WASHINGTON - Salah seorang Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Jim Inhofe, tidak menyukai Presiden Mesir Mohamed Morsi. Meski demikian, Inhofe menyebut militer Mesir sebagai teman AS.

"Saya rasa, Morsi adalah musuh dan militernya adalah teman bagi kita," ujar Inhofe usai menghadiri pidato pencalonan Chuck Hagel sebagai Menteri Pertahanan AS, seperti dikutip ABC, Jumat (1/2/2013).

"Saat ini, Morsi terlihat mulai menjauhkan dirinya dengan militer. Bagi saya itu adalah langkah yang baik dan saya mempertimbangkan untuk mengembalikan kembali pertemanan dengan mereka (militer Mesir)," imbuhnya sambil menyinggung masalah bantuan militer AS ke Mesir.

Kepemimpinan Morsi di Negeri Piramida memang kurang disambut oleh sejumlah politisi konservatif AS. Hal itu disebabkan karena latar-belakang Morsi yang berasal dari kubu Ikhwanul Muslimin.

Ketika naik ke tampuk kekuasaan, Morsi menikmati warisan dari rezim Husni Mubarak yaitu perjanjian kerja sama militer dengan AS. Oleh karena itulah, siapapun yang duduk di kursi Presiden Mesir akan terus dirangkul oleh AS selama perjanjian itu masih berlaku.

Pada pertengahan Januari lalu, Morsi menerima kecaman yang cukup serius dari Negeri Paman Sam usai video pidatonya pada 2010 muncul. Dalam video itu, Morsi dengan lantang menyebut Israel sebagai keturunan kera dan babi. Meski demikan, hal itu tidak membuat AS berubah pikiran mengenai pemberian bantuan militer atau kehilangan kepercayaan dengan Morsi.

Senator AS John McCain pun berkunjung ke Mesir pada 17 Januari dan membahas komentar Morsi. Namun McCain juga membahas paket bantuan dana senilai ratusan juta dolar AS untuk mengatasi krisis ekonomi Mesir.
Berita Selengkapnya Klik di Sini
(AUL)

http://international.okezone.com/rea...en-mesir-musuh

seperti inilah negeri asu mengadu domba sebuah negara, dengan berharap militer mesir melakukan kudeta, karena sudah diberi restu/sinyal oleh sang senator, "kita adalah teman, dan mursi adalah musuh bersama"