Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Tiongkok Bangun Smelter Nikel di Jatim
SURABAYA-Arus investasi dari Tiongkok terus mengalir. Terutama menjelang pelarangan ekspor mineral mentah pada tahun depan. Untuk menyiasati itu, perusahaan asing memilih membangun smelter atau industri pengolahan di dalam negeri.

Kepala Badan Penanaman Modal Jatim Warno Harisasono mengatakan Jatim tengah dilirik sejumlah perusahaan asing sebagai lokasi pembangunan smelter. Nah, salah satu investor yang pasti menanamkan modalnya pada tahun ini berasal dari Tiongkok yang bernama China Shaanxi Construction Engineering Corporation.

"Saat ini baru mereka yang serius menanamkan modalnya di jatim. Ada dua lokasi yang menjadi alternatif pembangunan smelter, yakni di kabupaten Tuban dan Lamongan. Sengaja dua lokasi tersebut dipilih karena dekat dengan pantai, sebab dalam kegiatan operasionalnya nanti bakal membutuhkan pelabuhan. Tapi, mereka juga meminta saran kami kalau ada lokasi yang lebih baik," katanya pekan lalu.

Dia menyebutkan tahap awal lahan yang dibutuhkan seluas 100 hektare untuk membangun tiga pabrik. Meliputi, cooking coal plant, power plant dan ferronickel plant. Total investasi pembangunan tiga pabrik tersebut mencapai USD 350 juta. Targetnya, bisa ground breaking pada tahun ini, dilanjutkan pembangunan pabrik pada tahun depan. Serta dapat beroperasi pada 2015 nanti.



"Ke depan, pabrik tersebut mengolah nikel yang dapat digunakan untuk industri logam. Untuk bahan baku, mereka sudah bekerja sama dengan perusahaan lokal di Sulawesi Tenggara di atas lahan seluas 15 ribu hektare. Diperkirakan, bahan baku nikel tersebut bisa dimanfaatkan sampai 50 tahun," urainya.



Warno mengatakan, perusahaan tersebut sengaja membangun pembangkit listrik sendiri agar pasokan listrik tidak terganggu. Kendati demikian, pihaknya juga menginformasikan kalau listrik di jatim surplus 4.200 mega watt, sedangkan kebutuhan mereka 125 mega watt. "Setelah mendapat informasi tersebut, mereka menyatakan akan melakukan penjajakan," tuturnya.



Setelah pabrik tersebut beroperasi, mereka menyatakan kemungkinan untuk menambah luas lahan menjadi 500 hektare. Sebab, di lokasi yang sama akan dibangun pabrik besi baja yang akan menyerap produksi dari smelter.

(res)

http://www.jambiekspres.co.id/berita...ter-nikel.html

semoga sukses dan lancar aja emoticon-Big Grin
0
864
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan