Pemain Benfica Tiago Mendes menyaksikan dari dekat rekannya, Miklos Feher, tumbang di atas lapangan. Sebuah peristiwa yang tragis.
Feher mengalami serangan jantung dan dinyatakan meninggal di rumah sakit tiga jam setelah insiden itu terjadi.
Momen saat Tiago seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya sungguh menyesakkan dan tidak mudah dilupakan.

Tahunnya 2008; ajangnya adalah partai final Liga Champions.
Adu penalti masih sama kuat, dan kapten Chelsea John Terry memiliki kesempatan untuk menjadikan klubnya sebagai yang terhebat di Eropa.
Akan tetapi, dia terpeleset, eksekusinya gagal, dan memberi Manchester United harapan untuk menuntaskannya, yang kemudian berhasil mereka wujudkan.
Ekspresi kesedihan Terry setelah penaltinya gagal pasti melekat kuat dalam ingatan para pendukung Chelsea (juga United) untuk waktu yang sangat lama.

Tragedi Hillsborough 1989 adalah kisah kelam sepakbola. Sebanyak 96 nyawa melayang akibat bencana stadion terburuk dalam sejarah Britania itu.
Ketika dua klub dengan rivalitas panjang saling bergandengan tangan untuk menghormati para korban, maka sebuah momen tak terlupakan pun tercipta.
Everton serta Liverpool juga bisa berangkulan, dan kedua anak itu telah menunjukkannya kepada dunia.

Eric Cantona mungkin sosok kontroversial, tapi dia adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Manchester United.
Selebrasi di atas merupakan reaksi 'King Eric' untuk gol indahnya.
Hingga sekarang pun, gol dan selebrasi tersebut masih lekat dalam ingatan.

Foto itu diambil usai AC Milan memastikan kemenangan atas Liverpool di final Liga Champions 2007.
Kaka telah menjadi 'good guy' di persepakbolaan dunia, dan momen ini menunjukkan alasan kenapa dia bisa mendapatkan reputasi tersebut.

Panasnya atmosfer pertandingan bisa ditentukan oleh kultur suatu bangsa.
Sepakbola Italia, di masa-masa keemasannya merupakan salah satu 'pertunjukan' paling indah, tapi rivalitas yang terlanjur mendarah daging tetap sanggup menyisakan noda.
Gambar di atas adalah Dida yang dilempar kembang api oleh suporter Inter, sang rival sekota, dalam panggung perempat final Liga Champions 2005.

Dijbril Cisse sungguh sial.
Cederanya sangat parah, bahkan bisa disebut salah satu cedera terburuk dalam sejarah sepakbola, dan momen itu tertangkap lensa kamera.

Inggris terancam gagal ke Piala Dunia 2002.
Tertinggal 1-2 dari Yunani dan butuh imbang untuk lolos, David Beckham mengeksekusi tendangan bebas, yang merupakan kesempatan terakhirThree Lions untuk mendapatkan satu gol dan mengembalikan harapan mereka.
Gol tercipta, kualitasnya luar biasa, dan selebrasi Beckham pun menjadi salah satu yang dikenang.

AGUUEEEEERRRRROOOOOOOO!!!!!!!!!!!
Sepertinya, itu saja sudah cukup untuk menggambarkan momen spektakuler yang terekam dalam foto di atas.

Satu lagi kekalahan Inggris dalam adu penalti. Kali ini, Paul Gascoigne, yang terlihat nyata begitu kecewa dalam proses kekalahan timnya dari Jerman di semifinal Piala Dunia 1990.
Akan tetapi, gambar di atas tidak ada hubungannya dengan kekalahan adu penalti yang dimaksud. Itu adalah momen ketika Gascoigne mendapat kartu kuning di tengah pertandingan, yang membuatnya tak bisa tampil di final, jika Three Lions lolos dari hadangan Jerman.

Begitu banyak elemen menarik dari foto ini yang menunjukkan sisi lain dari salah satu duel terpanas di Italia.
Kelompok suporter yang satu begitu marah terhadap kubu seberang sehingga melempar begitu banyak kembang api ke lapangan, sementara para pemain, dari Inter dan AC Milan, menunggu bersama-sama agar bisa kembali meneruskan pertandingan.
Satu kata, menakjubkan.

Ini adalah foto Diego Maradona dengan trofi Piala Dunia 1986.
Dia mungkin memakai taktik-taktik yang tak biasa untuk membawa timnya ke tangga juara, tapi kehebatan Maradona sendiri berperan besar dalam kejayaan Argentina.
Prestasi luar biasa oleh salah satu pesepakbola terhebat dalam sejarah.

Ada gol-gol yang hanya bisa tercipta berkat insting predator sejati seorang striker di depan gawang, dan ini salah satunya.
Melawan Manchester City, di Old Trafford, dalam keadaan imbang 1-1, Wayne Rooney mencetak gol yang paling luar biasa dalam kariernya dan memberi Red Devils kemenangan atas sang rival sekota.

Eric Cantona diusir wasit dan tengah berjalan meninggalkan ketika ucapan seorang suporter menarik perhatiannya.
Reaksi yang tak pernah diduga dari sang bintang Manchester United, yang lalu melompati papan iklan dan mendaratkan tendangannya.

Dia adalah pencetak gol bunuh diri paling terkenal dalam sejarah, menyebabkan Kolombia kalah 0-1 secara mengejutkan di Piala Dunia 1994, padahal mereka jauh lebih diunggulkan.
Tragisnya, blunder itu membuat Escobar kehilangan nyawa sekembali dia ke negaranya.
Gambar di atas pun seolah memberi peringatan betapa bahayanya persepakbolaan Amerika Selatan.

Comeback win 2-1 melawan Bayern Munich di final Liga Champions 1999, padahal Manchester United hanya berjarak tiga menit dari vonis kematian.
Masuklah Ole Gunnar Solskjaer, lalu menciptakan gol dan selebrasi yang tak terlupakan ini.

Dia mencetak gol lewat titik putih pada awal laga, tapi yang lebih diingat tentang Zinedine Zidane di final Piala Dunia 2006 adalah tandukannya ke dada Marco Materazzi.
Sang legenda Prancis lalu dikartu merah, dan negaranya kalah dalam adu penalti.
Insiden itu bahkan diabadikan dalam bentuk patung.

'gol' Geoff Hurst, atau lebih baik kita sebut saja 'tembakan' Geoff Hurst, yang memberi Inggris kemenangan di final Piala Dunia 1966.
Ketika skor 2-2, tembakan Hurst inilah yang menjadi pembeda. Akan tetapi, perdebatan tentang apakah bola sudah melewati garis gawang atau tidak masih berlanjut hingga sekarang.