi perolehan masing-masing ketiga pasangan peserta Pilgub.

Angka tersebut diketahui dari Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara Kabupaten/Kota se-Jabar oleh KPU Jabar, di Aula KPU Jabar, Jalan Cianjur, Kota Bandung, Selasa.

Angka golput mengalahkan perolehan suara Gubernur Jabar Terpilih H Ahmad Heryawan - H Dede Yusuf (Hade) yang meraih 7.287.647 suara (40,50 persen).

Dua pasangan lainnya H Agum Gumelar - H Nu`man Abdul Hakim (Aman) meraih 6.217.557 suara (34,55 persen) dan pasangan H Danny Setiawan - H Iwan Sulanjana (Da`i) memperoleh 4.490.901 suara (24,95 persen).

"Angka partisipasi Pilkada Jabar 67,313 persen, sedangkan golput sebesar 32,6 persen," kata Ketua Pokja Sosialisasi KPU Jabar, Ferry Kurnia Rizkiansyah.

Menurut Ferry, berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT ) terkoreksi jumlah pemilih Pilkada Jabar sebanyak 27.933.259, dengan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 18.802.665 orang.

Dari jumlah itu suara sah sebanyak 17.996.105 suara dan suara tidak sah 806.560 suara.

Penetapan rapat pleno itu dihadiri oleh selueuh anggota KPU Jabar dan dihadiri oleh Muspida Jabar, Tim Kampanye, tokoh masyarakat dan seluruh ketua KPU kabupaten/kota se Jabar.

Penetapan pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara kabupaten/kota se Jabar itu diwarnai aksi unjukrasa dari kubu cagub/cawagub Agum - Nu`man. Tim sukses Aman juga tidak bersedia menandatangani berita acara penghitungan suara Pilkada Jabar.

Namun aksi itu tidak megurungkan KPU Jabar untuk menetapkan hasil penghitungan suara Pilkada Jabar yang dilakukan secara manual. (*)
sumber: http://www.antaranews.com/view/?i=12...51268&c=NAS&s=

EDAN – Berdasarkan hasil penghitungan cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei, angka pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya alias ‘golput’ mencapai 50%-65%. Bahkan, Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Suamtera Utara (KPU Sumut) Irham Buana Nasution mengakui laporan yang diterima sekitar 50%-60% dari pemilih.

Menanggapi tingginya angkat golput tersebut, analis politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Ansor Siregar, disebakan sikap masyarakat Sumut yang kecewa dengan politik di Sumut karena sudah dikhianati pada Pilgubsu tahun 2008.
join_facebookjoin_twitter

Dia menyabutkan, pasangan Syampurno pada Pilgubsu tahun 2008 yang menjanjikan masyarakat tidak bodoh, tidak lapar, tidak sakit dan masa depan rakyat terjamin sama sekali tidak terealiasai setelah mereka terpilih.

“Masyarakat merasa dibohongi para kandidat yang terpilih nanti,” kata Shohibul Ansor Siregar kepada Waspada Online, hari ini.

Selain itu, masyarakat enggan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena masyarakat merasa di TPS ada yang tidak beres. Ketidakberesan tersebut dirasakan wajar karena banyak masyarakat yang tidak terima C6 sebagai undangan kepada masyarakat untuk memilih. “Ini juga karena pihak penyelenggara tidak maksimal melakukan sosialisasi. Sosialisasi yang dilakukan hanya asal jadi,” tambahnya.

Masyarakat juga merasa gubernur selama ini sangat jauh dari mereka. Bahkan masyarakat tidak tahu apa fungsi dari gubernur. “Bupati dan gubernur sangat jauh dirasakan masyarakat. Kecuali dengan kepala desa masyarakat baru dekat karena melakukan pengurusan berkas ke situ,” tambahnya.

Sebelumnya, Shohibul Ansor Siregar sudah memprediksi pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya pada Pilgub Sumut kelompok golput bisa mencapai 50 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara menetapkan jumlah pemilih Sumut sebanyak 10.310.872 jiwa. "Angka Golput di Sumut nantinya sekitar lima puluh (50) persen. Hal ini wajar melihat sosialisasi yang kurang serta ketokohan dari pasangan Cagubsu yang belum mampu memikat hati masyarakat,” kata Shohibul.

Sementara itu, Irham mengatakan pelaksanaan Pilgubsu kali ini berjalan lancar karena jarang ditemukan pelanggaran sewaktu pemungutan suara. Namun, partisipasi masyarakat mengalami peningkatan dibandingkana tahu-tahun sebelumnya.

Menurutnya, tingginya angka golput ini bukan hanya kesalahan pihak penyelenggara karena Irham mengklaim sudah melakukan sosialisasi dengan maksimal. “Kalau masalah sosialisasi kita sudah lakukan baik dengan media maupun secara langsung,” katanya.

Seorang warga Sumut N Baru Ginting mengakui tidak tertarik mengikuti Pilgubsu 7 Maret lalu karena Gubernur Sumut yang terpilih tidak akan berdampak pada masyarakat.

“Siapa pun gubernurnya tidak berpengaruh kepada kami. Karena selama ini kami juga yang cari makan sendiri,” tambahnya.

Hal yang sama juga di lontarkan, Nur Siregar, gubernur sama sekali tidak memberikan manfaat bagi masyarakat. Bahkan Nur mengakui tidak mengenal gubernurnya selama ini.

“Gubernur sama sekali tidak ada hubungannya sama saya. Selama ini pun saya tidak kenal siapa Gubernur saya. Saya tetap bisa hidup dan mancari makan,” tambahnya.
SUMBER :http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=281801:angka-golput-pilkada-sumut-60-persen&catid=41emoticon-Stick Out Tongueilkada-sumut&Itemid=64

WAH kalau seperti ini kalangan GOLPUT donk yang harus memimpin !!!!emoticon-Matabelo
0
2.8K
45
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan