Biogas merupakan salah satu bentuk dari sekian jenis sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penggunaan sumber energi fosil yang kian waktu kian tidak ekonomis dikarenakan jumlahnya yang kian menipis. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organis termasuk diantaranya; kotoran manusia, kotoran hewan, limbah rumah tangga dan lain sebagainya. Kandungan utama dalam biogas adalah gas metana dan kabondioksida.
Seperti halnya sumber energi alternatif lainnya, pemanfaatan biogas di Indonesia belum cukup maksimal jika dibandingkan potensi yang dimilikinya. Menurut Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2011, potensi biogas Indonesia setidaknya bisa mencapai 684,83 MW namun baru sekitar 0.06 MW yang dapat dimanfaatkan. Kendala utama dalam pengembangan biogas ini tidak lain adalah biaya instalasi mesin pemrosesannya yang bisa mencapai US$ 3 juta, selain itu belum adanya partisipasi serius dari masyarakat juga membuat pengembangan biogas ini menjadi lambat.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi paling besar dalam perihal pemaanfaatan biogas ini. Menurut Direktur Bioenergi Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Maritje Hutape, potensi besarnya dapat dilihat dari data statistik berupa 13 juta sapi ternak dan perah, 28 juta kambing, domba dan kerbau di Indonesia. Terlebih lagi semua potensi itu sudah terkelompokkan. Pusat sapi perah ada di Jawa Barat dan Jawa Timur, pusat sapi potong ada di NAD, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. Belum lagi berbagai peternakan yang ada di NTT, NTB dan Bali. Bahkan kotoran manusia yang tinggal di perkotaan pun mempunyai potensi besar.
Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.
Minimal ada dua jenis keuntungan tambahan yang bakal didapat apabila Indonesia berhasil mengembangkan pemanfaatan energi dari biogas ini. Pertama perihal masalah lingkungan, limbah-limbah dari pabrik, peternakan maupun rumah tangga dapat digunakan sebagai bahan baku sehingga efek dari limbah ini terhadap lingkungan sedikit banyaknya bisa berkurang. Keuntungan lainnya adalah dari segi finansial, berdasarkan Kyoto Protokol Negara-negara maju diminta untuk mengurangi emisi gas rumah kacanya, sehingga ini bisa dimanfaakan oleh Negara kita untuk menjual karbondioksida kepada Negara tersebut.
Semoga kedepannya Indonesia diberikan kesadaran serta kemampuan untuk bisa melihat dan mengembangkan segala bentuk potensi yang dimilikinya, sehingga kualitas hidup dari masyarakatnya dapat ditingkatkan dan dapat mengatasi permasalahan energi yang kian waktu kian menjadi serius.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Biogas
http://www.bumn.go.id/wp-content/upl...RES/1283133877
http://www.teknopreneur.com/biotekno...s-di-indonesia
http://www.esdm.go.id/news-archives/...ndonesia-.html