Orang tua sebaiknya memantau acara TV yang ditonton buah hati. Sebab penelitian terbaru menyebutkan kalau keseringan nonton acara kekerasan di TV mampu membuat balita jadi agresif dan kemungkinan mengubah mereka jadi kriminal saat dewasa nanti.

Penelitian tersebut tepatnya dilakukan oleh para ahli dari Seattle Children's Hospital, Amerika Serikat, dan dilaporkan dalam jurnal Pediatrics.

Sebanyak 565 anak berusia 3-5 tahun dilibatkan dalam penelitian ini. Dengan mengubah acara TV yang ditonton tanpa mengurangi jam, sikap agresif anak mulai menurun. Namun tetap saja, orang tua perlu membatasi jadwal nonton TV anak-anaknya.

"Jangan biarkan anak menonton TV yang banyak mengandung adegan kekerasan di dalamnya. Itu bisa membuat mereka lebih agresif, tidak punya rasa empati, keinginan menolong orang lain, dan menurunkan kepedulian terhadap sesama," tegas peneliti Dimitri Christakis, seperti yang dikutip dari USA Today (18/02).

Tayangan yang mengandung adegan kekerasan contohnya adalah Power Rangers. Selain itu, jatah menonton TV bagi balita sekarang hampir mendekati jumlah empat jam setiap hari. Hal itu pun dianggap terlalu sering bagi peneliti.

Pada penelitian terpisah di Selandia Baru, para ahli juga menemukan fakta kalau anak yang terlalu sering nonton TV mampu memicu risiko jadi kriminal ketika dewasa.

Christakis pun menyarankan agar balita sebaiknya tidak menonton TV lebih dari dua jam setiap hari. Selain itu, orang tua perlu memantau acara TV yang ditonton oleh anak.



kalau berkenaan boleh dong kasih dan tapi tidak mengharap