- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Prabowo Harus Menjelaskan Tuduhan Kejahatan Ham-nya
TS
ramsey38
Prabowo Harus Menjelaskan Tuduhan Kejahatan Ham-nya
Spoiler for cekidot:
Prabowo Tak Bisa Tidak Harus Menjelaskan soal Tuduhan Kejahatan HAM-nya
Maret 3, 2013 - Ade Armando
Tak bisa dipungkiri, Prabowo Subianto adalah satu kandidat presiden yang paling harus diperhitungkan. Berbagai jajak pendapat menunjukkan popularitas dia cukup tinggi, setidaknya hampir selalu berada di peringkat tiga teratas nama-nama capres yang akan dipilih responden.
Saya sendiri rasanya bisa menduga-duga mengapa dia populer. Dia sukses membangun citra sebagai pemimpin yang tegas, berani, nasionalis, tidak terindikasi korupsi dan pro-rakyat. Dia seperti menjawab kerinduan akan kehadiran sosok pemimpin populis yang dapat membangkitkan kebanggaan bangsa Indonesia.
Lantas kalau peluang dia begitu besar sebagai calon presiden, di mana masalahnya?
Masalahnya, ada pada soal rekam jejaknya di masa lalu. Ini bukan soal mengungkit-ungkit kelemahan terdahulu. Tapi rasanya adalah keniscayaan bagi kita semua untuk memahami setiap calon pemimpin kita, dalam setiap dimensi kehidupannya.
Yang jadi soal adalah kemungkinan dia terlibat dalam berbagai pelanggaran Hak Asasi Manusia yang menghilangkan dan menewaskan sejumlah aktivis di masa ketegangan politik menjelang kejatuhan Soeharto, serta juga dalam berbagai tuduhan kejahatan politik seperti penculikan Benny Moerdani dan terror pada rakyat Timor (untuk lebih lengkap, silakan baca di http://www.indonesia-2014.com/read/2...o#.UTKYVqJQYvw).
Dalam pandangan saya, apa yang dituduhkan terhadapnya adalah kejahatan berat kemanusiaan. Siapapun yang melakukan penghilangan, penyiksaan dan mungkin pembunuhan para aktivis harus bertanggungjawab atas kejahatan itu dan sama sekali tidak layak untuk menempati posisi memimpin Indoensia di masa kapanpun.
Kalau saja Prabowo hidup baik-baik saja sebagai pengusaha atau sekadar jadi komentator politik yang kritis, persoalannya mungkin tidak besar. Tapi kalau bangsa ini membiarkan seorang tokoh yang tangannya berlumuran darah menjadi seorang Presiden, maka kita akan menjelma menjadi masyarakat yang membenarkan – atau bahkan mengelukan — kejahatan kemanusiaan semacam itu sebagai hal yang layak dilakukan. Kalau Prabowo bersalah dan bertanggungjawab atas pembunuhan rakyat Indonesia yang sedang memperjuangkan keadilan, bagaimana mungkin dia dianggap layak menjadi Presiden?
Sebagai catatan, Prabowo tentu saja mungkin sekali tak bertanggungjawab atas rangkaian kejahatan tersebut. Siapapun kita harus bersikap adil terhadapnya. Dia mungkin sekali tidak bersalah. Tapi, masalahnya, dia juga mungkin sekali memang bertanggungjawab.
Karena itu, bila Prabowo memang masih serius ingin menjadi Presiden, dia terlebih dulu harus berani bicara terbuka tentang apa yang terjadi dengan mereka yang hilang dan kemungkinan besar sudah tewas pada 1997 dan 1998, serta berbagai kasus kejahatan politik yang dituduhkan padanya. Dia harus berani bertanggungjawab. Para pendukungnya juga harus mendorong Prabowo untuk mau bicara jujur pada rakyat yang akan dimpimpinnya.
Kalau dia bungkam, ada sejumlah kemungkinan penjelasan. Pertama, dia pengecut – tapi ini pasti bukan gayanya. Kedua, dia memang bersalah atau setidaknya ikut bersalah. Ketiga, dia ingin melindungi para pelaku sesungguhnya yang mungkin sekali dekat dengan dirinya. Dari ketiganya, tak ada satupun karakter yang layak dimiliki seorang presiden Indonesia.
Sejauh ini, Prabowo dan timnya nampaknya cenderung berusaha menghindari pembicaraan soal kejahatan kemanusiaan itu dengan berkonsentrasi pada isu-isu jualan utamanya. Ketika redaksi majalah Indonesia-2014 yang saya pimpin ingin mewawancarainya sebagai salah satu calon presiden, dia menolak.
Bungkamnya dia agaknya sukses menjadikan rekaman sejarah itu sebagai non-isu menjelang pemilu 2014 yang akan berlangsung sekitar 15 bulan lagi. Direktur Eksekutif LSI Dodi Ambardi misalnya menyatakan bahwa dari survey yang dilakukannya, responden yang tahu bahwa Prabowo melakukan pelanggaran HAM hanya sebanyak 27 persen dan yang tidak tahu sebanyak 72 persen. “Jadi 3 dari 4 orang di Indonesia tidak tahu soal kasus pelanggaran HAM yang melibatkan nama Probowo,” katanya dalam diskusi di Jakarta, 27 Februari 2013. (http://www.indonesia-2014.com/read/2...n#.UTKYgqJQYvx)
Karena itu rasanya, dengan harapan memperoleh pemimpin Indonesia yang layak, bersih, jujur dan bertanggungjawab, sudah saatnya rasanya kita tidak membiarkan Prabowo melenggang dengan membiarkan begitu saja pertanyaan-pertanyaan soal tuduhan kejahatan masa lalunya tenggelam tanpa bekas.
Para calon presiden lain pun harus ‘dikuliti’ dengan cara yang sama. Bahwa saat ini perhatian harus diberikan kepada Prabowo, tak lepas dari kenyataan bahwa popularitasnya sedang terus menaik.
Kalau Prabowo sebenarnya tidak layak dianggap sebagai pelaku kejahatan, sebuah diskusi yang terbuka dan jujur akan membersihkan tuduhan-tuduhan yang ditujukan padanya. Dengan bicara jujur, once and for all, permasalahan akan terungkap secara jelas.
Sekadar untuk pelengkap informasi, di bawah ini saya kutipkan bagian dari tulisan tentang Prabowo yang pernah dimuat di majalah Indonesia-2014
(http://www.indonesia-2014.com/read/2...o#.UTKYVqJQYvw).
Sebagaimana akan Anda baca, sampai saat ini kasus penculikan, penyiksaan, penghilangan dan pembunuhan para aktivis di tahun-tahun 1997-98 itu masih jauh dari tuntas pengungkapannya. Halnya Prabowo, jelas ia terlibat. Ia sendiri mengakui. Tapi segenap proses pengadilan akhirnya melepaskan ia dari kewajiban untuk menjelaskan peran ia sesungguhnya dan nasib sebagian orang yang hilang itu.
SUMBER : http://adearmando.wordpress.com/2013/03/03/327/
Habis baca tinggalkan jejak ya gan, di kasih rating ya
Bila berkenan kasih ane ijo-ijo juga ya
0
4.1K
Kutip
41
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan